F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-161: Bab 12 Anjuran Memperbanyak Amalan Kebaikan di Akhir Usia ~ Surat Al-Ahqaf Ayat 15

Audio ke-161: Bab 12 Anjuran untuk Memperbanyak Amalan Kebaikan di Akhir Usia ~ Pembahasan Surat Al-Ahqaf Ayat 15
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-394
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SENIN  02 Rabi’ul Awwal 1445 H / 18 September 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-161: Bab 12 Anjuran untuk Memperbanyak Amalan Kebaikan di Akhir Usia ~ Pembahasan Surat Al-Ahqaf Ayat 15


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ


Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita lanjutkan kajian kita.

Surat Al-Ahqaf ayat 15.

{ وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ إِحْسَٰنًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُۥ وَفِصَٰلُهُۥ ثَلَٰثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُۥ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّى مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ }
"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya (ibu dan bapaknya). Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun, ia berdoa, 'Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berikanlah kebaikan kepadaku dengan (memberikan kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri'."(QS. Al-Ahqaf ayat 15)
Di sini tadi disampaikan bahwasanya sebagian ulama berpendapat, umur yang dikasih sama Allah adalah umur 40 tahun. Karena memang orang ketika dikasih umur sampai 40 tahun, dikatakan umur itu adalah umur para nabi diutus (Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam diutus ketika berumur 40 tahun). Masa kesempurnaan akal seseorang, di mana dia telah siap untuk bersemangat untuk lebih mengamalkan amal kebajikan yang lebih banyak lagi.

Disebutkan bagaimana kondisi penduduk Madinah. Penduduk Madinah kalau sampai umur 40 tahun, kebanyakan mereka sudah fokus ibadah. Artinya fokus ibadah bukan berarti dia tidak bekerja untuk dunia, tapi dia lebih memperbanyak ibadah. Persiapan untuk pulang dia menuju Allah Subhanahu wa Ta'ala, itu diperbanyak sama dia.

Kalau sebagian orang siap-siap membangun rumahnya di dunia, umur 40 tahun itu sudah siap-siap membangun rumahnya di akhirat. Kalau sebagian orang sudah ingin punya villa untuk masa tua dia, seorang yang berumur 50 tahun itu sudah berpikir punya villa di surga Allah Subhanahu wa Ta'ala. Itu yang dilakukan oleh penduduk Madinah.

Adapun peringatan yang telah datang, Ibnu Abbas dan jumhur, juga pendapat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, na'am, Nabi datang memberikan peringatan. Dan juga disebutkan bahwasanya di antara makna peringatan itu adalah uban. Bagaimana ketika orang beruban, ya.. telah sampai waktunya dia sadar, kalau engkau sudah tidak muda lagi. Seperti peringatan yang diberikan oleh kondektur ketika mengatakan, Kita akan sampai ke stasiun ini, yang mau turun di sini, siap-siap!

Dan Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam diutus oleh Allah membawa Al-Qur'anul Karim untuk dibacakan,

{...يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِهِ...}

(QS. Ali Imran: 164)

Kita nih ada Qur'an di rumah kita. Kita sering mendengar Qur'an dibacakan di masjid, ketika khutbah. Tapi sebagian di antara kita, ya.. terkadang mendengarkan ceramah, tapi dia tidak fokus, enggak konsentrasi. Kadang dia shalat di belakang imam yang membacakan ayat-ayat Allah tentang api neraka. Dibacakan firman Allah:

{ ٱلْقَارِعَةُ ۞ مَا ٱلْقَارِعَةُ ۞ وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْقَارِعَةُ }

(QS. Al-Qari'ah: 1-3)

Tapi juga enggak paham dia, sehingga enggak sampai peringatan itu kepada dia, karena dia enggak mau belajar. Maka saatnya orang yang berumur sudah lewat 40 tahun untuk bersiap-siap.

Kalau kita lihat di negeri kita, orang yang umurnya 55 tahun, belum 60, sudah dipensiunkan. Sudah cukuplah cari dunia. Mereka sudah berpikir, orang ini sudah tidak produktif untuk cari dunia. Alhamdulillah! Engkau harus produktif cari akhirat. Artinya, sarana dunia ini sudah cukup besar. Tapi sebagian orang, sudah pensiun ternyata ambisi dunianya lebih dahsyat daripada sebelum dia pensiun. Boleh cari dunia, tapi buat akhirat. Ingat! Yang menjadi tolak ukur seseorang baik atau tidak itu akhir hayat dia.

Sehingga Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

❲ إِنَّ رَجُلَ لَيَعْمَلُ بِى عَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ ❳
Sesungguhnya ada seorang yang beramal dengan amalan penghuni surga,
❲ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ ❳
sehingga antara dia dengan surga tidak tersisa kecuali satu hasta.
❲ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ ❳
Lalu kitab catatan dia mendahului dia. Dan dia beramal dengan amalan penghuni neraka, dan dia akan masuk neraka.
Padahal tinggal dikit masuk surga. Tapi karena akhir hidupnya penuh dengan kemaksiatan, selesai.

❲ وَإِنَّ أَحَدَكُمْ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ ❳
Ada sebagian di antara kami beramal dengan amalan penghuni neraka,
❲ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ ❳
sampai jarak menuju neraka hanya satu hasta saja. Kemudian catatan kebaikan dia itu mendahului dia. Takdir dia melakukan kebaikan, sehingga dia beramal dengan amalan penghuni surga, lalu dia mati dan masuk surga.
Maka kita harus khawatir dengan akhir hidup kita. Melihat orang yang buruk perbuatannya, kita kasian. Kita doakan dia, jangan meledek dia, jangan menghina dia. Bisa jadi di akhir hayatnya dia bertaubat dan kemudian masuk surga. Seperti pelacur yang ngasih minum anjing, kemudian diampuni dosanya.

Kemudian kita juga enggak boleh ge-er dengan diri kita sendiri, karena kita enggak tahu bagaimana akhir hayat kita. Tapi yang jelas kita berusaha, berdoa meminta kepada Allah husnul khatimah.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


════ ∴ |GiS| ∴ ════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.