F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-70: Bab 04 Kejujuran ~ Pembahasan Surah Al-Ahzab Ayat 35 dan Surah Muhammad Ayat 21

Audio ke-70: Bab 04 Kejujuran ~ Pembahasan Surah Al-Ahzab Ayat 35 dan Surah Muhammad Ayat 21
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-270
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 JUM'AT 11 Sya'ban 1444 H / 03 Maret 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-70: Bab 04 Kejujuran ~ Pembahasan Surah Al-Ahzab Ayat 35 dan Surah Muhammad Ayat 21


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Kita masuk ke bab keempat, yaitu بَابُ الصِّدْقِ (Bab Ash-Shidqu) Bab Kejujuran. Silakan dibaca.

{ إِنَّ ٱلْمُسْلِمِينَ وَٱلْمُسْلِمَٰتِ وَٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْقَٰنِتَٰتِ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلصَّٰدِقَٰتِ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰبِرَٰتِ وَٱلْخَٰشِعِينَ وَٱلْخَٰشِعَٰتِ وَٱلْمُتَصَدِّقِينَ وَٱلْمُتَصَدِّقَٰتِ وَٱلصَّٰٓئِمِينَ وَٱلصَّٰٓئِمَٰتِ وَٱلْحَٰفِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَٱلْحَٰفِظَٰتِ وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللهَ كَثِيرًا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا }
"Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar."
(QS. Al-Ahzab: 35)
Thayyib, baarakallaahu fiik.
Di sini Allah Jalla Jalaluh memuji tentang sifat orang-orang yang beriman. Di antaranya yang dipuji adalah { وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلصَّٰدِقَٰتِ }, lelaki-lelaki yang jujur dan wanita-wanita yang jujur. Lelaki-lelaki yang benar dalam ucapannya dan wanita-wanita yang benar dalam ucapannya. Kenapa? Karena ada orang yang pura-pura beriman. Ada! Enggak jujur dia.

Kenapa di masa Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, di masa keemasan Islam, di tengah-tengah mereka ada Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, Allah turunkan ayat ini? Karena memang untuk memberikan pencerahan buat orang-orang munafikin, bahwasanya kamu enggak jujur. Buktinya kalau mereka enggak jujur, Allah sebutkan di surat Al-Munafiqun. Allah mengatakan, coba dibaca ayat pertama dari surat Al-Munafiqun.

{ إِذَا جَآءَكَ ٱلْمُنَٰفِقُونَ قَالُوا۟ نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ ٱللَّهِ ۗ وَٱللهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُۥ وَٱللهُ يَشْهَدُ إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ لَكَٰذِبُونَ }
"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata, 'Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.' Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta."(QS. Al-Munafiqun: 1)
Tuh, orang-orang munafikin, mereka itu ngomongnya sampai sumpah-sumpah segala. Mereka bersaksi [ نَشْهَدُإِنَّكَ لَرَسُولُ اللهِ ]. Itu ucapan mereka. Mereka berbaiat, berjabatan tangan dengan Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, mengungkapkan kebenaran iman mereka. Tapi di akhir ayat apa kata Allah? Allah mengatakan bahwasanya orang-orang munafikin adalah لَكَٰذِبُونَ (mereka benar-benar pendusta).

Kemudian, kalau melihat orang-orang munafikin, gaya bicara orang-orang munafik itu memukau. Gaya bicara mereka itu membuat orang terhipno. Karena ada orang-orang yang pandai mengolah kata, bersilat lidah. Tapi Allah tahu dengan isi hati mereka. Maka disebutkan bahwa pujian Allah di sini adalah buat { وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلصَّٰدِقَٰتِ }.

Thayyib. Kemudian baca ayat yang selanjutnya.

{ طَاعَةٌ وَقَوْلٌ مَّعْرُوفٌ ۚ فَإِذَا عَزَمَ ٱلْأَمْرُ فَلَوْ صَدَقُوا۟ ٱللهَ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ }
"Taat dan mengucapkan perkataan yang baik adalah lebih baik bagi mereka. Apabila telah tetap perintah perang, mereka tidak menyukainya. Tetapi, jikalau mereka benar imannya terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka." (QS. Muhammad: 21)
Na'am.
Artinya { فَلَوْ صَدَقُوا۟ ٱللهَ } "shadaqu", kalau mereka bener tuh dalam keimanan mereka, mereka bermuamalah kepada Allah dengan kebenaran, dengan kejujuran, itu yang lebih baik. Tapi yang terjadi, orang munafik enggak. Orang munafik tuh, apa ya... plin plan, ngomongnya itu akan ketahuan. Orang-orang bohong tuh akan ketahuan nantinya. Dan itu yang dilakukan oleh orang-orang munafikin. Kenapa mereka enggak jujur?! Mereka menunjukkan kebenaran.

Terkadang, ketika pulang dari perang -Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam- kisah tiga sahabat yang pernah kita bahas di Bab Taubat, Ka'ab bin Malik dengan dua sahabat lainnya, bagaimana mereka jujur. Kemudian, Allah turunkan ayat yang membebaskan mereka dari dosa mereka. Allah mengampuni mereka. Sedangkan orang-orang munafikin itu datangnya minta maaf ke Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, Aku enggak bisa ikut perang karena ada ini, karena ada itu, ada sakit, ada urusan, ada macem-macem. Itu yang terjadi dengan orang-orang munafik. Dan sekali lagi, kalau mereka berbicara, "memukau" pembicaraan mereka. Maka kita harus hati-hati dengan orang-orang munafikin. Hati-hati dengan mereka!

Thayyib.
Dan banyak ayat yang berkaitan dengan kejujuran. Banyak sekali ayat dalam Al-Qur'anul Karim, pujian buat orang-orang yang jujur. Bagaimana mereka akan mendapatkan kedudukan yang tinggi. Yang pertama adalah para nabi, kemudian orang-orang As-Shiddiqin, seperti Abu Bakar As-Shiddiq, di mana Allah telah memberikan kepada dia stempel, bahwa dia As-Shiddiq, adalah orang-orang yang jujur.

Dan semoga kita termasuk orang-orang yang jujur dalam kehidupan ini, karena memang, kenapa kita harus berdusta? Atau paling tidak, ada sebagian orang yang dia jujur, tapi dia suka menebar dusta, menebar hoaks. Iya, ana enggak pernah bohong. Antum enggak pernah bohong, tapi menjadi penebar kebohongan. Sama saja sebenarnya.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.