F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Syarhus Sunnah Al-Muzani – 34 – Point 12 - Kejadian Setelah Manusia Dibangkitkan dari Kubur 02

Syarhus Sunnah Al-Muzani – 34 – Point 12 - Kejadian Setelah Manusia Dibangkitkan dari Kubur 02
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
📘 Syarhus Sunnah Al-Muzani : ❝ POINT 12 - KEJADIAN-KEJADIAN SETELAH MANUSIA DIBANGKITKAN DARI KUBUR (BAG.2) ❞
Dosen : Ustadz Beni Sarbeni, Lc, M.Pd Hafidzhahullah Ta'ala
🎧 Simak Audio 🎧

Point 12 - Kejadian-kejadian Setelah Manusia Dibangkitkan dari Kubur (bag.2)


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
.الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد

Sahabat Belajar Islam yang semoga dimuliakan oleh Allah rabbul ‘alamin, kita lanjutkan kajian kitab Syarhus Sunnah karya Al Imam Al-Muzani rahimahullah.
Masih membahas poin yang ke-12, tentang "Hari Dibangkitkan Demikian Pula Hisab"

Dan sebagaimana yang pernah saya sampaikan pada pertemuan sebelumnya, insyaa Allah akan saya jelaskan tentang urutan kejadian setelah manusia dibangkitkan dari alam kubur.

1. Setelah manusia dibangkitkan dari alam kubur maka mereka pergi ke Mahsyar,

Mahsyar itu artinya tempat berkumpul. Kita menyebutnya Padang Mahsyar (tempat dimana manusia berkumpul). Mereka berdiri dalam waktu yang sangat lama dalam keadaan yang sangat sulit dan kehausan, serta disertai dengan rasa takut kecuali orang-orang yang memang diberikan naungan oleh Allah.

Sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam,

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ تحت ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إلَّا ظِلُّ
“Ada tujuh golongan manusia yang Allah berikan naungan di hari kiamat, di hari yang tidak ada naungan kecuali naungan dari Allah.”
Diantaranya adalah Al Imam Al Adil (penguasa yang adil), dan seterusnya. Jadi ini yang pertama yaitu manusia pergi ke Padang Mahsyar mereka berdiri dalam waktu yang sangat lama.

2. Setelah waktu yang sangat lama maka Allah Subhanahu wa ta'ala menampakan bagi Nabi-Nya Telaga (Al-Haudh),

“Barang siapa yang minum darinya maka dia tidak akan pernah kehausan setelahnya.”
Di hari yang sangat panas, matahari begitu dekat ukuran 1 hari sama dengan 50.000 tahun hari-hari di dunia. Dan orang yang memegang sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam sampai di wafatkan, merekalah yang akan mendapatkan minum dari Telaga Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Adapun para pelaku Bid'ah maka akan dihalangi, tidak bisa masuk atau mendatangi Telaga tersebut. Kemudian setelah itu maka Telaga setiap para nabi yang airnya itu akan diberikan kepada orang-orang sholeh di kalangan umat mereka.

3. Manusia ketika itu Berdiri dalam waktu yang sangat lama sehingga Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan الشفاعة العظمى

Syafaat paling besar bagi Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, dimana beliau memohon kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar disegerakan hisab.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang panjang, manusia datang kepada Nabi Adam agar Nabi Adam memohon kepada Allah untuk disegerakan hisab. Datang kepada Nabi Nuh, datang kepada Nabi Musa dan seterusnya. Kemudian mereka datang kepada Baginda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, dan Nabi-lah yang berhak untuk mengajukan itu kepada Allah rabbul ‘alamin, sehingga Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,

يا محمد ارفع رأسك واسأل تعطاه واشفع تشفع
“Ya Muhammad, angkat kepalamu! Mintalah niscaya kau akan diberi dan berilah syafaat niscaya engkau akan diberikan syafaat.”
Yaitu pertolongan untuk manusia agar disegerakan hisab, akhirnya dikabulkan oleh Allah rabbul ‘alamin sehingga manusia bisa disegerakan untuk dihisab.

4. Al-’Ardh itu ditampakkannya seluruh amal.

5. Setelah Al-’Ardh maka terjadilah Hisab.

Yakni seluruh amal perbuatan manusia di hisab (dihitung).

6. Hisab itu ada dua. Setelah hisab yang pertama ini maka diberikan buku catatan amal.

Orang-orang yang berbahagia diberikan buku catatan amalnya melalui tangan kanan. Adapun orang yang sengsara dengan tangan kiri, ketika itu buku catatan amal dibaca.

7. Setelah kitab itu dibaca, maka akan ada lagi hisab.

Jadi hisab yang pertama, kemudian setelah hisab buku catatan amal diberikan, lalu buku catatan amal itu dibaca, setelah itu ada hisab lagi. Untuk apa? Untuk memutus segala udzur dan menegakkan hujjah dengan dibacanya kitab tersebut. Artinya tidak ada lagi udzur bagi manusia ketika sebagian mereka dimasukkan ke dalam Api Neraka karena mereka sudah membacanya, melihat apa yang mereka lakukan.

8. Setelah itu ada Mizan (timbangan),

Maka semua yang disebutkan di atas ditimbang oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, kita baru sampai kepada Mizan Insyaallah masih berlanjut.
Demikian sahabat sekalian yang dimuliakan oleh Allah rabbul ‘alamin, fawaid yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat.

Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
0

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.