F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Tiga Landasan Utama – b – Tiga Perkara Yang Wajib Dipelajari Bagian 2 ( DASAR-DASAR TAUHID )

Tiga Landasan Utama – 06 – Tiga Perkara Yang Wajib Dipelajari Bagian 2 ( DASAR-DASAR TAUHID ) - Belajar Islam BIS
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
Grup WhatsApp BELAJAR ISLAM
Pembina : Ustadz Beni Sarbeni, Lc.
https://bis.belajar-islam.net
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
Materi : 📚 TSALATSATUL USHUL 📖 3 Perkara yang Wajib dipelajari #2 (DASAR-DASAR TAUHID)
Pemateri : Ustadz Beni Sarbeni, Lc. Hafidzhahullahu Ta'ala

Tiga Landasan Utama – 06 – Tiga Perkara Yang Wajib Dipelajari Bagian 2( DASAR-DASAR TAUHID )


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد

Saudara yang semoga diberkahi oleh Allah Rabbul ‘alamin. Kita lanjutkan kembali kajian kitab Tsalatsatul Ushul. Masih membahas 3 perkara yang wajib dipelajari dan diamalkan yakni tentang dasar- dasar aqidah

Perkara Kedua

Penulis Rahimahullahu ta’ala berkata,

الثانية : أن الله لا يرضى أن يشرك معه أحد غيره في عبادته ، لا ملك مقرب ، ولا نبي مرسل

Kedua: Bahwasanya Allah subhanahu wa ta’ala tidak ridha apabila Dia disekutukan dengan sesuatu apapun dalam ibadah kepada-Nya, tidak dengan malaikat yang dekat (dengan Allah), tidak pula dengan seorang Nabi yang menjadi Rasul.

Dari kalimat penulis di atas, ada beberapa beberapa faidah, yakni:

1.) Kalimat “Allah tidak ridha disekutukan dengan seorang pun dalam beribadah kepada-Nya.” Sebelumnya sudah kita ketahui bahwa tujuan Allah menciptakan kita adalah untuk mentauhidkan-Nya. Maka perkara yang paling dibenci (tidak diridhai) Allah adalah perkara yang menyekutukan-Nya dalam ibadah.

Bahkan dalam surat An Nisa ayat 48, Allah berfirman,

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa selain syirik bagi siapa saja yang Allah kehendaki.”
Artinya jika seseorang wafat dalam keadaan membawa dosa syirik, dia tidak bertaubat terlebih dahulu maka Allah tidak akan pernah mengampuni dosa syirik tersebut. Berbeda dengan dosa selain syirik, sebesar apapun dosa tersebut walaupun dibawa sampai mati dan tidak sempat bertaubat atas dosa tersebut, maka masih ada kemungkinan Allah memaafkannya.

2.) Kalimat “Tidak dengan malaikat yang dekat”. Yang dimaksud Malaikat yang paling dekat di sini adalah malaikat Jibril.

Mungkin sebagian orang menduga bahwa semakin dekat kedudukan seorang hamba dengan Allah maka dengan kedudukan itu kita bisa menjadikan orang tersebut sebagai perantara kita dengan Allah. Hal inilah yang ditepis oleh penulis.
Jangankan dengan manusia biasa, dengan seorang malaikat yang paling dekat pun Allah tidak ridha. Oleh karenanya kita tidak boleh datang meminta-minta ke Wali yang sudah meninggal karena meminta-minta seperti ini bagian dari ibadah.

Dan kalimat selanjutnya “Tidak pula dengan Nabi yang menjadi Rasul.” Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan antara Nabi dengan Rasul.

Kesamaan antara Nabi dengan Rasul adalah keduanya mendapatkan wahyu dari Allah.

Perbedaannya adalah seorang Nabi diutus kepada umat yang tidak bertentangan dengannya, sedangkan Rasul diutus kepada umat yang bertentangan kepadanya.

Sebagaimana Nabi Nuh adalah Rasul pertama karena pada zaman Nabi Nuh lah terjadi kesyirikan yang pertama. Dalil di atas adalah dalil tidak diperbolehkannya menyekutukan Allah dengan apa pun.

Dalilnya adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala,

والدليل قوله تعالى : (وَأَنَّ ٱلۡمَسَٰجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدۡعُواْ مَعَ ٱللَّهِ أَحَدٗا) الجن : 18
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah untuk Allah. Maka janganlah kamu menyembah seorang pun di dalamnya bersamaan (menyembah) Allah.” (QS. Al Jinn: 18)
Dari Mu’adz bin Jabal Radhiallahu ta’ala ‘anhu dalam riwayat Al Bukhari dan Muslim, beliau ditanya oleh Rasulullah tentang hak Allah yang wajib atas hamba-Nya dan hak hamba yang pasti akan Allah penuhi. Namun beliau tidak tahu kemudian Rasulullah menjelaskan yang artinya,
“Hak Allah yang wajib atas hamba-Nya bahwasanya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya. Dan adapun hak hamba yang pasti akan Allah penuhi adalah Allah tidak akan menyiksa hamba-Nya yang tidak menyekutukan Allah sedikitpun.”
Kesimpulan:
  • Menetapkan tauhid Uluhiyah yaitu kita tidak beribadah kecuali hanya kepada Allah saja.
  • Dosa yang paling dibenci oleh Allah adalah syirik yaitu menyekutukan Allah.
  • Allah tidak ridha disekutukan dengan sesuatu apapun, baik itu dengan Malaikat yang sangat dekat dan Nabi yang menjadi Rasul.
Demikianlah materi yang bisa disampaikan. Semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat.

Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.