F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-88: Pembahasan Tentang Wajibnya Tumakninah Saat Rukuk

Audio ke-88: Pembahasan Tentang Wajibnya Tumakninah Saat Rukuk - Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-121
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 RABU, 20 Shafar 1445 H / 06 September 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah

💽 Audio ke-88: Pembahasan Tentang Wajibnya Tumakninah Saat Rukuk


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

Syaikh Albani rahimahullahu Ta’ala mengatakan dalam kitabnya,

[ وُجُوبُ الطُّمَأ نِيْنَةِ في الرُّكُوعِ ]
"Wajibnya Tumakninah dalam Rukuk"

وَ ❲ كَانَ يَطْمَئِنُّ فِي رُكُوعِهِ ❳

Dahulu Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika rukuk Beliau tumakninah.

Tumakninah itu maksudnya berdiam; tidak cepat, tapi benar-benar tenang; menenangkan badannya.

وَأَمَرَ بِهِ ❲ الْمُسِيءَ صَلَاتَهُ ❳

Dan Beliau memerintahkan tumakninah ini kepada orang yang tidak benar shalatnya.

كَمَا سَلَفَ أَوَّلَ الْفَصْلِ السَّابِقِ

Sebagaimana telah lalu di bab-bab yang lalu.

وَكَانَ يَقُولُ : ❲ أَتِمُّوا الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ ، ❳

Dan dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan, "Sempurnakanlah rukuk dan sujud kalian,"

❲ فَوَ الَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ ، ❳
"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya,"

❲ إِنِّي لَأَرَاكُمْ مِنْ بَعْدِ ظَهْرِي ❳
"sungguh aku benar-benar bisa melihat kalian dari punggungku"

❲ إِذَا مَا رَكَعْتُمْ ، وَإِذَا مَا سَجَدْتُمْ ❳
"yaitu ketika kalian rukuk dan ketika kalian sujud."
Ini termasuk mukjizat Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau mengatakan, "Sungguh aku benar-benar bisa melihat kalian dari belakang. Ketika kalian rukuk, ketika kalian sujud, saya bisa melihat kalian."

Ada yang mengatakan bahwa penglihatan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ini di semua keadaan. Maksudnya, di luar shalat pun Beliau bisa melihat dari belakang. Ada yang mengatakan demikian.

Ada yang mengatakan ini khusus ketika shalat. Dan Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalaniy rahimahullahu Ta’ala, Beliau menguatkan pendapat yang kedua ini, yaitu bahwa penglihatan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dari punggungnya, maksudnya bisa melihat ke belakang itu ketika shalat saja.

Karena di dalam haditsnya disebutkan:

❲ إِنِّي لَأَرَاكُمْ مِنْ بَعْدِ ظَهْرِي إِذَا مَا رَكَعْتُمْ ، وَإِذَا مَا سَجَدْتُمْ ❳

Redaksinya seperti ini, "Sungguh, aku benar-benar bisa melihat kalian dari belakang punggungku ketika kalian rukuk dan sujud."

Kata-kata, "ketika kalian rukuk dan sujud" ini membatasi kapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bisa melihat dari belakang. Sehingga pendapat ini yang lebih kuat dari sisi redaksi haditsnya. Wallahu a’lam.

وَ ❲ رَأَى رَجُلًا لَا يَتِمُّ رُكُوعَهُ ، وَيَنْقُرُ فِي سُجُودِهِ وَهُوَ يُصَلِّي ، فَقَالَ :

Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melihat ada orang yang tidak menyempurnakan rukuknya; mematuk, seperti ayam mematuk. Jadi sujudnya cepat, dia tidak tumakninah. Orang tersebut mematuk ketika sujudnya.

فَقَالَ :

Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan,

( لَوْ مَاتَ هَذَا عَلَى حَالِهِ هَذِهِ ، مَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ ﷺ ؛

Seandainya orang ini meninggal dalam keadaan seperti ini (dia shalatnya tidak menyempurnakan rukuknya; mematuk ketika sujudnya) maka dia meninggal tidak di atas agama Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Na’uudzubillahi min dzaalik.

[ يَنْقُرُ صَلَاتَهُ كَمَا يَنْقُرُ الْغُرَابُ الدَّمَ ] ،
"Karena dia mengerjakan shalatnya dengan gerakan yang sangat cepat seperti burung gagak mematuk darah"

مِثْلُ الَّذِي لَا يُتِمُّ رُكُوعَهُ وَيَنْقُرُ فِي سُجُودِهِ ، مِثْلُ الْجَائِعِ الَّذِي يَأْكُلُ التَّمْرَةَ وَالتَّمْرَتَيْنِ لَا يُغْنِيَانِ عَنْهُ شَيْئًا ) ❳ .

مِثْلُ الَّذِي لَا يَتِمُّ رُكُوعَهُ

Perumpamaan orang yang tidak menyempurnakan rukuknya

وَيُنْقُرُ فِي سُجُودِهِ

dan mematuk ketika sujudnya,

مِثْلُ الْجَائِعِ

itu seperti orang yang lapar

الَّذِي يَأْكُلُ التَّمْرَةَ وَالتَّمْرَتَيْنِ

tapi dia hanya memakan 1 butir kurma atau 2 butir kurma,

لَا يُغْنِيَانِ عَنْهُ شَيْئًا

hal itu tidak cukup baginya sama sekali
(tidak menghilangkan laparnya).

Ini menunjukkan bahwa orang yang shalat dalam keadaan demikian, shalatnya tidak berguna. Seperti tidak bergunanya satu butir kurma atau dua butir kurma diberikan kepada orang yang kelaparan. Orang yang lapar sekali hanya dikasih satu butir kurma. Tidak bermanfaat, tetap dia lapar sekali. Atau dua butir kurma juga demikian, masih sangat lapar.

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.