F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Syarhus Sunnah Al-Muzani – 08 – Point 1 Menetapkan Nama dan Sifat Allah tanpa Tamtsil dan Tathil #1

Syarhus Sunnah Al-Muzani  – 08 – Point 1 Menetapkan Nama dan Sifat-sifat Allah tanpa Tamtsil dan Tathil
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
📘 Syarhus Sunnah Al-Muzani : ❝ MENETAPKAN NAMA dan SIFAT ALLAH TANPA TASYBIIH, TA'THIIL, TAKYIIF dan TAHRIF ❞
Dosen : Ustadz Beni Sarbeni, Lc, M.Pd Hafidzhahullah Ta'ala
🎧 Simak Audio 🎧

Point 1 - Menetapkan Nama dan Sifat-sifat Allah tanpa Tamtsil dan Ta'thil #1

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
.الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد


Sahabat Belajar Islam yang semoga di berkahi oleh Allah subhanahu wa ta'ala, kita lanjutkan kajian kitab Syarhus Sunnah karya Al-Imam Al-Muzani rahimahullah.

Kajian kali ini saya beri judul

Menetapkan Nama dan Sifat Allah Tanpa Tasybiih, Tanpa Ta’thiil dan Tanpa Takyiif

Tasybiih, yaitu tidak menyerupakan sifat Allah dengan sifat makhluk.

Ta’thiil, yaitu tidak menafikan sifat Allah.

Takyiif, maksudnya kita tidak menentukan atau membayangkan sifat Allah.

Bisa dibuka di halaman 20, disini judulnya menetapkan sifat-sifat Allah tanpa tamtsiil dan tanpa ta’thiil. Tamtsiil hampir sama dengan tasybiih, yaitu menyerupakan sifat Allah dengan makhluk. Nah, kita tidak boleh menyerupakan sifat Allah dengan makhluk.

Penulis berkata,

الْوَاحِد الصَّمد الَّذِي لَيْسَ لَهُ صَاحِبَة وَلَا ولد جلّ عَن المثيل فَلَا شَبيه لَهُ وَلَا عديل السَّمِيع الْبَصِير الْعَلِيم الْخَبِير المنيع الرفيع

“Dia-lah Al-Waahid (Yang Maha esa), Ash-Shamad (Dzat tempat bergantung), Yang tidak memiliki pendamping, tidak pula anak. Dia Maha agung Yang tidak ada yang semisal dengan-Nya, tidak ada yang serupa dengan-Nya, juga tidak ada tandingan bagi-Nya. Dia adalah As-Samii’, Al-Bashiir, Al-‘Aliim, Al-Khabiir, Al-Manii’, dan Ar-Rafii’.”
Sahabat sekalian, pada sebagian cetakan kalimat di atas dijadikan sebagai muqaddimah. Sementara pada cetakan lainnya dijadikan sebagai poin pertama. Sebagaimana dalam buku terjemahan yang dicetak oleh BIS (Belajar Islam). Jadi, poin pertama yakni bahasan tentang diantara nama-nama Allah sekaligus pula tentunya membahas sifat-sifat Allah, karena setiap nama Allah mengandung sifat di dalamnya.

Ada beberapa faedah dari perkataan penulis di atas:

1. Kalimat Al-Waahidi (Dia-lah Allah Yang Maha Esa).

Nama Allah Al-Waahid disebutkan pada banyak ayat dalam Al-Qur’an, diantaranya Surah Al-Baqarah ayat 163 Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah [2]:163)
Syaikh As-Sa’di menjelaskan ayat di atas dalam tafsirnya. Beliau berkata, “Maknanya Dia-lah Allah yang Maha Esa dalam Dzat-Nya, dalam nama, sifat, dan dalam segala perbuatan-Nya. Tidak ada sekutu bagi-Nya dalam Dzat-Nya (Allah hanya satu), tidak ada yang sepadan dan yang serupa dengan-Nya (Allah Esa), tidak ada pencipta dan yang mengatur Alam Semesta selain Allah. Jika demikian, maka hanya Allah lah yang berhak di ibadahi dengan berbagai bentuk ibadah.”

Atau dalam bahasa ringkasnya bisa kita katakan Allah lah yang Maha Esa dalam Rububiyyah, artinya hanya Allah yang mengatur Alam Semesta, Allah Maha Esa dalam nama dan sifat-Nya. Artinya nggak ada yang serupa dengan Allah, jika demikian maka Allah pun Maha Esa dalam Uluhiyyah, maksudnya hanya Allah yang berhak di ibadahi.

Kemudian, nama lain yang serupa dengan Al-Waahid adalah Al-Ahad. Hanya saja nama yang kedua ini disebutkan oleh Allah satu kali dalam Al-Qur’an yakni dalam Surah Al-Ikhlaash,

قل هوالله أحد

Selanjutnya, dua nama di atas yaitu Al-Waahid dan Al-Ahad menunjukkan beberapa hal berikut ini:

A. Menafikan atau meniadakan adanya sesuatu yang serupa dengan Allah, karena Allah yang Maha Esa.

B. Membatalkan adanya takyiif bagi Allah.

Takyiif itu kemampuan untuk membayangkan sifat Allah. Tidak akan ada orang yang mampu membayangkan sifat Allah, mewujudkan bagaimana sifat Allah tidak akan ada yang mampu. Hal itu karena Allah subhanahu wa ta'ala Maha Esa dengan sifat kesempurnaan, karena Allah Maha Esa dengan sifat kesempurnaan, maka mustahil bagi akal dapat menjangkaunya. Akal itu bisa memahami sesuatu karena ada memori yang bisa menjadi dasar untuk membayangkan sesuatu tersebut, sementara Allah Maha Esa tidak ada yang serupa dengan Allah, Allah Maha Sempurna. Maka akal tidak akan pernah mampu membayangkan bagaimana sifat Allah. Sekarang Allah berfirman,

يد الله

“Tangan Allah.”

Ya kita tetapkan Allah punya tangan, cuma bagaimana sifat tangan bagi Allah, itu bagaimana? Tidak bisa dibayangkan, yang penting tidak akan pernah sama dengan tangan makhluk.

C. Nama Al-Wahiid dan Al-Ahad ini menetapkan semua sifat yang sempurna bagi Allah, karena Allah Maha Esa.

D. Setiap sifat Allah ada di puncak kesempurnaan, maka tidak ada lagi kesempurnaan setelah itu, pokoknya sempurna di puncak kesempurnaan.

E. Mensucikan Allah dari segala aib dan kekurangan. Allah tidak ada aib, tidak ada kekurangan padanya, baik dalam Dzat, sifat, maupun perbuatan.

F. Wajib menetapkan ke-Esaan Allah dalam kesempurnaan yang mutlak, dalam Dzat, sifat, dan perbuatan.

Inilah yang dinamakan dengan Tauhid ‘Ilmi, jadi kita wajib menyempurnakan Allah dalam nama dan sifat, dalam perbuatannya juga. Bahwa, tidak ada yang menciptakan alam semesta kecuali Allah, dan semua perbuatan Allah (itu) sempurna.

G. Wajib mengesakan Allah dalam ibadah, inilah yang disebut dengan Tauhid ‘Amali.

Pada pelajaran Tsalaatsatul Ushuul, dulu kita telah membahas tentang macam-macam Tauhid, ada Tauhid Rububiyyah, ada Tauhid Uluhiyyah, ada Tauhid Asma’ wa Sifat. Nah, sebagian ulama membaginya menjadi dua,
  1. Tauhid ‘Ilmi
  2. Tauhid ‘Amali

Nah, Tauhid ‘Ilmi itu di dalamnya ada Tauhid Rububiyyah dan Asma’ wa Sifat.

Tauhid ‘Amali berkaitan dengan amal manusia, yaitu Tauhid Uluhiyyah atau Tauhid Ibadah.

Silahkan di muraja’ah lagi di bagian tauhidnya.

kemudian faidah

2. Diantara nama Allah adalah Ash-Shamad (tempat bergantung).

Nama Allah Ash-Shamad disebutkan dalam Surah Al-Ikhlaash yang merupakan sepertiga Al-Qur’an.

Dijelaskan di dalam Shahiih Al-Bukhari, dari Shahabat Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ta'ala anhu beliau berkata,

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya, “Mampukah salah seorang diantara kalian membaca sepertiga Al-Qur’an dalam satu malam?”, lalu hal itu terasa berat bagi mereka. Mereka pun berkata, “Siapa diantara kita yang melakukan hal itu wahai Rasulullah?, atau yang mampu melakukan hal itu wahai Rasulullah? lalu Rasul bersabda, “Allah Al-Waahid Ash-Shamad (maksudnya Surah Al-Ikhlas adalah sepertiga Al-Qur’an).

Jadi kalau baca Al-Ikhlas tiga kali pahalanya sangat besar, karena satu kali membaca Surah Al-Ikhlas sama dengan membaca sepertiga Al-Qur’an, hanya saja bukan berarti kita cukup membaca Al-Ikhlas tiga kali dan tidak membaca Al-Qur’an secara keseluruhan itu tidak bisa mewakili.

Selanjutnya, nama As-Shamad adalah diantara nama Allah subhanahu wa ta'ala yang menunjukkan banyak sifat. Asy-Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin Hafizhahullahuta'ala, dalam kitab Ta’liiq ‘Ala Syarhis-Sunnah beliau berkata,

Dari penjelasan sebelumnya bisa kita pahami sebuah kaidah yang penting, bahwa di antara nama Allah subhanahu wa ta'ala ada yang menunjukkan satu sifat, seperti nama Allah Al-’Aliim menunjukkan sifat ilmu, demikian pula As-Samii’ menunjukkan sifat Sama’ atau mendengar, dan Al-Bashiir menunjukkan sifat Bashar atau melihat, demikian pula ada yang menunjukkan banyak sifat seperti nama Allah subhanahu wa ta'ala Ash-Shamad menunjukkan banyak sifat, karena kata Shamad bisa berarti As-Sayyid (tuan), Ash-Shamad bisa berarti Al-Qashdu wal-Ghayah (yang dituju dan puncak tujuan), dan juga bisa berarti Al-Ghani (yang Maha Kaya).

Ash-Shamad ini satu nama tapi memiliki banyak sifat.

Baik, sahabat sekalian yang dimuliakan oleh Allah, demikianlah materi yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat.

Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.