F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-04 - Pengendalian Emosional Rumah Tangga Rasulullah Ketika Sedih Ditimpa Musibah

Pengendalian Emosional Rumah Tangga Rasulullah Ketika dalam Kondisi Sedih Ditimpa Musibah
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 KAMIS | 20 Rabi'ul Akhir 1443H | 25 November 2021M
🎙 Oleh: Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc., M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-004
https://drive.google.com/file/d/1xh2GqqJdd7WwMP5PjU5CyS961Dx7qqiZ/view?usp=sharing

Pengendalian Emosional Rumah Tangga Rasulullah Ketika dalam Kondisi Sedih Ditimpa Musibah


بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة و السلام على رسول الله و على آله و صحبه و من والاه أمام بعد

Pada kesempatan ini saya ingin mengajak Anda untuk sedikit menyelami bagaimanakah Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam, memanage (mengendalikan) emosional beliau baik ketika senang ataupun ketika sedih, marah, kecewa ataupun sedang bahagia.

Karena dengan pengendalian diri inilah keberhasilan dalam mengarungi rumah tangga itu akan terwujud. Ketika mendapatkan kesusahan, musibah mendapatkan hal-hal yang menyakitkan maka kadangkala kita berputus asa.

Kadangkala kita bersedih seakan-akan semua urusan kita telah berakhir, telah tertutup pintu kasih sayang karunia Allāh, akhirnya kita berputus asa, hanyut dalam kesedihan, karenanya seorang suami yang telah Allāh pilih sebagai qowwam, Allāh katakan,

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ
[QS An Nisa: 34]

Seorang suami lelaki adalah seorang pemimpin yang bertugas untuk meluruskan. Memimpin kaum wanita yaitu istri-istrinya, karena mereka kaum lelaki memiliki kelebihan dalam urusan harta, mereka menafkahi, mereka memberi mas kawin, dan juga mereka memiliki kelebihan, kekuatan fisik, kekuatan mental, keberanian dan keuletan, mereka memberi nafkah, dan kemudian kaum lelaki juga memiliki kelebihan dalam hal-hal yang lain.

Ketika dalam kondisi musibah kesusahan, lagi-lagi Nabi memberikan keteladanan yang luar biasa kepada keluarganya. Ketika salah seorang putri Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengirimkan seorang utusan menyampaikan bahwa salah satu putranya meregang nyawa (meninggal dunia) yaitu cucu Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam.

Maka Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam berkata kepada utusan putrinya tersebut, mengatakan,

فَمُرْهَا فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ

[HR Bukhari 6829, Muslim 1531]

Perintahkan kepada dia, agar dia sabar agar dia tabah dan (تَحْتَسِبْ) memohon pahala kepada Allāh 'Azza wa Jalla.

Beliau tanamkan, musibah bukan untuk diratapi, disesali, karena musibah itu datangnya dari Allāh Azza wa Jalla, semua itu telah berjalan sesuai dengan takdir, untuk apa kita hanyut dalam kesedihan sampai misalnya memukul-mukul badan sendiri, merobek baju, menjerit histeris, atau menganggap bahwa dunia telah kiamat, gelap mata.

Tidak sepatutnya seorang muslim melakukan hal-hal tersebut, karena matinya anak, matinya orang tua, matinya saudara bukan berarti matinya kita.

Tertutupnya pintu rezeki seseorang bukan berarti pintu rezeki kita juga ikut tertutup, berakhirnya hayat seseorang bukan berarti akhir dari kehidupan kita pula. Masing-masing akan menjalani takdirnya, suratan takdirnya.

Sehingga kita harus tetap berada dalam kendali iman, karena Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengancam wanita-wanita yang lepas kendali ketika mendapatkan musibah, bahwa:

فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بَرِئَ مِنَ الصَّالِقَةِ وَالْحَالِقَةِ

[HR Muslim 149]

Bahwa aku berlepas diri dari wanita-wanita yang menggundul kepalanya ketika ditimpa musibah, atau الصَّالِقَةِ atau berteriak-teriak menjerit histeris.

Kenapa? karena itu tidak mencerminkan iman kepada Allāh 'Azza wa Jalla. Nabi mencontohkan ini kepada keluarganya, mencontohkannya kepada putrinya

Dalam lain kesempatan ketika putranya yaitu Ibrahim Alaihissalam, putra Nabi shallallahu alaihi wa sallam meninggal dunia. Putra beliau dari budak yang beliau miliki yaitu Mariah al-Qibthiyah, yang diberi nama Ibrahim meninggal dunia. Di saat sakaratul maut menjemput putranya, Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam meneteskan air mata sebagai tanda beliau bersedih

Maka sebagian sahabat bertanya perihal tangisan Nabi tersebut, apalagi sebelumnya mereka telah mendengar bahwa Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mencegah atau melarang mencela wanita-wanita wanita yang صالقة, wanita-wanita yang menggundul rambutnya atau حالقة, صالقة yang berteriak-teriak histeris.

Dalam riwayat lain nabi juga mencela wanita-wanita (naihah) yang meratapi kematian seseorang. Namun ketika putra beliau meninggal nabi menangis, kemudian beliau berkata,

ﻳَﺎ ﺇﺑﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ﻟَﻤَﺤﺰُﻭﻧُﻮﻥَ

Wahai Ibrahim, sungguh perpisahan kita ini sangatlah menyedihkan kita sangatlah bersedih, berduka ketika harus berpisah dengan dirimu.

Namun ketika ditanya kenapa harus menangis? Nabi menjawab sikap yang benar yang dilakukan seorang muslim ketika mengalami kesedihan kesusahan

إِنَّهَا رَحْمَةٌ

[HR Bukhari 1220]

Wahai tangisan ini adalah implementasi dari kasih sayang seorang ayah.

Dalam riwayat lain beliau mengatakan,

إن العين لتدمع

Sungguh kedua mata itu bisa saja menangis.

وإن القلب ليحزن

Dan sungguh hati itu tersayat-sayat pilu karena sedih.

ﻭَﻻَ ﻧَﻘُﻮﻝُ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎ ﻳُﺮْﺿِﻲ ﺭَﺑَّﻨَﺎ

Namun demikian apapun yang terjadi walaupun mata menangis meneteskan air mata, hati bersedih tidak menjadikan lisan kita sembrono (gegabah) dalam bertutur kata menjerit histeris, tidak.

Tetap saja apapun kondisinya,

لاَ نَقُولُ إِلاَّ مَا يَرْضَى رَبُّنَا،

Kita tidak bertutur kata kecuali yang diridhai Allāh Subhanahu wa ta'ala, yaitu mengatakan istirja’

اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ

Demikianlah sikap seorang muslim. Dinamika rumah tangga yang ada kenikmatan, ada kemudahan, ada kelapangan, ada suka namun juga ada duka, disikapi dengan kendali iman, sehingga apapun yang terjadi rumah tangga akan tetap berada di bawah bimbingan dan naungan agama Allāh 'Azza wa Jalla.

Ini yang kami bisa sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini, kurang dan lebihnya mohon maaf


وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.