🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SELASA | 02 Rabi’ul Akhir 1445 H | 17 Oktober 2023 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-182
📖 Penutupan Bab Beriman Kepada Hari Akhir
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد الله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحاب ومن ولاه
Anggota grup whatsapp Dirosah Islamiyah yang semoga dimuliakan oleh Allah. Kita lanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh fadhilatul syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.
Beliau mengatakan:
والأحاديث في هذا كثيرة معلومة
Dan hadits-hadits di dalam masalah ini, yaitu di dalam masalah beriman dengan hari akhir, katsiratu ma’lumah (كثيرة معلومة), dia adalah hadits yang banyak dan maklum. Dan semuanya itu adalah perkara-perkara yang ghaib tentunya, berkaitan dengan hari akhir.
فعلى المؤمن أن يؤمن بكل ما جاءبه الكتاب و السنة من هذه الأمور
Maka kewajiban seorang yang beriman adalah beriman dengan seluruh apa yang datang di dalam Al-Qur'an dan juga Sunnah.
Beriman dengan seluruh apa yang datang di dalam Al-Qur'an dan juga Sunnah, semuanya.
من هذه الأمور الغيبية
“Di antara perkara-perkara yang ghaib di atas.”
Jangan sampai seseorang mengingkari satu pun dari apa yang datang di dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Terutama di sini adalah perkara yang ghaib. Beberapa perkara yang berkaitan dengan hari akhir yang mungkin tidak masuk akal sebagian manusia.
Maka seorang yang beriman harus beriman dengan seluruh apa yang datang di dalam Al-Qur'an dan Sunnah di antara perkara-perkara yang ghaib tadi.
Di sana banyak perkara-perkara yang lain yang kalau dilihat dengan akal manusia, maka ini tidak akan masuk, tapi Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengabarkan yang demikian, maka harus kita imani.
Contoh misalnya, ketika di padang masyhar. Ketika di padang mahsyar, bagaimana manusia dikumpulkan semuanya, dan berkeringat dengan sebab dosanya.
Bagaimana keringat tersebut tidak menjadi satu antara satu dengan yang lain. Ini qudratullah, ini kekuasaan Allah.
Bagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan di sana timbangan bagi amal sholeh, padahal amal sholeh ini adalah maknawi.
Maka sama di dalam masalah ini ketika membahas tentang masalah kuburan. Kita harus yakin tentang adzab kubur dan juga sebab-sebabnya dan jangan kita pertentangan antara firman Allah Azza wa Jalla dengan sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam dengan akal manusia.
Kita harus Islam dan harus menyerahkan diri kepada Allāh, termasuk di antaranya adalah tentang membenarkan kabar dari Allah dan juga Rasul-Nya.
وأن لا يعارضها بما يشاهد في الدنيا
Dan jangan sampai seseorang membantah, melawan apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya berupa kabar tadi dengan apa yang mereka lihat di dunia.
Kemudian mengqiyaskan, kemudian dia mendatangi kuburan, melihat di situ tidak ada perubahan, tidak ada tanda-tanda malaikat datang, kemudian akhirnya dia mengingkari adanya adzab kubur, fitnah kubur, dan juga perkara-perkara yang ghaib, yang berkaitan dengan hari akhir yang lain.
فإن أمور الآخرة لا تقاس بأمور الدنيا
Karena sesungguhnya perkara-perkara akhirat ini tidak bisa diqiyaskan dengan perkara-perkara dunia.
Karena perkara-perkara akhirat ini adalah sesuatu yang ghaib dan tidak bisa kita lihat. Maka ini tidak bisa diqiyaskan dengan perkara-perkara dunia.
لظهور الفرق الكبير بينهما
“Yang demikian karena besarnya perbedaan antara kedua perkara ini, yaitu antara perkara akhirat dengan perkara dunia.”
و الله المستعان
“Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala, Dialah tempat untuk meminta pertolongan.”
Jadi di akhir pembahasan al-iman dengan hari akhir ini, beliau ingin mengingatkan kepada kita, kewajiban kita untuk menerima seluruh apa yang datang di dalam Al-Qur'an dan juga Sunnah berupa kabar-kabar yang ghaib yang berkaitan dengan hari akhir khususnya dan juga dengan perkara-perkara yang lain.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
Pembahasan terhadap hari akhir ini termasuk pembahasan yang panjang dan Alhamdulillah sudah bisa kita lalui bersama dengan izin Allāh, dan banyak faedah yang bisa kita ambil dari apa yang beliau sebutkan di dalam bab ini.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kita termasuk orang-orang yang benar-benar beriman dengan hari akhir. Beriman dengan hari akhir dengan sebenar-benarnya yang mendorong kita untuk beramal.
Karena kita tahu bahwasanya kelak ketika kita menemui hari tersebut yang namanya amal ini adalah sebab masuknya seseorang ke dalam surga, maka ini mendorong kita untuk beramal.
Kalau memang kita beriman dengan hari akhir maka hendaklah kita beramal sholeh. Hendaklah kita beramal sholeh, jangan kita bermalas-malasan di dalam beribadah seakan-akan kita tidak peduli dengan apa yang akan terjadi di hari akhir.
Demikian pula dengan beriman dengan hari akhir ini, diharapkan seseorang takut untuk melakukan maksiat dan juga dosa. Karena dia tahu bahwasanya kelak dia akan dihitung dan dihisab oleh Allah Azza wa Jalla.
Kalau dia beruntung maka dia akan masuk ke dalam surga, dan kalau dia termasuk orang yang celaka maka dia akan masuk ke dalam neraka. Sehingga ini menjadikan dorongan bagi kita semua untuk meninggalkan kemaksiatan dengan berbagai jenisnya.
Tunjukkan, tunjukkan bahwasanya kita beriman kepada hari akhir. Dengan seseorang meninggalkan kemaksiatan dengan sebab karena kelak dia akan dihisab oleh Allah Azza wa Jalla pada hari kiamat.
Itulah yang bisa kita sampaikan, dan insya Allah kesempatan yang akan datang kita lanjutkan dengan beriman dengan takdir yaitu qadha dan qadar dan yang merupakan rukun yang terakhir dari rukun iman ini.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menjaga kita semua dan sampai bertemu kembali.
وبالله التوفيق و الهداية
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment