F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Syarhus Sunnah Al-Muzani – 01 – Pengantar Penerjemah Kitab Syarhus Sunnah Lil Muzani

Syarhus Sunnah Al-Muzani – 01 – Pengantar Penerjemah Kitab Syarhus Sunnah Lil Muzani
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
📘 Syarhus Sunnah Al-Muzani : ❝ PENGANTAR PENERJEMAH KITAB SYARHUS SUNNAH LIL MUZANI ❞
Dosen : Ustadz Beni Sarbeni, Lc, M.Pd Hafidzhahullah Ta'ala
🎧 Simak Audio 🎧

Pengantar Penerjemah Kitab Syarhus Sunnah lil Muzani


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد.

Sahabat Belajar Islam yang semoga diberkahi oleh Allah rabbul alamin. Alhamdulillah pada kesempatan pagi ini kita memulai kajian kitab Syarhus Sunnah karya Al Imam Al Muzani rahimahullah ta’ala. Kali ini saya akan membacakan pengantar penerjemah,

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

Segala puji hanya milik Allah. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad, kepada keluarga, para Shahabat, dan yang mengikutinya sampai akhir zaman. Tentunya kita berharap menjadi orang yang mengikuti Nabi, juga mengikuti para sahabatnya.

Sahabat, sungguh nikmat Allah sangatlah melimpah, sehingga tidak ada seorang pun di antara manusia yang mampu menghitung-hitung nikmat Allah. Dalam surah Ibrahim ayat 34.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya (Kamu tidak akan mampu untuk menghitungnya). Sesungguhnya manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim [14]: 34)
Jadi dalam ayat ini Allah berfirman وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ‘Seandainya kalian menghitung hitung nikmat Allah, maka kalian tidak akan pernah mampu untuk menghitungnya’.

Di antara nikmat Allah subhanahu wa ta'ala yang paling besar adalah nikmat Islam, nikmat seseorang dijadikan sebagai Muslim. Demikian pula nikmat seseorang senantiasa di atas Sunnah atau ajaran Baginda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, sebab hanya dengan Sunnah beliau atau dengan ajaran beliau, kita bisa menjalankan Islam.

Islam adalah Sunnah dan Sunnah adalah Islam, sebagaimana yang dikatakan oleh Al Imam Al Barbahari dalam kitabnya Syarhus Sunnah, beliau mengatakan,

الإِسْلامُ هُوَ السُنَّة وَالسُّنَّةُ هِي الإسْلام وَلا يَقُومُ أَحَدُهُما إلا بِالآخَر
“Islam adalah Sunnah, Sunnah adalah Islam, salah satu diantara keduanya tidak bisa berdiri tegak kecuali dengan yang lainnya.”
Artinya kita tidak mungkin menjalankan agama Islam kecuali dengan mengikuti ajaran bagi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Para pendengar yang dimuliakan oleh Allah rabbul alamin, buku yang ada dihadapan anda ini berjudul Syarhus Sunnah atau penjelasan ajaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Buku ini ditulis oleh salah seorang murid senior dari Al Imam Asy Syafi’i rahimahullah ta’ala. Penulisnya bernama al-Imam al-Muzani rahimahullah. Secara umum buku ini membahas tentang pokok-pokok dalam agama Islam yang wajib diketahui oleh setiap Muslim.

Jadi walaupun kecil terjemahannya tidak sampai 40 halaman, akan tetapi bahasan dalam buku ini sangatlah penting, karena di dalamnya adalah manhaj, demikian pula aqidah sebagai pokok-pokok dalam agama Islam.

Saya menerjemahkan buku ini dari kitab asli Syarhus Sunnah yang di-tahqiiq oleh Syaikh Dr. Jamal ‘Azzun dan bisa didapatkan di situs Al-Maktabah Al-Waqfiyyah.

Dan saya juga menerjemahkannya dari terbitan Daarul Minhaaj–Riyadh.

Besar harapan dari apa yang kami usahakan ini bisa menjadi kebaikan dan pencerahan bagi kaum Muslimin, khususnya bagi masyarakat Indonesia yang banyak menisbatkan dirinya kepada Madzhab Syafi’i, yang terkadang masyarakat Indonesia hanya mengenal pendapat fiqih sang Imam rahimahullah, sementara ‘aqidah beliau tidak dikenal.

Di buku ini, Imam Al-Muzani rahimahullah sebagai salah satu murid senior dan paling dekat dengan Imam Asy-Syafi’i rahimahullah, beliau menjelaskan bagaimana sebenarnya ‘aqidah yang benar, yaitu ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Jadi isi dari buku ini adalah ‘Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Syaikh Dr. ‘Ashim bin ‘Abdillah Al-Qaryuti ketika memberi-kan muqaddimah atau pengantar untuk kitab ini, beliau berkata:
“Sungguh, menyajikan risalah (kitab) ini dan yang serupa dengannya akan menjelaskan dengan gamblang bahwa ‘aqidah (keyakinan) seperti ini bukanlah khusus keyakinan seorang imam tertentu, tetapi ini merupakan keyakinan para Shahabat, Tabi’in, dan setiap orang yang mengikuti mereka sampai hari Kiamat.” [Syarhus Sunnah karya Al-Muzani, tahqiiq Syaikh Dr. amal ‘Azzun, hlm. 6].
Jadi kalau kita baca kita ulama salaf, ulama terdahulu seperti kitab Syarhus Sunnah karya Al Imam Al Muzani, kemudian kita bandingkan dengan kitab-kitab ulama salaf yang lain. Misalnya kitab Syarhus Sunnah karya Imam Al-Barbahari, misalnya kitab Imam Ahmad, dan kitab ulama ulama yang lain, isinya itu sama. Berbicara tentang misalnya sifat sifat Allah, sama isinya. Berbicara tentang iman kepada hari akhir sama isinya, berbicara tentang al-Qadha dan Qadar sama isinya.

Dan itu adalah 'aqidahnya para Shahabat, aqidahnya para Tabi’in, aqidahnya para At-ba’ut Tabi'in yang dikenal dengan istilah salaf atau 'aqidah as-Salafus Shalih, dimana mereka adalah generasi terbaik yang dipuji oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagaimana dalam sebuah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dan Muslim,

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
“Sebaik-baik manusia, manusia yang hidup di zaman yaitu para Shahabat kemudian yang hidup setelah mereka yaitu para Tabi’in dan kemudian yang hidup setelah mereka itu para At-ba’ut Tabi'in.”
Jadi diantara usaha yang sangat penting dilakukan oleh para Da’i adalah menjelaskan kitab kitab ulama salaf. Demikian pula menerjemahkannya agar bisa dibaca dipelajari oleh kaum muslimin. Kita kembalikan kaum muslimin kepada ajaran salaf ajaran para Shahabat ajaran para Tabi’in dan At-ba’ut Tabi'in yang diperintahkan oleh Allah, demikian pula oleh rasul agar kita mengikuti mereka.

Selanjutnya, para pendengar yang dimuliakan oleh Allah, hanya kepada Allah subhanahu wa ta'ala, kita memohon keikhlasan dan sikap yang lurus dalam menjalankan setiap amal. Karena amal diterima oleh Allah dengan dua syarat, yang pertama adalah ikhlas hanya kepada-Nya, yang kedua lurus sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam atau yang dikenal dengan istilah mutaba’ah.

Hanya kepada-Nya kita memohon agar menerima setiap amal kita. Sungguh, Dia-lah Allah Yang Maha mulia dan besar kasih sayang-Nya.

Diterjemahkan oleh Abu Sumayyah Beni Sarbeni 20 syawal 1442 H bertepatan dengan 1 juni 2021 M.

Para pendengar yang dimuliakan oleh Allah rabbul alamin, demikianlah pengantar dari penerjemah untuk kita Syarhus Sunnah karya Al Imam Al Muzani.

Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat.

Akhukum fillah
Beni Sarbeni Abu Sumayyah
Pondok Pesantren Sabilunnajah, Bandung.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.