F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-110: Pembahasan Tentang Larangan Membaca Al-Qur'an dalam Rukuk dan Sujud

Audio ke-110: Pembahasan Tentang Larangan Membaca Al-Qur'an dalam Rukuk dan Sujud - Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-143
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 JUM'AT, 20 Rabi'ul Awwal 1445 H / 06 Oktobber 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah

💽 Audio ke-110: Pembahasan Tentang Larangan Membaca Al-Qur'an dalam Rukuk dan Sujud


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah,

Syaikh Al-Albani rahimahullahu Ta'ala mengatakan,

[ النَّهْيُ عَنْ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ فِيْ السُّجُوْدِ ]

- Larangan Membaca Al-Qur'an di dalam Sujud -

Di dalam bab ini Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala ingin menyampaikan kepada kita, bahwa membaca Al-Qur’an di dalam sujud itu merupakan sesuatu yang dilarang.

Walaupun kelihatannya baik, membaca Al-Qur’an apa salahnya; apalagi ketika sujud, ketika kita benar-benar dekat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dari sisi ini logis-logis saja, masuk akal kalau kita membaca Al-Qur’an di dalam sujud. Tapi ternyata hal itu dilarang oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Dan dari sisi lain larangan ini juga logis. Kenapa? Karena sujud adalah sikap kita merendahkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan serendah-rendahnya, sedangkan di sisi lain Al-Qur'an adalah Kalamullah yang sangat dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sehingga tidak pas Al-Qur’an dibaca ketika kita sedang merendahkan diri kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan serendah-rendahnya.

Makanya Jamaah sekalian rahimani wa rahimahullah, agama Islam itu tidak bisa kita kembalikan kepada akal saja. Memang tidak ada ajaran dari Islam yang bertentangan dengan akal yang sehat, tapi kadang-kadang akal manusia itu berbeda-beda atau bahkan seringkali, seringkali akal manusia itu berbeda-beda.

Ketika itulah kita sangat membutuhkan wahyu dari Allah subhanahu wa Ta’ala sehingga akal-akal yang berbeda-beda itu bisa kita satukan, kita kembalikan kepada wahyu Allah Subhanahu wa Ta'ala, baik wahyu tersebut berupa Al-Qur’an ataupun Hadits Qudsi ataupun hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Syaikh Albani di sini -rahimahullahu Ta’ala- mengatakan,

وَكَانَ ﷺ يَنْهَى عَنْ قِرَاءَةِ القُرْآنِ فِي الرُّكُوْعِ وَالسُّجُوْدِ،
"Dahulu Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam melarang membaca Al-Qur’an di dalam rukuk dan sujud,"

وَيَأْمُرُ بِالْإِجْتِهَادِ وَالْإِكْثَارِ مِنَ الدُّعَاءِ فِي هٰذَ الرُّكْنِ،
"dan Beliau memerintahkan kepada umatnya agar bersungguh-sungguh dan memperbanyak doa di rukun ini."
Yang dimaksud dengan kata-kata Beliau "di rukun ini" adalah "di sujud".

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kepada kita semuanya untuk bersungguh-sungguh dan memperbanyak doa ketika sujud.

كَمَا مَضَى فِي ❲ الرُّكُوْعِ ❳
Sebagaimana penjelasan itu telah lalu dalam pembahasan rukuk.
Ketika Syaikh Albani rahimahullahu Ta’ala membahas tentang rukuk beliau sudah sampaikan ini, bahwa ketika kita sujud kita diperintahkan untuk bersungguh-sungguh dan memperbanyak doa.

Syaikh Albani mengatakan lagi,

وَكَانَ يَقُوْلُ :
Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

❲ أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ، فَأَكْثِرُوْا الدُّعَاءَ [ فِيْهِ ] ❳
"Keadaan seorang hamba yang paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa ketika itu."
Perbanyaklah doa ketika itu.

Jamaah sekalian rahimani wa rahimahullah,
Alhamdulillah, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kepada kita kesempatan yang sangat besar untuk berdoa, terutama ketika sujud. Maka jangan sia-siakan amalan sujud kita. Jangan sia-siakan amalan sujud kita.

Coba kita renungkan. Dalam sehari kita diwajibkan untuk shalat 17 rakaat; Subuh 2 rakaat, kemudian Dzuhur 4 rakaat jadinya 6, Ashar 4 rakaat jadinya 10, Maghrib 3 rakaat jadinya 13, Isya 4 rakaat jadinya 17. Dan setiap rakaat ada dua sujud, berarti ada 34 sujud. Itu baru yang wajib. Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kita untuk memperbanyak dan bersungguh-sungguh dalam berdoa ketika sujud, karena doa ketika sujud adalah doa yang sangat mustajab karena kita sangat dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Maka jamaah sekalian rahimani wa rahimahullah, jangan sia-siakan sujud-sujud kita. Sisipkan doa dalam sujud-sujud kita. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala mengijabahi apapun yang kita panjatkan kepada-Nya.

Jamaah sekalian rahimani wa rahimahullah,
Kita membahas tentang larangan membaca Al-Qur’an ketika sujud, begitu pula ketika rukuk. Namun yang sering ditanyakan adalah bagaimana ketika seseorang berdoa saat sujud dengan doa yang ada di dalam Al-Qur’an. Apakah dibolehkan?

Audio ke-110: Pembahasan Tentang Larangan Membaca Al-Qur'an dalam Rukuk dan Sujud - Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi
Jawabannya, jamaah sekalian rahimani wa rahimahullah, apabila niat kita adalah berdoa maka dibolehkan, karena

إنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ
"Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
• Apabila niatnya adalah berdoa, maka apa yang dia baca menjadi doa, seperti misalnya doa:

{ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ }
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201)
Itu adalah doa yang ada dalam Al-Qur’an. Apabila kita ingin berdoa dengan doa itu ketika sujud maka dibolehkan, asalkan niat kita adalah berdoa, bukan membaca Al-Qur’an.

• Ada juga doanya Nabi Ibrahim,

{ رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ }
"Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu-bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat)" (QS. Ibrahim: 41)
• Ada juga doanya Nabi Adam,

{ رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ }
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Al A'raf: 23)
• Doanya Nabi Ibrahim,

{ رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ }
"Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh." (QS. As-Saaffat: 100)
• Doanya Nabi Zakaria,

{ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ }
"Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Mendengarkan doa." (QS. Ali Imran: 38)
• Kemudian doanya Nabi Yusuf,

{ تَوَفَّنِى مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّلِحِينَ }
"Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh." (QS. Yusuf: 101)
• Doa minta ampunan,

{ رَّبَّنَآ إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِى لِلْإِيمَٰنِ أَنْ ءَامِنُوا۟ بِرَبِّكُمْ فَـَٔامَنَّا ۚ رَبَّنَا فَٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّـَٔاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ ٱلْأَبْرَارِ }
"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti." (QS. Ali Imran: 193)
Membaca doa-doa ini di dalam sujud kita ketika niatnya adalah untuk berdoa, maka tidak masalah karena niat kita untuk berdoa, bukan untuk membaca Al-Qur’an.

Wallahu Ta'ala a'lam.

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.