F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-95: Pembahasan Tentang I'tidal dan Bacaan Yang Dibaca di Dalamnya Bag 03

Audio ke-95: Pembahasan Tentang I'tidal dan Bacaan Yang Dibaca di Dalamnya Bag 03 - Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-128
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 JUM'AT, 29 Shafar 1445 H / 15 September 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah

💽 Audio ke-95: Pembahasan Tentang I'tidal dan Bacaan Yang Dibaca di Dalamnya Bag 03


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ.

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi Mulai dari Takbir Sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya).

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ketika memerintahkan untuk membaca "Allahumma rabbana walakal hamdu", Beliau memberikan alasan kenapa membaca bacaan itu.

Alasan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam,

❲ فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلَهُ قَوُلَ الْمَلَائِكَة ، غٌفِرً لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه ❳
"Karena barang siapa yang perkataannya menepati/berbarengan dengan perkataan para malaikat, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala."
وَكَانَ يَرْفَعُ يَدَيْهِ عِنْدَ هَذَا الْاِعْتِدَال عَلَى الْوُجُوْهِ الْمُتَقَدِّمَةْ فِيْ تَكْبِيْرَةِ الْإِحْرَام ، وَيَقُوْلُ ــ وَهُوَ قَائِمٌ ــ كَمَا مَرَّ آنِفاً : ❲ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْد ❳

Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ketika melakukan I'tidal ini, Beliau mengangkat dua tangannya dengan cara yang sama dengan takbiratul ihramnya.

Jadi dalam I'tidal juga ada dua pilihan: bisa sejajar dengan pundak, bisa sejajar dengan telinga.

Kemudian ketika Beliau sudah berdiri tegak, Beliau membaca [ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْد ].

Kadang-kadang Beliau membaca
[ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْد ]
tidak ada [ َو ]-nya.
Kadang-kadang Beliau menambahinya dengan tambahan [ َاللَّهُم ].
Jadi, [ اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْد ]
atau [ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَلًكَ الْحَمْد ].

وَكَانَ يَأْمُرُ بِذَالِكَ فَيَقُوْل :

Dan dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan orang atau sahabat yang tidak benar shalatnya dengan hal tersebut atau dengan bacaan itu, dan Beliau mengatakan:

❲ إِذَا قَالَ الْإِمَامُ سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَه ، فَقُوْلُوْا : اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْد، ❳
"Apabila imam membaca 'sami'allahu liman hamidah' maka bacalah oleh kalian 'Allahumma rabbana lakal hamdu'."
❲ فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلَهُ قَوُلَ الْمَلَائِكَة ، غٌفِرً لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه ❳

Karena barang siapa yang perkataannya menepati/berbarengan dengan perkataan para malaikat, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala karena ucapan ini.

Dosa-dosa kita yang telah lalu ini bisa saja sangat banyak sekali. Apalagi mereka yang baru bertaubat. Bisa sampai puluhan tahun.

Dosa-dosanya yang telah lalu diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala karena ucapan ini: ❲ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْد ❳ apabila perkataan tersebut berbarengan dengan perkataan malaikat.

Jadi ketika imam mengatakan "sami'allahu liman hamidah", malaikat-malaikat juga menjawab perkataan ini.

Ketika imam mengatakan "Allah benar-benar mendengar orang-orang yang memuji-Nya", malaikat juga memuji Allah.

Makanya ketika pujian para makmum berbarengan -tidak hanya para makmum, para imam juga- ketika pujian-pujian orang yang shalat tersebut berbarengan dengan pujian para malaikat, mereka mendapatkan keutamaan, yaitu dosa-dosanya yang telah lalu diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Betapa besarnya kemuliaan ini. Dan ini juga yang menunjukkan bahwa shalat itu memang pencuci kotoran jiwa manusia.

Wajar ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menyabdakan bahwa perumpamaan shalat lima waktu itu seperti sungai yang ada di depan rumah seseorang. Orang tersebut mandi di sungai itu sehari sebanyak lima kali. Tidak ada sedikitpun kotoran yang tersisa di tubuhnya. Sehari lima kali mandi. Dua kali mandi saja sudah lumayan bersih, apalagi sampai lima kali.

Karena untuk I'tidal saja, "untuk I'tidal saja" ada keutamaan yang seperti ini: "Barang siapa yang bacaannya tersebut berbarengan dengan ucapan para malaikat, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu."

وَكَانَ تَارَةً يَزِيْدُ عَلَى ذَالِك

Kadang-kadang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menambahi atau membaca bacaan yang lebih panjang dari itu.

إِمَّا :

Ini macam-macam bacaan I'tidal ya. Sekarang beliau sedang menjelaskan tentang macam-macam bacaan ketika I'tidal.

Kadang-kadang yang dibaca oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam adalah [ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْد ], setelah itu ditambahi dengan tambahan -kadang-kadang tambahannya- seperti ini:

❲ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ ، وَ [ مِلْءَ ] الْأَرْضِ ، وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ ❳

"mil a" [ مِلْءَ ] kadang dibaca "mil u" [ مِلْءُ ], yang lebih mahsyur adalah [ مِلْءَ ]. Jadi,

[ اَللَّهُمَّ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ ]

Bisa dibaca marfu' atau secara rafa'

[ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ ]
Yang artinya: "Ya Allah, Rabb kami, segala puji hanya bagi-Mu, pujian yang sepenuh langit sepenuh bumi dan sepenuh apa pun yang Engkau kehendaki setelah itu."
Coba direnungkan pujian yang sangat agung ini, "Segala puji bagi-Mu ya Allah, dengan pujian yang sepenuh langit, sepenuh bumi, dan sepenuh apa pun yang Engkau kehendaki ya Allah setelah ini."

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.