F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-157: Pembahasan tentang Tasyahud Akhir - Wajibnya Bertasyahud

Audio ke-157: Pembahasan tentang Tasyahud Akhir - Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salam
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-190
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 SELASA, 28 Jumadil Awwal 1445 H / 12 Desember 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah

💽 Audio ke-157: Pembahasan tentang Tasyahud Akhir

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus kitab yang ditulis oleh Asy Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah,

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang

[ التَّشَهُّدُ الْأَخِيرُ ، وُجُوبُ التَّشَهُّدِ ]

Masalah-masalah yang berkaitan dengan “Tasyahud Akhir dan Wajibnya Bertasyahud”

Beliau mengatakan rahimahullahu Ta'ala:

ثُمَّ كَانَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ أَنْ يُتِمَّ الرَّكْعَةَ الرَّابِعَةَ يَجْلِسُ لِلتَّشَهُّدِ الْأَخِيرِ .
"Kemudian setelah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan raka’at yang keempatnya, Beliau duduk untuk melakukan tasyahud akhir."
وَكَانَ يَأْمُرُ فِيهِ بِمَا أَمَرَ بِهِ فِي الْأَوَّلِ ، وَيَصْنَعُ فِيهِ مَا كَانَ يَصْنَعُ فِي الْأَوَّلِ ؛
"Dan dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan para sahabatnya di tasyahud akhir ini dengan apa yang Beliau perintahkan di tasyahud awal; dan Beliau melakukan di dalam tasyahud akhir ini apa yang Beliau lakukan di tasyahud awal."
Ini juga pendapat yang beliau rajihkan dan pernah kita singgung masalah ini, bahwa semua yang disyariatkan atau dianjurkan di tasyahud akhir, itu juga disyariatkan dan dianjurkan di tasyahud awal. Ini pendapat yang dipilih oleh Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala. Dan sebelum beliau juga ada yang berpendapat dengan pendapat yang seperti ini.

Namun jumhur ulama mengatakan ada hal-hal yang tidak dianjurkan di tasyahud awal tapi sangat dianjurkan di tasyahud akhir. Seperti misalnya doa setelah membaca shalawat. Jumhur ulama mengatakan tidak dianjurkan di tasyahud awal, namun sangat dianjurkan di tasyahud akhir.

Dan pendapat ini dipilih oleh jumhur ulama karena memang kenyataan bahwa dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam itu duduk di tasyahud awalnya lebih singkat daripada duduk di tasyahud akhir. Kalau doa sebagaimana dianjurkan di tasyahud akhir juga dianjurkan di tasyahud awal, maka tasyahud awalnya akan menjadi panjang, sama dengan tasyahud akhirnya. Dan ini kurang sesuai dengan sebagian riwayat dalam masalah ini.

Begitu pula dengan membaca shalawat. Membaca shalawat, sebagian ulama membedakan antara tasyahud awal dengan tasyahud akhir. Mereka mengatakan bahwa di tasyahud awal tidak disunahkan atau tidak diwajibkan untuk membaca shalawat. Adapun di tasyahud akhir jumhur ulama mewajibkan hal tersebut. Bahkan ada yang berpendapat, apabila di tasyahud akhir tidak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, maka shalatnya batal. Sehingga mereka banyak yang membedakan antara tasyahud awal dengan tasyahud akhir.

Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala pendapat beliau menyelisihi mereka. Beliau mengatakan tasyahud awal dengan tasyahud akhir sama saja; semua yang disyariatkan dan dianjurkan di tasyahud akhir, itu juga disyariatkan dan dianjurkan di tasyahud awal.

Dan perbedaan pendapat seperti ini perbedaan pendapat yang biasa di dalam masalah-masalah fiqhiyyah. Seperti ini sangat biasa dan kita harus bersikap toleran dalam masalah-masalah yang seperti ini karena memang tidak ada dalil yang tegas yang menjelaskan masalah ini

Biasanya para ulama ketika berbeda pendapat seperti ini, biasanya perbedaannya mereka karena adanya dalil-dalil umum yang bisa dibawa ke pendapat yang satu, bisa juga dibawa ke pendapat yang lainnya. Wallahu Ta'ala a'lam.

Saya lebih condong ke pendapat yang mengatakan bahwa untuk masalah shalawat, diwajibkan di tasyahud awal dan di tasyahud akhir. Adapun untuk masalah doa setelah shalawat di dalam shalatnya untuk tasyahud, maka di tasyahud awal tidak dianjurkan untuk membaca doa-doa tersebut dan sangat dianjurkan dibaca sebelum salam setelah tasyahud akhir.

Kemudian beliau mengatakan:

إِلَّا أَنَّهُ ❲ كَانَ يَقْعُدُ فِيهِ مُتَوَرِّكاً ❳ ؛
Ini yang dikecualikan oleh beliau.
Perbedaan tasyahud awal dan dengan tasyahud akhir adalah tentang cara duduknya saja.
  • Di tasyahud awal, duduknya dengan iftirasy yaitu dengan mendudukkan pantat di atas kaki kiri yang dibentangkan, menjadikan telapak kaki kiri sebagai alasnya pantat dan menjadikan telapak kaki kanan dalam posisi berdiri. Ini duduk iftirasy.
  • Sedangkan di tasyahud yang terakhir, maka duduknya dengan tawarruk.
Di sini disebutkan bentuk duduk tawarruk.

❲ يُفْضِي بِوَرِكِهِ الْيُسْرَى إِلَى الْأَرْضِ ❳
Beliau mengatakan, menjadikan pantat bagian kiri menempel di tanah atau di bumi. Maksudnya di alas, menempel di lantai kalau orang sekarang (bilang, -ed).
❲ وَيُخْرِجُ قَدَمَيْهِ مِنْ نَاحِيَةٍ وَاحِدَةٍ ❳
"Dan mengeluarkan kedua telapak kakinya dari arah yang satu"
وَ ❲ يَجْعَلُ الْيُسْرَى تَحْتَ فَخِذِهِ وَسَاقِهِ ❳
"dan menjadikan telapak kaki yang bagian kiri berada di bawah pahanya dan betisnya"
وَ ❲ يَنْصِبُ الْيُمْنَى ❳ ،
"dan menjadikan telapak kaki kanan dalam posisi berdiri"
وَرُبَمَا ❲ فَرَشَهَا ❳ أَحْيَاناً .
"kadang-kadang Beliau membentangkan telapak kaki kanannya."
Inilah bentuk duduk tawarruk yang disebutkan tata caranya dengan sangat detail oleh beliau dalam kitab beliau ini. Dan ini berdasarkan banyak riwayat yang menjelaskan masalah ini.

Kemudian beliau mengatakan:

وَ ❲ كَانَ يُلْقِمُ كَفَّهُ الْيُسْرَى رُكْبَتَهُ ❳
"Dan Beliau memegangkan telapak tangan kiri Beliau pada lutut Beliau"
❲ يَتَحَامَلُ عَلَيْهَا ❳ .
"dengan menahan beban badan dengan posisi yang seperti itu."
Jadi Beliau menjadikan telapak tangan kiri Beliau berada di lutut, kemudian Beliau pegang lutut Beliau dengan tangan kiri Beliau.
❲ يَتَحَامَلُ عَلَيْهَا ❳
"dalam keadaan Beliau seperti orang menyandar dengan tangan itu"
Ini di antara tata cara duduk di tasyahud akhir yang dijelaskan di dalam riwayat yang sahih.

Kenapa di sini yang disebutkan tangan kiri?
Karena tangan kanannya disyariatkannya adalah bertelunjuk; ya dengan dua cara,
  1. dengan menggenggam dan menjadikan jari telunjuk memberikan isyarat;
  2. dengan cara menjadikan ibu jari dan jari tengah berbentuk lingkaran kemudian jari telunjuknya memberikan isyarat.
Dan ini sudah dijelaskan oleh beliau ketika menjelaskan tentang bagaimana bentuk tangan ketika tasyahud di tasyahud awal.

Setelah itu beliau mengatakan:
وَسَنَّ فِيهِ الصَّلَاةَ عَلَيهِ ؛
"Dan Beliau memberikan tuntunan di dalam tasyahud akhir ini untuk membaca shalawat kepada Beliau Shallallahu 'alaihi wasallam"
كَمَا سَنَّ ذَلِكَ فِي التَّشَهُّدِ الْأَوَّلِ ،
"sebagaimana Beliau memberikan tuntunan itu di tasyahud awalnya"
وَقَدْ مَضَى هُنَاكَ ذِكْرُ الصِّيَغِ الْوَارِدَةِ فِي صِفَةِ الصَّلَاةِ عَلَيْهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
"dan telah berlalu penyebutan redaksi-redaksi yang berkaitan dengan shalawat untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam."
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.