F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Syarhus Sunnah Al-Muzani – 16 – Point 3 - Qadha dan Qadar Bag. 2

Syarhus Sunnah Al-Muzani – 16 – Point 3 - Qadha dan Qadar Bag. 2
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
📘 Syarhus Sunnah Al-Muzani : ❝ POINT 3 - QADHA DAN QADAR #2 ❞
Dosen : Ustadz Beni Sarbeni, Lc, M.Pd Hafidzhahullah Ta'ala
🎧 Simak Audio 🎧

Point 3 - Qadha dan Qadar #2


ٍٍالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد
Sahabat Belajar Islam yang semoga dimuliakan oleh Allah rabbul ‘alamin, kita lanjutkan kajian kitab Syarhus Sunnah karya Al-Imam Al Muzani.
Masih membahas poin yang ketiga terkait dengan Qadha’ dan Qadar

Penulis berkata,

فَالْخَلْقُ عَامِلُونَ بِسَابِقِ عِلْمِهِ وَنَافِذُوْنَ لِمَا خَلَقَهُمْ لَهُ منْ خَيْرٍ وَشَرٍّ لَا يَمْلِكُونَ لأَنْفُسِهِمْ مِنَ الطَّاعَةِ نَفْعًا وَلَا يَجدونَ إِلَى صَرْفِ الْمعْصِيَة عَنْهَا دَفْعًا خَلَقَ الْخَلْقَ بِمَشِيْئَتِهِ عَن غَيْرِ حَاجَةٍ كَانَت بِه
“Seluruh makhluk pasti melakukan apa yang telah Allah subhanahu wa ta'ala ketahui sebelumnya. Mereka pun akan melakukan amal yang telah Allah subhanahu wa ta'ala ciptakan untuknya yang baik maupun yang buruk. Mereka sama sekali tidak memiliki manfaat bagi diri mereka dalam bentuk ketaatan, sebagaimana mereka pun tidak mampu memalingkan maksiat dari diri mereka jika bukan karena Allah. Allah menciptakan makhluk dengan kehendak-Nya tanpa ada kebutuhan kepadanya.”

Faedah Perkataan penulis

Sahabat sekalian, ada beberapa faedah dari perkataan Penulis di atas.

1. Seluruh makhluk pasti melakukan apa yang telah Allah subhanahu wa ta'ala ketahui sebelumnya.

Mereka pun akan melakukan amal yang telah Allah subhanahu wa ta'ala ciptakan untuknya, yang baik maupun yang buruk.

Jadi, makhluk juga manusia pasti akan melakukan perbuatan yang telah Allah ciptakan untuknya dan Allah subhanahu wa ta'ala telah mengetahui sebelumnya, kebaikan maupun keburukan. Maka yang penting bagi kita adalah beramal, karena setiap orang akan dimudahkan untuk apa ia diciptakan oleh Allah, sebagaimana yang disabdakan oleh Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

اعملوا فكل ميسر لما خلق له، أما أهل السعادة فييسرون لعمل أهل السعادة، وأما أهل الشقاوة فييسرون لعمل أهل الشقاوة
“Beramal-lah! karena setiap orang akan dimudahkan untuk apa dia diciptakan. Orang-orang yang berbahagia akan dimudahkan untuk melakukan amal-amal orang yang berbahagia, dan orang-orang yang sengsara akan dimudahkan dengan amalan-amalan orang yang sengsara.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Al-Imam Al Bukhari, Muslim, dan yang lainnya).
Sabda Nabi “Beramal-lah! karena setiap orang akan dimudahkan untuk apa dia diciptakan.” Mengandung dua dasar yang sangat penting,

A. “Beramal-lah” seluruh hamba diperintahkan untuk beramal atau berbuat, tentunya kalimat di atas menunjukkan adanya kehendak dalam diri manusia,

وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ

Dan tidaklah kalian berkehendak, kecuali Allah berkehendak didalamnya.”
Berarti ada kehendak manusia.

B. Karena setiap orang akan dimudahkan untuk apa dia diciptakan,

Menunjukkan bahwa segala sesuatu yang terjadi kembali kepada kehendak Allah. Termasuk didalamnya adalah kehendak manusia. Walhasil, kebahagiaan di dunia tidak akan terwujud kecuali dengan dua perkara,
  1. Berusaha sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
  2. Selalu memohon pertolongan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadits yang shahih, yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim,

احرص على ما ينفعك واستعن بالله
“Semangatlah untuk melakukan hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah.”
Selanjutnya, faedah yang kedua penulis berkata

2. Mereka makhluk atau manusia sama sekali tidak memiliki manfaat bagi diri mereka dalam bentuk ketaatan, sebagaimana mereka pun tidak mampu memalingkan maksiat dari diri mereka jika bukan karena Allah

Oleh karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah memberikan wasiat kepada Abdullah Ibnu Abbas radhiyallahu ta'ala anhuma dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi dan hadits ini Hasan. Nabi bersabda,

إِذَاَ سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَاَ اسْتَعَنتَ فَاسْتَعِن بِاللهِ، وَاعْلَم أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَت عَلَى أن يَنفَعُوكَ بِشيءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلا بِشيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ لَك، ولَوِ اِجْتَمَعوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشيءٍ لَمْ يَضروك إلا بشيءٍ قَد كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ
“Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah. Jika kamu memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Dan ketahuilah seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu dengan sesuatu apapun, mereka tidak akan pernah mampu memberikan manfaat itu kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Sebaliknya, dan seandainya seluruh umat berkumpul untuk mencelakakanmu dengan sesuatu apapun juga, mereka tidak akan pernah mampu untuk mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu.”
Jadi, manusia tidak memiliki apa-apa, jika bukan dengan izin Allah rabbul ‘alamin.

3. Perkataan penulis, “Allah menciptakan makhluk dengan kehendak-Nya tanpa ada kebutuhan kepadanya.”

Maksudnya, Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan makhluk akan tetapi dia tidak membutuhkan makhluk. Hal itu karena Allah subhanahu wa ta'ala Maha Kaya, sementara makhluk itu faqiir.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surah Faathir ayat 15,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ أَنتُمُ ٱلْفُقَرَآءُ إِلَى ٱللَّهِ ۖ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلْغَنِىُّ ٱلْحَمِيدُ
“Wahai manusia kalian semua faqiir (butuh kepada Allah), sementara Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Faathir [35]: 15)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadits yang shahih, yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim, dan hadits ini adalah Hadits Qudsi. Dimana Allah berfirman,
“Wahai hamba-Ku sungguh Aku mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku, dan Aku pun menjadikannya haram diantara kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi. Wahai hamba-Ku sungguh kalian itu tersesat kecuali orang yang Aku berikan hidayah untuknya, maka mintalah hidayah kepada-Ku, niscaya Aku berikan hidayah untuk kalian. Wahai hamba-Ku kalian semua lapar, kecuali yang Aku berikan makan untuknya, maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku berikan untuknya. Wahai hamba-Ku, setiap kalian adalah telanjang, kecuali yang Aku berikan untuknya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku berikan untuknya. Wahai hamba-Ku setiap kalian berbuat salah pada malam dan siang hari, sementara Aku Maha Pengampun akan seluruh dosa, maka mintalah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya untuk kalian. Wahai hamba-Ku kalian tidak akan pernah mampu untuk mencelakakan-Ku, dan kalian pun tidak akan pernah mampu memberikan manfaat kepada-Ku. Wahai hamba-Ku, seandainya orang yang pertama sampai yang terakhir diantara kalian, baik dari kalangan manusia ataupun Jin adalah setaqwa-taqwanya orang diantara kalian, sungguh itu tidak akan menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku, seandainya orang yang pertama sampai yang terakhir diantara kalian, baik dari kalangan manusia ataupun Jin adalah seburuk-buruknya orang di antara kalian, sungguh itu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun.”
Karena Allah Maha Kaya, tidak membutuhkan kepada makhluk-Nya, Allah tidak membutuhkan manusia.

Sahabat sekalian, demikianlah faedah yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat.

Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.