F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Halaqah 18 ~ Meramal Nasib Dengan Bintang

Halaqah 18 Silsilah Ilmiyyah 1 HSI Belajar Tauhid ~ Meramal Nasib Dengan Bintang

Halaqah 18 Silsilah Belajar Tauhid ~ Meramal Nasib Dengan Bintang

🔊 Halaqah 18 ~ Meramal Nasib Dengan Bintang
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين

Halaqah yang ke-18 dari Silsilah Ilmiah Belajar Tauhid adalah tentang “Meramal Nasib Dengan Bintang”.

Bintang adalah makhluk yang menunjukkan kebesaran Allāh Penciptanya. Allāh telah mengabarkan di dalam Al-Qurān bahwa bintang ini memiliki 3 faidah :
  1. Sebagai perhiasan langit.(QS. Al Mulk: 5)
  2. Sebagai pelempar syaithān. (QS. Al Mulk: 5)
  3. Sebagai petunjuk manusia, (QS. Al Nahl: 16) seperti :
    - Mengetahui arah utara atau selatan
    - Mengetahui arah daerah, arah kiblat
    - Mengetahui kapan datangnya musim menanam, musim hujan dan lain-lain.
Allāh tidak menciptakan bintang untuk perkara yang lain selain 3 perkara di atas.

Seorang salaf, Qatādah Bin Di’āmah As-Sadūsi, seorang ulama yang meninggal kurang lebih pada tahun 110 H, Beliau menjelaskan bahwa :
“Barang siapa yg meyakini bahwasanya bintang memiliki faidah yang lain, selain 3 hal di atas maka dia telah bersalah dan berbicara tanpa ilmu.” Ucapan ini dikeluarkan Al-Imām Al-Bukhāri di dalam Shahih beliau.
Contohnya adalah meyakini bahwasanya terbit dan tenggelamnya bintang atau berkumpul dan berpisahnya beberapa bintang berpengaruh kepada keberuntungan seseorang di masa yang akan datang, baik dalam masalah rejeki, jodoh dan lain-lain.

Sebagaimana kolom yang ditemukan di beberapa koran dan juga majalah, membaca dan mempercayai hal seperti itu adalah perbuatan haram dan termasuk DOSA BESAR.

Sebagian ulama mengatakan hukumnya sama seperti orang yang mendatangi dukun dan bertanya kepadanya. Ancamannya tidak diterima shalatnya selama 40 hari.

Hendaknya kita semua takut kepada Allāh.Dan janganlah sekali-kali mencoba membaca kolom-kolom tersebut. Dan jangan juga memasukkannya ke dalam rumah kita. Kita tutup segala pintu yang bisa merusak ‘aqidah kita dan keluarga kita.

Karena ‘aqidah merupakan modal kita memasuki surganya Allāh Subhānahu wa Ta’ālā dengan selamat.

Inilah halaqah yang ke-18 dan sampai bertemu kembali pada halaqah yang selanjutnya.

و صلى الله على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين.

Saudaramu,
‘Abdullāh Roy
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.