F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-117: Pembahasan tentang Mengangkat Kepala dari Sujud

Audio ke-117: Pembahasan tentang Mengangkat Kepala dari Sujud - Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-150
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 SELASA, 02 Rabi'ul Akhir 1445 H / 17 Oktobber 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah

💽 Audio ke-117: Pembahasan tentang Mengangkat Kepala dari Sujud


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

Jamaah sekalian rahimani wa rahimakumullah,
Syaikh Albani rahimahullahu Ta’ala membawakan pembahasan tentang mengangkat kepala dari sujud.

Beliau mengatakan,
[ الرَّفْعُ مِنَ السُّجُودِ ]

- Mengangkat Kepala dari Sujud -

Beliau mengatakan,

ثُمَّ ❲ كَانَ ﷺ يَرْفَعُ رَأْسَهُ مِنَ السُّجُوْدِ مُكَبِّرًا ❳
"Kemudian, dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kepalanya dari sujud dalam keadaan bertakbir."
Jadi bertakbirnya berbarengan dengan mengangkat kepala dari sujud.

وَأَمَرَ بِذٰلِكَ ❲ الْمُسِيْءَ صَلَاتَهُ ❳
"Dan Beliau memerintahkan hal tersebut kepada orang yang tidak baik shalatnya."
فَقَالَ :
Beliau mengatakan,
❲ لَا يَتِمُّ صَلَاةٌ لِأَحَدٍ مِنَ النَّاسِ حَتَّى... يَسْجُدُ، حَتَّى تَطْمَئِنَّ مَفَاصِلُهُ، ثُمَّ يَقُوْلُ :❲ اللَّهُ أَكْبَرُ ❳ ، وَيَرْفَعُ رَأْسَهُ حَتَّى يَسْتَوِيَ قَاعِدًا ❳
"Tidak sempurna shalat salah seorang dari manusia sampai dia bersujud, sampai sendi-sendinya benar-benar tenang, kemudian dia mengatakan 'Allahu Akbar',"
Di sini jelas, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kita untuk bersujud sampai badan kita tenang, sendi-sendi kita tenang. Itulah tumakninah. Setelah itu kita diperintahkan untuk membaca "Allahu Akbar".

❲ وَيَرْفَعُ رَأْسَهُ حَتَّى يَسْتَوِيَ قَاعِدًا ❳
"dan mengangkat kepalanya sampai duduk dalam keadaan lurus/dalam keadaan tegak."
Ini sabda Nabi kita Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
Saya ulangi, Beliau mengatakan:
"Tidak sempurna shalat salah seorang dari manusia sampai dia sujud, sampai tenang semua sendi-sendinya. Itulah tumakninah. Kemudian dia mengatakan 'Allahu Akbar' dan mengangkat kepalanya sampai dia duduk dalam keadaan tegak."
Ketika dikatakan "tidak sempurna shalat salah seorang dari manusia", ini menunjukkan bahwa apa yang disampaikan setelahnya adalah perintah, karena Rasulullah mengatakan demikian. "Tidak sempurna shalat salah seorang dari manusia sampai dia melakukan seperti ini, seperti itu."

Berarti setelah kata-kata "tidak sempurna shalat salah seorang dari manusia sampai dia seperti ini dan seperti itu" adalah sesuatu yang diwajibkan. Jadi sujud itu wajib, itu rukun. Kemudian tumakninah ketika sujud itu juga wajib, itu rukun. Kemudian Allahu Akbar. Bacaan "Allahu Akbar" jadinya wajib.

Kemudian mengangkat kepala dari sujud untuk duduk secara tegak itu juga wajib dan itu rukun.

وَ ❲ كَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ مَعَ هٰذَا التَّكبِيْرِ ❳ أَحْيَانًا.

Dan dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam "terkadang"
(digarisbawahi kata-kata "terkadang" ya)
"Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam terkadang mengangkat kedua tangannya bersamaan dengan takbir ini."
"Takbir ini" maksudnya apa?
Takbir ketika mengangkat kepala dari sujud.

Jamaah sekalian rahimani rahimakumullah.
Di sini Syaikh Albani mengatakan "kadang-kadang". Kenapa? Karena ada hadits Ibnu Umar radhiyallahu Ta’ala 'anhuma di Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Beliau mengatakan,

وَكَانَ لَا يَفْعَلُ ذَالِكَ فِي السُّجُوْدِ
"Dan dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tidak melakukan hal itu di saat sujud (di dalam sujud)."
Yang dimaksud dengan "melakukan itu" adalah melakukan "mengangkat kedua tangan Beliau". Jadi sahabat Ibnu Umar radhiyallahu Ta'ala 'anhuma mengatakan, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dahulu ketika sujud Beliau tidak mengangkat tangan.

Maksudnya ketika akan sujud, Beliau tidak mengangkat tangan; begitu pula ketika mengangkat kepala dari sujud, Beliau tidak mengangkat tangan.

Ini hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim di dalam Kitab Shahih keduanya.

Dan jelas, hadits Ibnu Umar radhiyallahu Ta'ala 'anhuma lebih kuat sanadnya daripada hadits-hadits yang dibawakan oleh Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala untuk menetapkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam terkadang mengangkat kedua tangan Beliau ketika Beliau mengangkat kepala dari sujud.

Jamaah sekalian rahimani rahimakumullah.
Karena adanya perbedaan ini maka para ulama pun berbeda pendapat.

1) Ada yang mengatakan dua riwayat ini sebenarnya bisa dikumpulkan, bisa dikompromikan, dengan mengatakan: Apa yang dinafikan oleh sahabat Ibnu Umar itu berdasarkan apa yang beliau lihat; sedangkan apa yang ditetapkan oleh sahabat lain, itu berdasarkan apa yang mereka lihat. Sehingga tidak ada pertentangan pada keduanya.

Kita katakan, yang banyak dilakukan adalah apa yang disampaikan oleh sahabat Ibnu Umar; sedangkan yang disampaikan oleh sahabat lain adalah sesuatu yang jarang dilakukan oleh Nabi kita Muhammad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Tapi dua-duanya bisa diterima karena sanadnya sahih. Semuanya sanadnya sahih. Memang sanadnya hadits Ibnu Umar radhiyallahu Ta’ala 'anhuma lebih kuat kesahihannya karena diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, muttafaqun 'alaihi.

Ini sebagian ulama mengatakan demikian. Sehingga mereka mengatakan, tidak masalah kita mengangkat tangan ketika akan sujud, kita juga mengangkat tangan ketika selesai sujud/ketika mengangkat kepala dari sujud. Tapi itu terkadang, jangan dilakukan sering-sering.

2) Pendapat yang kedua adalah pendapat mayoritas ulama.

Mayoritas ulama mengatakan bahwa ketika sujud, baik akan sujud maupun selesai sujud, kita tidak disyariatkan mengangkat kedua tangan sama sekali.

Mereka menguatkan haditsnya Ibnu Umar radhiyallahu Ta’ala 'anhuma dan akhirnya menganggap syadz riwayat-riwayat yang menafikan atau bertentangan dengan riwayat Ibnu Umar radhiyallahu Ta’ala 'anhuma.

Walaupun riwayatnya sahih tapi ada riwayat yang lebih sahih yang bertentangan dengannya. Sehingga riwayat-riwayat yang bertentangan dengan riwayat sahabat Ibnu Umar radhiyallahu Ta’ala 'anhuma yang dijelaskan atau ditulis oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, dianggap sebagai riwayat yang syadz. Riwayat-riwayat yang bertentangan dengan riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sahabat Ibnu Umar dianggap sebagai riwayat-riwayat yang syadz walaupun zahirnya sahih.

Dan masalah seperti ini, jamaah sekalian rahimani rahimakumullah, adalah masalah ijtihadiyah. Kita harus toleran. Pendapatnya Syaikh Albani (adalah) pendapat yang kuat, karena beliau memakai semua dalil yang datang dalam masalah ini.

Riwayat sahabat Ibnu Umar yang dibawakan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim beliau terima juga; riwayat-riwayat yang lain beliau terima juga; dan beliau kompromikan. Apa yang disampaikan oleh sahabat Ibnu Umar itu adalah kebiasaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Apa yang disampaikan oleh sahabat yang lain, itu terkadang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.