F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Syarhus Sunnah Al-Muzani – 06 – Muqaddimah Syarhus Sunnah al-Muzani Bagian Kedua

Syarhus Sunnah Al-Muzani – 06 – Muqaddimah Syarhus Sunnah al-Muzani Bagian Kedua
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
📘 Syarhus Sunnah Al-Muzani : ❝ MUQADDIMAH SYARHUS SUNNAH AL-MUZANI #2 ❞
Dosen : Ustadz Beni Sarbeni, Lc, M.Pd Hafidzhahullah Ta'ala
🎧 Simak Audio 🎧

Muqaddimah Syarhus Sunnah al-Muzani #2

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد.

Sahabat belajar Islam yang semoga dirahmati oleh Allah rabbul alamin, kita lanjutkan kajian kitab Syarhus Sunnah karya Al-Imam Al-Muzani rahimahullah Ta’ala. Masih pada mukadimah penulis, silahkan dilihat di halaman 19.

Penulis rahimahullah berkata,

أما بعد
فَإنَّك سَأَلتنِي أَن أوضح لَك من السّنة أمرًا تصبر نَفسك على التَّمَسُّك بِهِ، وتدرأ بِهِ عَنْك شبه الْأَقَاوِيل، وزيغ محدثات الضَّالّين، وَقد شرحت لَك منهاجا موضحا منيرًا لم آل نَفسِي وَإِيَّاك فِيهِ نصحًا، بدأت فِيهِ بِحَمْد الله ذِي الرشد والتسديد.
Sungguh engkau telah meminta kepadaku agar aku men-jelaskan di antara Sunnah, yang dengannya engkau bisa men-sabarkan dirimu untuk memegang-teguh Sunnah serta menolak beragam syubhat (kerancuan) dan kesesatan hal-hal baru yang dilakukan oleh orang-orang menyimpang. Aku pun sungguh-sungguh menjelaskan kepadamu manhaj yang jelas lagi terang, dimana aku tidak menolak nasihat atas diriku dan dirimu.
Aku mengawalinya dengan pujian bagi Allah Yang Maha Pemilik petunjuk dan kebenaran.

Sahabat sekalian, secara umum risalah atau buku yang ditulis oleh Al-Imam Al-Muzani ini, awalnya merupakan permintaan agar beliau menulis penjelasan tentang sunnah atau pokok ajaran Nabi yang bisa menjadikan mereka sabar memegang teguh sunnah dan menolak beragam penyimpangan orang-orang yang sesat, dan beliau menjelaskan manhaj yang jelas lagi terang, semuanya dibangun di atas semangat nasihat, sebagaimana dulu pernah disampaikan tentang sebab penulisan kitab Syarhus Sunnah.

Baik kita uraikan sedikit demi sedikit dari apa yang disampaikan oleh penulis,

A. Faidah pertama.

Penulis berkata, “Engkau telah meminta kepadaku agar aku men-jelaskan di antara Sunnahسَأَلتنِي أَن أوضح لَك من السّنة yang dimaksud dengan sunnah dalam kalimat di atas adalah ‘aqidah atau pokok-pokok agama, demikian pula tentunya manhaj, cara bagaimana seseorang itu beragama, dan para ulama dahulu biasa menyebut kitab-kitab yang membahas 'aqidah dengan sebutan sunnah, sebagaimana pernah disampaikan pada pendahuluan kajian ini.

Kemudian,

B. Faidah yang kedua

Kalimat penulis, أمرًا تصبر نَفسك على التَّمَسُّك بِهِ yang dengannya kamu bisa men-sabarkan dirimu untuk memegang teguh sunnah. Kalimat تصبر artinya men-sabarkan dirimu atau menjadikan kamu sabar. Ini menunjukkan, bahwa manusia senantiasa ada dalam gelombang fitnah dalam hidupnya, terutama fitnah yang bisa merusak 'aqidah. Nggak ada jaminan kita akan selamat, iman kita mulus sampai wafat, nggak ada. Nah, kesabaran tersebut bisa dilakukan dengan pertolongan Allah subhanahu wa ta'ala.

Kemudian dengan beragam sebab yang bisa membantunya diantaranya,

1. Berdoa kepada Allah meminta kepada Allah istiqomah, senantiasa berada di atas 'aqidah yang benar, karena hati senantiasa berubah-ubah

Sebagaimana dikatakan oleh Anas Bin Malik radhiyallahu ta’ala ‘anhu, beliau pernah berkata, Bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam banyak membaca doa

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
"Ya Allah, yang membolak balikkan hati tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu”.
Lalu Anas bertanya, wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang kau bawa, apakah engkau masih mengkhawatirkan kami? Jawaban Nabi,

نَعَمْ، إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ، يُقَلِّبُهَا كَيْفَ يَشَاءُ
Iya, sungguh hati itu ada diantara dua jari diantara jari jari Allah azza wa jalla dan Allah membolak-baliknya”. (Hadits ini shahih diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan yang lainnya).
2. Banyak mempelajari kitab-kitab 'aqidah yang ditulis oleh para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah

Sehingga kita tau mana yang hak mana yang batil, dan mempelajarinya kepada para ahli, ini faidah yang kedua.

C. Kalimat penulis "Serta menolak beragam syubhat atau kerancuan, dan kesesatan hal hal baru yang dilakukan oleh orang orang menyimpang".

Jadi dengannya, dengan penjelasan ini kamu bisa men-sabarkan dirimu untuk memegang teguh sunnah, juga bisa menolak beragam syubhat dan kesesatan hal-hal baru yang dilakukan oleh orang-orang yang menyimpang.

Sahabat sekalian yang dimaksud dengan syubhat adalah kerancuan atau ketidakjelasan, sehingga kebatilan dibungkus seolah merupakan kebenaran, tentunya yang dapat mengetahui perbedaan antara keduanya antara kebatilan dan kebenaran hanyalah ahli ilmu.

Disini jelaslah penting bagi seorang belajar, untuk benar-benar belajar kepada orang yang jelas manhaj dan 'aqidahnya, jelas bagaimana dia cara beragamanya, jelas 'aqidahnya yaitu di atas manhaj dan 'aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Tidak boleh seseorang sembarangan belajar agama karena guru-guru yang tidak jelas ini akan memberikan syubhat beragam kerancuan kepadanya,

Karena itulah Imam Ibnu Sirin beliau pernah berkata,

إنَّ هذا العِلمَ دِينٌ، فانظُروا عمَّن تأخُذون دينَكم.
Sesungguhnya ilmu agama ini bagian penting dalam agama, maka perhatikan dari siapa kalian belajar agama”.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Miftah Daris Sa'adah menjelaskan bahaya sifat beliau berkata,
“Dua perkara ini yaitu syubhat dan syahwat adalah sebab utama rusak dan sengsaranya seorang hamba di dunia dan di akhirat”.
Dua perkara syubhat dan syahwat sebab utama rusak dan sengsaranya seorang hamba di dunia dan di akhirat.

Kemudian apa yang dimaksud dengan hal hal baru, hal-hal baru dalam agama adalah perkara-perkara bid’ah, jadi dengan penjelasan kitab ini dan memahaminya, kita bisa menolak beragam syubhat juga kesesatan hal-hal baru yang dilakukan oleh orang-orang yang menyimpang, perkara-perkara bid'ah sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam,

وإيَّاكم ومحدَثاتِ الأمورِ فإنَّ كلَّ مُحدثَةٍ بدعةٌ, وكلَّ بدعةٍ ضلالةٌ
“Jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru dalam agama, karena setiap perkara baru dalam agama ini adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat”. (Hadits shahih diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan yang lainnya).

D. Kata Imam Al-Muzani, “Aku pun sungguh-sungguh menjelaskan kepadamu manhaj yang jelas lagi terang, dimana aku tidak menolak nasihat atas diriku dan dirimu.

Aku mengawalinya dengan pujian bagi Allah Yang Maha Pemilik petunjuk dan kebenaran”.

Manhaj Ahlu Sunnah ini, adalah manhaj yang sangat jelas dan terang, jelas rujukannya mudah dipahami, demikian pula mengantarkan seorang hamba menggapai ridha Allah dan surga-Nya. Dan manhaj itu tentunya mesti diawali dengan memperbaiki 'aqidah, kemudian ibadah seorang hamba kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Manhaj dalam beragama ini diawali dengan perbaikan 'aqidah, kemudian ibadah seorang hamba hanya kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Selanjutnya, penulis menyampaikan bahwa risalah ini atau buku ini dibangun diatas nasihat untuk diri sendiri dan untuk seluruh kaum muslimin. Demikianlah hubungan yang mesti terjalin diantara kaum muslimin sebagaimana disabdakan oleh Baginda Nabi shallallahu wasallam,

الدِّينُ النَّصِيحَةُ
"Agama adalah nasehat".
Demikian penjelasan yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat.

Akhukum fillah
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.