🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SENIN | 16 Rabi’ul Awwal 1445 H | 02 Oktober 2023 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-171
📖 Persaksian Untuk Orang-Orang Yang Masuk Ke Dalam Surga Yang Disebutkan Oleh Al Quran Dan Sunnah Bagian Pertama
بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله واصحابه ومن والاه
Anggota grup whatsapp Dirosah Islamiyah yang semoga dimuliakan oleh Allah. Kita lanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh fadhilatul syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.
Masih kita pada pembahasan beriman dengan hari akhir. Beliau rahimahullah mengatakan, di akhir pembahasan beriman dengan hari akhir ini:
ونشهد بالجنة لكل من شهد له الكتاب و السنة بالعين أو الوصف
Dan kami bersaksi dengan surga untuk setiap orang yang disaksikan oleh الكتاب والسنة (Al-Kitābu wasSunnah). Al-Kitab (الكتاب) yaitu Al-Qur'an.
Maka di sini beliau mengungkapkan bahwasanya kami Ahlus Sunnah bersaksi dan mengatakan bahwasanya dia adalah penduduk surga untuk orang yang memang dikabarkan di dalam Al-Qur'an dan juga Sunnah, dia adalah penduduk surga.
Apabila Al-Qur'an dan juga Sunnah menyebutkan:
- Si Fulan adalah termasuk من أهل الجنة
- Si Fulanah adalah termasuk من أهل الجنة
Maka kami yaitu Ahlus Sunnah wal Jama'ah, bersaksi dengan apa yang disebutkan oleh Al-Qur'an dan juga Sunnah. Karena Ahlus Sunnah mereka مصديق (mushaddiqūn) mereka membenarkan setiap apa yang ada di dalam Al-Qur'an dan juga Sunnah, dan tidak mendustakannya.
Dan mereka متبعون (muttaba’ūn) mereka mengikuti, sehingga kalau Al-Qur'an mengabarkan bahwasanya si Fulan termasuk penduduk surga atau As-Sunnah mengabarkan bahwasanya si Fulan termasuk penduduk surga, maka tidak ada keraguan sedikitpun di dalam diri-diri Ahlus Sunnah, bahwasanya si Fulan tersebut adalah termasuk penduduk surga.
وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا
"Dan siapakah yang lebih benar ucapannya daripada ucapan Allāh?" [QS An-Nissa: 122]
Dan siapakah yang lebih jujur ucapannya di antara manusia, daripada ucapan Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam.
Dan beliau shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan:
فَإِنَّ أَصْدَقَ الحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ
"Sesungguhnya ucapan yang paling أَصْدَقَ (ashdaq) yang paling benar adalah كِتَابُ اللهِ (kitābullāh).”
Kemudian beliau menyebutkan dua jenis persaksian (persyahadatan) yang disebutkan di dalam Al-Qur'an dan juga Sunnah.
بالعين أو بالوصف
Baik persaksian tersebut dengan عين (‘ain) maksudnya adalah dengan menyebutkan dan menentukan orangnya. "Si Fulan termasuk penduduk surga", atau "Si Fulan في الجنة (Fil Jannah)“.
Maka ini adalah jenis yang pertama yaitu disebutkan di dalam Al-Qur'an atau As-Sunnah secara khusus dan menentukan orangnya.
أو بالوصف
Terkadang persaksian yang disebutkan di dalam Al-Qur'an dan Sunnah adalah dengan menyebutkan sifatnya (nanti akan disebutkan contohnya).
Seperti (misalnya):
- Setiap orang yang bertakwa, maka dia masuk ke dalam surga.
- Orang yang beriman, masuk ke dalam surga.
Thayyib. Berarti di sini menyebutkan dengan sifatnya.
Insya Allah, kita lanjutkan pada kesempatan yang akan datang, dan sampai bertemu kembali.
Wallahu ta'ala a'lam.
وبالله التوفيق و الهداية
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment