F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-153 Keimanan Kepada Timbangan Di Hari Akhir Bagian Ketiga

Audio ke-153 Keimanan Kepada Timbangan Di Hari Akhir Bagian Ketiga
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 RABU| 20 Shafar 1445H | 06 September 2023M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-153

📖 Keimanan Kepada Timbangan Di Hari Akhir Bagian Ketiga


بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه أمام بعد


Anggota grup WhatsApp Dirosah Islamiyah, yang semoga dimuliakan oleh Allah. Kita lanjutkan pembahasan Kitab Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang ditulis oleh Fadhilatul Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah.

Masih kita pada pembahasan beriman dengan hari akhir, insyāAllāh pada hari ini kita lanjutkan dengan keimanan terhadap timbangan amal di hari kiamat.

Beliau mendatangkan firman Allah ﷻ,

مَنْ جَآءَ بِااْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا
"Dan barangsiapa yang datang dengan kebaikan.” [QS Al-An’am:160]
Maksudnya kebaikan dia dahulu di dunia mengamalkan kebaikan, mengamalkan amal sholeh dan diterima oleh Allah (ماقبول) di sisi Allah maka dia akan datang di hari kiamat dengan hasanah.

Adapun orang yang tidak beramal sholeh atau dia beramal sholeh, tapi amal sholehnya tidak diterima oleh Allah karena satu sebab maka dia tidak akan datang dengan hasanah tersebut.

Barangsiapa yang datang dengan hasanah yaitu diterima kebaikannya

فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا
“Maka dia akan mendapatkan sepuluh kali lipat dari kebaikan tersebut.”
Dan ini adalah rahmat dari Allah ﷻ, karunia dan juga anugerah yang besar dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla ingin apabila kita ini masuk surga. Sehingga oleh Allah kebaikan yang kita lakukan meskipun hanya satu hasanah dilipatgandakan oleh Allah menjadi 10 kebaikan.

Allah ingin berat timbangan kita di hari kiamat. Alhamdulillah yang telah memberikan taufik kepada kita untuk memeluk agama Islam, dan kita menyembah pada Rabb yang Maha Penyayang yang Maha Pengasih, sehingga satu kebaikan yang kita lakukan oleh Allah dilipatgandakan menjadi 10 kebaikan.

فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا

Itu hanyalah minimalnya saja. Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla mungkin menambah pahala tersebut bukan hanya 10 kali lipat, tapi 20 kali lipat, 30 kali lipat, 50 kali lipat, sampai 700, sesuai dengan apanya? Sesuai dengan keikhlasan, sesuai dengan 'ittiba' kita. Maka seseorang berusaha untuk beramal sholeh dengan memperbaiki amal sholeh tersebut.

Jadi ini adalah penyebutan minimalnya, minimal dilipatgandakan 10 kali lipat. Dan mungkin saja Allāh Subhānahu wa Ta’āla menambah lebih daripada itu.

Bagaimana dengan kejelekan?

وَمَن جَآءَ بِٱلسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰٓ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ[QS Al-An’am:160]

Barangsiapa yang datang dengan kejelekan, datang dengan dosa. Artinya dia melakukan dosa dan belum dia bertaubat dan belum diampuni oleh Allah di hari kiamat dia akan datang dengan kejelekan tersebut.

Adapun orang yang sudah bertaubat, beristighfar dengan bersungguh-sungguh, dan diterima taubat dan istighfarnya oleh Allah maka dia tidak akan membawa kejelekan yang sudah dia bertaubat darinya.

Yang akan membawa kejelekan tersebut adalah orang yang tidak bertaubat atau dia tidak diampuni oleh Allah dalam dosa tersebut.

فَلَا يُجْزَىٰٓ إِلَّا مِثْلَهَا

Kata Allah, maka orang tersebut tidak akan dibalas kecuali dengan yang semisal, tidak akan dilipatgandakan oleh Allah menjadi dua kali lipat, tiga kali lipat, atau 10 kali lipat, tidak. Kasih sayang Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan rahmatNya tidak dibalas orang yang melakukan kejelekan kecuali dengan yang semisal. Allāh Subhānahu wa Ta’āla Ar Rahman, Al Ghafur, Ar Rahim.

وَهُمْ لَا يُظْلَمُون
“Dan mereka tidak akan dizhalimi.”
Orang yang melakukan kejelekan akan dibalas dengan yang semisalnya dan tidak akan dizhalimi oleh Allah, diadzab sesuai dengan kadar dosanya dan orang yang melakukan kebaikan bahkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan dilipatgandakan.

Di sana ada permasalahan yang penting juga berkaitan dengan masalah beriman dengan Mizan. Yaitu tentang masalah di dalam dalil-dalil yang berkaitan dengan timbangan. Terkadang disebutkan oleh Allah ﷻ bahwasanya timbangan tersebut adalah 1 mizan.

Dan الميزان ini satu timbang, dan di dalam dalil yang lain disebutkan الموازين yaitu timbangan-timbangan. Sebagian dalil disebutkan Mizan الميزان yang artinya adalah satu timbangan. Di dalam dalil yang lain disebutkan Mawazin الموازين yang artinya banyak timbangan.

Para ulama menjelaskan cara untuk memahami, bahwasanya yang dimaksud, ketika Allah menyebutkan tentang الميزان atau nabi-Nya mengatakan الميزان yaitu satu timbangan bahwasanya maksudnya di sini adalah jenis.

Jadi disebutkan mufrad, disebutkan satu bukan maksudnya adalah satu bendanya tapi maksudnya adalah jenis. Seperti firman Allah ﷻ

وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ
"Apabila kalian menghitung-hitung nikmat Allah (jenis nikmat Allah).” [QS An-Nahl: 18]
Atau seperti dalam firman Allah misalnya,

إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
"Sesungguhnya manusia itu dalam keadaan rugi." [QS Al 'Ashr: 2]
Al-Insan adalah 1 bukan berarti satu orang saja yang rugi. Maksudnya di sini jenisnya.

Adapun jamak maka ini dilihat dari banyaknya amalan yang ditimbang, banyaknya orang yang ditimbang sehingga disebutkan موازين (mawazin). Disebutkan timbangan-timbangan karena dilihat dari amalan yang ditimbang dan juga orang yang ditimbang yang jumlahnya mereka adalah banyak. Sehingga tidak ada yang perlu dipertentangkan di sini, jikalau disebutkan itu mufrad itu adalah jenis dan kalau disebutkan itu jamak, maka dilihat dari amalan yang ditimbang dan juga dilihat dari orang yang ditimbang.

Demikian yang bisa kita sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini dan insyāAllāh kita bertemu kembali pada pertemuan yang selanjutnya, pada waktu dan keadaan yang lebih baik.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.