🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 KAMIS | 26 Rabi’ul Awwal 1445 H | 12 Oktober 2023 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-179
📖 Keimanan Terhadap Fitnah Kubur
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد الله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحاب ومن ولاه
Anggota grup WhatsApp Dirosah Islamiyah yang semoga dimuliakan oleh Allah. Kita lanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh Fadhilatul Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah.
Beliau mengatakan,
ونؤ من بفتنة القبر وهي سؤال الميت في قبره عن ربه ودينه ونبيه،
Dan kita (Ahlus Sunnah wal Jama'ah) beriman (percaya) dengan adanya fitnah kubur, yaitu pertanyaan kepada mayat.Pertanyaan kepada orang yang meninggal di dalam kuburannya tentang tiga perkara, yaitu:1. Tentang Rabbnya2. Tentang Agamanya3. Tentang Nabinya Shallallahu'alaihi wa sallam.
Sebagaimana hal ini disebutkan dalam hadits al-Barra ibn Azib yang panjang. Disebutkan kisah bagaimana keluar nyawa seorang yang beriman, bagaimana dia diangkat oleh malaikat, bagaimana dia ditanya di alam kuburnya maka di situ disebutkan tiga pertanyaan ini.
Maka kita beriman dengan,
فتنة القبر
Fitnah itu artinya dalam pertanyaan (ujian). Fitantul Qabr (فتنة القبر) artinya adalah ujian yang terjadi di dalam kubur.
Siapakah yang menguji? Yang menguji adalah dua malaikat.
المنكر والنكير
Malaikat Munkar dan Nakir sebagaimana dalam hadits. Dan alhamdulillah Allah Subhanahu wa Ta'ala telah membocorkan ujian tadi. Ujian yang sangat berat tapi Allah Subhanahu wa Ta'ala bocorkan dengan tujuan supaya kita bisa mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Apa pertanyaan tersebut? Apa bocoran tersebut?
Yang pertama akan ditanyakan tentang Rabb yaitu,
- Siapakah Rabbmu?
- Siapakah yang engkau sembah?
Tentunya orang yang beriman yang beribadah kepada Allah di dunia dengan hatinya dan ikhlas dari hatinya maka dia akan menjawab;
ربي الله
Rabbku adalah Allah dan tidak ada keraguan di dalamnya.
Siapa yang berbahaya di sini? orang yang di dunianya dia tidak menyembah kepada Allāh, atau menyekutukan Allāh di dalam ibadah, maka ini tidak akan bisa menjawab pertanyaan dari malaikat dengan benar.
ودينه
Dan akan ditanya tentang agamanya.
ﻣَﺎ ﺩِﻳﻨُﻚَ ؟
Apa agamamu?
Orang yang muslim dan dia melaksanakan agamanya dengan sebaik-baiknya. Dia ikuti petunjuk agamanya dengan benar maka diharapkan dia akan bisa menjawab pertanyaan dengan baik.
ونبيه
Dan akan ditanya tentang nabinya.
Siapakah nabimu?
Kalau kita mengenal Rasulullah Shallallahu'laihi wa sallam dan mengamalkan apa yang beliau ucapkan berupa hadits di dalam kehidupan kita sehari-hari maka insyaa Allah kita bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Karena memang kita menjadikan beliau sebagai seorang nabi yang diikuti.
ف (يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱلْقَوْلِ ٱلثَّابِتِ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْاخِرَةِ )
Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menguatkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang kuat, ucapan yang tetap di dalam kehidupan dunia dan juga kehidupan akhirat. [QS Ibrahim: 27]
Yang dimaksud dengan القَوْلِ ٱلثَّابِت di sini adalah ucapan yang kuat yaitu mengucapkan لا إله إلاالله.
Dan di dalam sebuah hadits Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam pernah, dalam keadaan beliau setelah menguburkan seorang sahabat. Maka beliau Shallallahu'alaihi wa sallam mengatakan kepada mereka
اسْتَغْفِرُوا لِأَخِيكُمْ،
"Hendaknya kalian memohonkan ampunan untuk saudara kalian.”
وَسَلُوا لَهُ بِالتَّثْبِيتِ، فَإِنَّهُ الْآنَ يُسْأَلُ
“Hendaknya kalian memohonkan untuknya ketetapan hati karena sesungguhnya dia dalam keadaan ditanya". [HR Abu Daud 3221, al-Hakim 1372, al-Baghawi dalam Syarhus Sunah 1523, dan sanadnya dishahihkan ad-Dzahabi]
Ini menunjukan tentang kebenaran fitnah kubur. Sehingga nabi Shallallahu'alaihi wa sallam meminta kepada para sahabat untuk mendoakan saudaranya yang baru dikuburkan, dengan penetapan hati.
فَإِنَّهُ الْآنَ يُسْأَلُ
"Sekarang dia sedang ditanya".
Yaitu ditanya oleh para malaikat.
فيقول المؤمن:
Maka berkata orang yang beriman ketika ditanya oleh malaikat tadi,
ربي الله وديني الإسلام ونبيي محمد صلّى الله عليه و سلم
Adapun orang yang beriman maka akan mengucapkan ucapannya dengan lantang karena dia di dunia bersungguh-sungguh dalam mengenal Allah, bersungguh-sungguh dalam melaksanakan Islam, bersungguh-sungguh mengenal Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam, maka dengan lantang.
بإذن الله فيقول المؤمن
Dia akan berkata, yaitu orang yang beriman bahwasanya, “Rabbku adalah Allah dan agamaku adalah Islam dan Nabiku adalah Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam”. Ini adalah ucapan orang yang beriman. Orang yang beriman dan konsekwen dengan keimanannya.
Bagaimana dengan kafir dan orang yang munafik ketika ditanyakan dengan pertanyaan ini?
Disebutkan juga dalam hadits al-Barra ibn Azib,
وأما الكافر والمنافق فيقول : لا أدري سمعت الناس يقولون شيئا فقلته
Adapun orang yang kafir dan orang yang munafik ketika ditanya:
~ Siapakah Rabb mu?
~ Apakah agamamu?
~ Siapakah Nabimu?
Maka dia mengatakan, "(لا أدري) Aku tidak tahu, aku mendengar manusia mengucapkan ucapan ini maka akhirnya akupun ikut mengucapkannya".
Maka ini juga disebutkan di dalam hadits al-Barra ibn Azib dan intinya orang yang kafir dan munafik mereka tidak akan bisa menjawab pertanyaan. Bahkan disebutkan di dalam hadits ini bahwasanya dia tidak tahu dan dia mengatakan, "saya mendengar manusia mengucapkan yang demikian akhirnya saya ikut mengucapkan".
Yaitu mengucapkan لا إله إلاالله hanya sekedar ikut-ikutan dan tidak mengerti maknanya, tidak konsekwen dengan isinya, maka dikhawatirkan dia tidak bisa menjawab pertanyaan dengan dengan baik.
Demikianlah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini dan InsyaAllah kita bertemu kembali pada pertemuan yang selanjutnya, pada waktu dan keadaan yang lebih baik.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment