F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Istriku Bukan Bidadari, Tapi Akupun Bukan Malaikat – Bagian (II)

Bila pada suatu hari anda merasa tergoda oleh kecantikan wanita lain, maka ketahuilah bahwa apa yang dimiliki oleh wanita itu ternyata juga telah dimiliki oleh istri anda. Maka bergegaslah untuk membuktikan hal ini pada istri anda. Rasulullah rbersabda:
(إِذَا رَأَى أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَأَعْجَبَتْهُ فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّ مَعَهَا مِثْلَ الَّذِى مَعَهَا) رواه الترمذي

“Bila engkau melihat seorang wanita, lalu ia memikat hatimu, maka segera engkau mendatangi istrimu, karena sesungguhnya istrimu memiliki seluruh apa yang dimiliki oleh wanita yang engkau lihat itu.” Riwayat At Tirmizy

Demikianlah caranya agar anda dapat senantiasa puas dan bangga dengan pasangan hidup anda. Anda selalu dapat merasa bahwa ladang anda nampak hijau sehijau ladang tetangga dan bahkan lebih hijau.

Selamat berbahagia dengan pasangan hidup yang telah Allah karuniakan kepada anda, semoga Allah memberkahi bahtera rumah tangga anda.

Sebaliknya, sebagai calon istri, anda juga berhak untuk mendambakan pasangan hidup yang tampan, gagah, kaya raya, pandai, berkedudukan tinggi, penuh perhatian, setia, penyantun, dermawan dan lain sebagainya.

Betapa indahnya gambaran rumah tangga anda dan betapa istemewa pasangan hidup anda anda, andai gambaran anda ini dapat terwujud. Bukankah demikian saudariku?

Saudariku, setelah anda menikah, benarkah seluruh kreteria suami ideal yang pernah menghiasi lamunan anda ini terwujud pada pasangan hidup anda?

Bila benar terwujud, maka saya ucapkan selamat berbahagia di dunia dan akhirat, dan bila tidak, maka tidak perlu berkecil hati.

Besarkan hatimu saudariku! Percayalah bahwa pada pasangan hidup anda ternyata terdapat banyak kelebihan.

Bila selama ini saudari ciut hati karena suami anda miskin harta, maka tidak perlu kawatir, karena ia penuh dengan perhatian dan tanggung jawab.

Bila selama ini saudari kecewa karena suami ternyata kurang tampan, maka percayalah bahwa ia setia dan betanggung jawab.

Andai selama ini saudari kurang puas karena suami anda kurang perhatian dengan urusan dalam rumah, akan tetapi ia begitu membanggakan dalam urusan luar rumah.

Dan andai selama ini sikap suami terhadap anda kurang simpatik, maka tidak perlu hanyut dalam duka dan kekecawaan, karena ia masih punya jasa baik yang tidak ternilai dengan harta. Suami anda ternyata selama ini telah menjaga kehormatan anda, menjadi penyebab anda merasakan kebahagiaan menimang putra-putri anda.

Saudariku, tidak perlu anda hanyut dalam kekecewaan karena suatu hal yang ada pada diri suami anda. Betapa banyak kelebihan-kelebihan yang ada padanya. Berbahagia dan nikmatilah kedamiaan hidup rumah tangga bersamanya.

Berlarut-larut dalam kekecewaan terhadap suatu perangai suami anda dapat menghancurkan segala keindahan dalam rumah tangga anda. Bukan hanya hancur di dunia, bahkan berkelanjutan hingga di akhirat kelak.

Saudariku! Simaklah peringatan Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berikut ini, agar anda dapat menjadikan bahtera rumah tangga anda seindah yang anda dambakan:
(أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ يَكْفُرْنَ) قِيلَ: أَيَكْفُرْنَ بِاللَّهِ ؟ قَالَ: (يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ، وَيَكْفُرْنَ الإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ) متفق عليه

“Aku diberikan kesempatan untuk menengok ke dalam neraka, dan ternyata kebanyakan penghuninya ialah para wanita, akibat ulah mereka yang selalu kufur/ingkar” Spontan para sahabat bertanya: Apakah yang engkau maksud mereka kufur/ingkar kepada Allah? Beliau menjawab: Mereka terbiasa ingkar terhadap perilaku baik suami, dan ingkar terhadap jasa baik. Andai engkau berbaut baik kepada mereka sumur hidupmu, lalu ia mendapatkan suatu hal padamu. Niscaya begitu mudah mereka berkata: Aku tidak pernah mendapatkan kebaikan sedikitpun darimu.” Muttafaqun ‘alaih



Anda mendambakan kebahagian dalam rumah tangga?

Temukan kebahagian hidup dan berumah tangga terletak pada genggaman tangan suami anda. Pandai-pandailah membawa diri, sehingga suami anda rela membentangkan kedua telapak tangannya, dan memberikan kebahagian berumah tangga kepada anda.

Percayalah saudariku, suami anda adalah pasangan terbaik untuk anda.
(إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ) رواه أحمد وغيره

“Bila seorang istri telah mendirikan sholat lima waktu, berpuasa bulan ramadhan, menjaga kesucian dirinya, dan taat kepada suaminya, niscaya kelak akan dikatakan kepadanya: silahkan engkau masuk ke Surga dari pintu manapun yang engkau suka.” Riwayat Ahmad dan lainnya.

Tidakkah anda mendambakan termasuk orang-orang mukminah yang mendapatkan kebebasan masuk surga dari pintu yang manapun?

Kunci Keberhasilan Rumah Tangga

Saudaraku! mungkin selama ini anda bersama pasangan hidup anda, terus berusaha mencari pola rumah tangga yang dapat mendatangkan kebahagiaan untuk anda berdua.

Anda berhasil menemukannya?

Bila anda berhasil maka saya ucapkan selamat berbahagia. Dan bila belum, maka segera temukan kunci keberhasilan rumah tangga anda pada firman Allah berikut:
(وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ) البقرة 228

“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan satu tingkat daripada istrinya.”Al Baqarah 228

Hak pasangan anda setimpal dengan kewajiban yang ia tunaikan kepada anda. Semakin banyak anda menuntut hak anda, maka semakin banyak pula kewajiban yang harus anda tunaikan untuknya.

Sahabat Abdullah bin ‘Abbas memberikan contoh nyata dari aplikasi ayat ini dalam rumah tangganya. Pada suatu hari, beliau berkata: “Sesungguhnya aku senang untuk berdandan demi istriku, sebagaimana akupun senang bila istriku berdandan demiku, karena Allah Ta’ala telah berfirman:
(وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ)

“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf”. Dan aku tidak ingin menuntut seluruh hakku atas istriku, karena Allah juga telah berfirman
وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ)

“Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan satu tingkat daripada istrinya.” (Riwayat Ibnu Abi Syaibah dan At Thabari)

Bagaimana dengan dirimu saudara/riku! Kapankah anda berdandan, ketika sedang berada di rumah atau ketika hendak keluar rumah? Selama ini sejatinya untuk siapa anda berdandan? Benarkah anda berdandan untuk pasangan anda, ataukah anda berdandan dan tampil menawan untuk orang lain?

Saudaraku! Bahu-membahu, saling melengkapi kekurangan, dan saling pengertian adalah salah satu prinsip dasar dalam membangun rumah tangga. Tidak layak bagi anda untuk berperan sebagai penonton setia ketika pasangan anda sedang mengerjakan pekerjaannya. Usahakan sebisa anda untuk turut menyelesaikan pekerjaannya. Demikianlah dahulu Rasulullah r mencontohkan dalam rumah tangga beliau.

‘Aisyah radhiallahu ‘anha mengisahkan:
(كَانَ فِى مِهْنَةِ أَهْلِهِ ، فَإِذَا سَمِعَ الأَذَانَ خَرَجَ) رواه البخاري

“Dahulu Nabi r mengerjakan sebagian pekerjaan istrinya, dan bila ia mendengar suara azan dikumandangkan, maka ia bergegas menuju ke masjid.” Riwayat Bukhari

Saudaraku! Constance Gager, ketua studi sekaligus asistent profesor di Montclair State University, Montclair, New Jersey mengadakan penelitian tentang hubungan perilaku suami-istri dengan keromantisan dalam bercinta. Ia mengelompokkan para suami yang menjadi obyek penelitiannya ke dalam dua kelompok.

Kelompok pertama adalah suami-suami yang tidak peduli dan jarang membantu pekerjaan istri. Kelompok kedua adalah suami-suami yang sering turut serta dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga istri.

Dan hasil luar biasa, suami di kelompok kedua, yaitu yang sering membantu pekerjaan istrinya, terbukti lebih romantis dan lebih sering memadu cinta dengan pasangannya. Hubungan yang harmonis, dan indah begitu kental dalam rumah tangga mereka.

Sejatinya, penemuan ini bukanlah hal baru, karena secara logika suami yang dengan rendah hati membantu pekerjaan istrinya pastilah lebih dicintai oleh istrinya. Dan tentu ini memiliki hubungan erat dengan keromantisan suami istri dalam bercinta.

Sebaliknya, istri yang peduli dengan pekerjaan suami, pun akan mengalami hal yang sama.

Nah bagaimana dengan diri anda saudaraku!

Selamat membuktikan resep manjur ini, semoga berbahagia dan hubungan anda berdua semakin romantis dan harmonis.

Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat bagi anda, mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan. Wallahu a’alam bisshawab.

Penulis : Muhamamd Arifin bin Baderi, M.A.

artikel http://artikel.imam-syafii.or.id
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.