📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-202
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 KAMIS, 15 Jumadil Akhir 1445 H / 28 Desember 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah
💽 Audio ke-169: Penutup
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ.
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus kitab yang ditulis oleh Asy Syekh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullahu Ta'ala. Kitab tersebut adalah kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).
Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah,
Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala mengatakan,
- Al-Khatimah -[ الْخَاتِمَةُ ]
كُلُّ مَا تَقَدَّمَ مِنْ صِفَةِ صَلَاتِهِ ﷺ يَسْتَوِيْ فِيْهِ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ ،
Alhamdulillah kita sudah sampai pada penutup dari kitab ini.
"Sifat-sifat shalat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam yang sudah kita jelaskan, tidak ada perbedaan di dalamnya antara laki-laki dan perempuan."
Sama antara laki-laki dan perempuan dalam semua sifat yang telah disebutkan sebelum kata penutup ini. Semuanya sama.
- Bentuk berdirinya antara laki-laki dan perempuan sama
- Bentuk sedekapnya antara perempuan dan laki-laki sama
- Membaca Al-Fatihah juga demikian
- Membaca surat juga demikian
- Rukuknya juga demikian
- Sujudnya
- I'tidalnya
- Tasyahudnya
- Salamnya
Semuanya sama antara laki-laki dan perempuan.
وَلَمْ يَرِدْ فِي السُّنَّةِ مَا يَقْتَضِيْ اسْتِثْنَاءَ النِّسَاءَ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ ،
"Dan tidak datang keterangan di dalam sunnah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam petunjuk yang menunjukkan pengecualian wanita dari sebagian sifat shalat Nabi tersebut."
بَلْ إِنَّ عُمُوْمَ قَوْلِهِ ﷺ : ❲ صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ أُصَلِّيْ ❳ يَشْمَلُهُنَّ ،
"Bahkan keumuman sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, 'Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat' itu mencakup mereka (mencakup wanita juga)."
"Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat", ini mencakup laki-laki dan mencakup perempuan.
وَهُوَ قَوْلُ إِبْرَاهِيْمُ النَّخَعِيْ
"Dan itulah pendapat (dari seorang Imam dari generasi salaf yaitu) Imam Ibrahim an-Nakha'i."
قَالَ :
Beliau mengatakan:
❲ تَفْعَلُ الْمَرْأَةُ فِي الصَّلَاةِ كَمَا يَفْعَلُ الرِّجَالُ ❳.
"Seorang perempuan di dalam shalatnya, dia mengerjakan shalatnya itu seperti seorang laki-laki mengerjakan shalatnya."
أَخْرَجَهُ ابْنُ أَبِيْ شَيْبَةُ بِسَنَدٍ صَحِيْحٍ عَنْهُ.
Perkataan ini (perkataan Ibrahim an-Nakha'i ini) disebutkan oleh Imam Ibn Abi Syaibah dengan sanad yang shahih dari beliau (dari Ibrahim an-Nakha'i).
وَحَدِيْثُ اِنْضِمَامِ الْمَرْأَةُ فِي السُّجُوْدِ ، وَأَنَّهَا لَيْسَتْ فِيْ ذَلِكَ كَالرِّجَالِ ؛ مُرْسَلٌ لَا حُجَّةَ فِيْهِ.
Adapun hadits yang menunjukkan bahwa seorang wanita di dalam sujudnya itu menempelkan semua badannya; jadi, tangan ini menempel, kemudian menempel ke dada, kemudian semua tangan ini juga menempel ke lantai, misalnya, jadi menempel semuanya; kemudian tangan yang bagian bawah ini menempel ke paha; seperti itulah sujudnya perempuan. Ada hadits yang menunjukkan demikian, bahwa sujudnya perempuan tidak sama dengan sujudnya laki-laki.
Hadits yang menunjukkan penjelasan ini, haditsnya mursal, sehingga tidak bisa dijadikan sebagai hujjah.
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam abu Dawud di dalam kitabnya Al-Marasil dari Yazid Ibn Abi Habib dan hadits tersebut ditakhrij dalam kitab beliau Ad-Dhoifah (maksudnya silsilah Ad-dhoifah).
Ini yang pertama, tentang penjelasan adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam sujud, yang beliau katakan: "haditsnya lemah, sehingga tidak perlu dijadikan sebagai pendapat yang diikuti."
Jadi haditsnya mursal. Kalau mursal itu "lemah" sehingga tidak bisa dijadikan sebagai hujjah. Kalau itu tidak bisa dijadikan sebagai hujjah, maka hukumnya kembali ke hukum awal, bahwa perempuan itu seperti hukumnya laki-laki (dalam shalat ya maksudnya).
وَأَمَّا مَا رَوَاهُ الْإِمَامُ أَحْمَدُ فِيْ ❲ مَسَائِلِ ابْنِهِ عَبْدِ اللهِ عَنْهُ ❳ عَنْ ابْنِ عُمَرُ أَنَّهُ كَانَ يَأْمُرُ نِسَاءَهُ يَتَرَبَّعْنَ فِي الصَّلَاةِ ؛ فَلَا يَصِحُّ اِسْنَادُهُ لِأَنَّ فِيْهِ عَبْدَ اللهِ بْنِ الْعَمْرِي ، وَهُوَ ضَعِيْفٌ .
Adapun hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang disebutkan oleh anaknya yaitu Abdullah dalam kitab Al-Masaail, dari sahabat Ibnu Umar radhiyallahu Ta'ala 'anhuma, bahwa Beliau dahulu memerintahkan kepada wanita untuk bersila di dalam shalat.
Kalau tadi tentang sujud, ini tentang duduk. Duduknya wanita di dalam shalat itu bersila; bukan iftirasy atau tawarruk. Ada atsar seperti ini dari sahabat Ibn Umar.
فَلا يَصِحُ إسْنادُهُ
"Atsar tersebut sanadnya tidak sahih"
Karena di dalamnya ada perawi yang namanya Abdullah Ibnul Amri dan beliau perawi yang lemah. Kalau ini lemah, maka tidak bisa dijadikan sebagai hujjah. Maka kembali ke hukum asal, bahwa perempuan di dalam shalat itu seperti laki-laki.
Duduknya berarti:
- Antara iftirasy dan tawarruk.
- Di tempat-tempat iftirasy, duduknya iftirasy.
- Di tempat-tempat tawarruk, duduknya tawarruk.
وَرَوَى الْبُخَارِيُّ فِي ❲ التَّارِيْخِ الصَّغِيْرِ ❳ ( ص ٩٥ ).
Bahkan Imam Bukhari di dalam kitab beliau At-Tarikh as-Saghir (halaman 95) dengan sanad yang shahih dari Ummu Darda', mengatakan:
❲ كَانَتْ تَجْلِسُ فِيْ صَلَاتِهَا جِلْسَةَ الرَّجُلِ ، وَكَانَتْ فَقِيْهَةُ ❳
Bahwa Ummu Darda', "Dahulu ketika duduk di dalam shalatnya, beliau duduknya dalam keadaan seperti duduknya laki-laki dan beliau ini dulu orang yang faqih (ahli fiqih)."
وَهَذَا آخِرُ مَا تَيَسَّرَ جَمْعُهُ فِيْ صِفَةِ الصَّلَاةِ النَّبِيِّ ﷺ مِنَ التَّكْبِيْرِ إِلَى التَّسْلِيْمِ ،
"Dan inilah akhir penjelasan yang dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk dikumpulkan, yang berkaitan dengan Sifat Shalat Nabi dari Mulai Takbir sampai Salamnya."
وَأَرْجُوْ اللهَ تَعَالَى أَنْ يَجْعَلَهُ خَالِصًا لِوَجْهِ الْكَرِيْمِ ،
"Dan aku berharap mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikannya amalan yang benar-benar murni hanya untuk mengharapkan wajah Allah Subhanahu wa Ta'ala."
وَهَادِيًا إِلَى السُّنَّةِ النَّبِيِّهِ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمِ .
"Dan aku berharap kitab ini bisa menjadi petunjuk bagi manusia, untuk menerapkan sunnah Nabi-Nya yang sangat santun dan sangat penyayang."
وَ ❲ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِك ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ ❳
❲ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آل مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ وَبَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ ، وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ❳.
Dengan demikian alhamdulillah kita sudah menyelesaikan kitab yang sangat bermanfaat dan sangat luar biasa dalam menjelaskan Sifat Shalat Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.
InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment