F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-06: Materi Tematik Bulan Dzulhijjah ~ Pembahasan Tanya Jawab Bag 01

Audio ke-06: Materi Tematik Bulan Dzulhijjah ~ Pembahasan Tanya Jawab Bag 01
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-101
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 SENIN 04 Dzulhijjah 1443 H / 04 Juli 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Serial Materi Tematik Bulan Dzulhijjah 1443 H

💽 Audio ke-06: Materi Tematik ~ Pembahasan Tanya Jawab Bag 01


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Mahaagung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Mungkin kita masuk ke sesi Tanya Jawab.

Pertanyaan:

Assalamu'alaikum, Ustadz.

Izin bertanya tentang puasa Arafah. Nah, selama ini kan ada perbedaan hari atau penetapan tanggal Hijriyah. Sehingga seperti yang pernah kejadian dulu waktu tanggal 9 Dzulhijjah di Indonesia itu, yang haji sudah selesai melaksanakan, nah itu kan banyak terjadi khilaf di sini. Ada yang bilang, ya nggak usah puasa Arafah, gitu; tapi ada yang tetap puasa Arafah karena kita mengikuti tanggal yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Jadi agak ragu nih, Ustadz. Cuman yang kalau saya sih tetap melaksanakan puasa Arafah-nya. Jadi kita sebaiknya bagaimana ya Ustadz ya?

Audio ke-06: Materi Tematik Bulan Dzulhijjah ~ Pembahasan Tanya Jawab Bag 01

Jawaban:


Na'am, baarakallahu fiikum.
Ahibbaty fillah.
Ketika kita bicara puasa Arafah, maka berusaha untuk puasa bukan hanya di hari Arafah. Kita puasa tanggal 1 sampai tanggal 9. InsyaaAllah nggak ada masalah. Mereka mau wukuf, nggak wukuf, kita puasa tanggal 9 tersebut. Yang jadi masalah memang, kalau ternyata di sini tanggal 9, di sana tanggal 8. Di sini tanggal 9 kita puasa, di sana mereka tanggal 8. Artinya, ketika tanggal 9 di Arafah, kita Lebaran. Yang ini nggak mungkin kita puasa. Terus gimana? "Ya.. nggak ada masalah." Karena memang, ya semua negeri itu punya rukyah sendiri untuk hilal mereka.

Audio ke-06: Materi Tematik Bulan Dzulhijjah ~ Pembahasan Tanya Jawab Bag 01
Jadi ini permasalahan sebenarnya sama dengan penentuan awal Ramadhan. Sama saja dari sisi melihat hilal; apakah setiap negeri itu punya hilal sendiri, sehingga mereka menentukan tanggal itu sesuai dengan yang mereka lihat. Mereka melihat, mereka ya puasa, gitu. Tempat lain, umpamanya di Saudi belum melihat, mereka nggak puasa. "Apa kita harus ikut Saudi?" Tidak! Jadi pendapat yang lebih benar atau yang lebih kuat: setiap negeri itu punya matlak (munculnya hilal sendiri-sendiri) sehingga kita puasanya ikut negeri kita, tidak ikut negeri lain.

Berkaitan dengan Arafah, memang ada sebagian ulama yang mempermasalahkan. Ini berkaitan dengan wukuf di Arafah, kata dia. Kalau bicara wukuf di Arafah, sejatinya dahulu sebelum adanya handphone orang tahu wukuf di Arafah. Indonesia, kalau orang di Mekah mau kirim surat berapa hari dulu ke Indonesia, ngasih tahu, kita 1 Dzulhijjah tanggal sekian, hari ini. Ini menunjukkan bahwasanya ibadah kita ini sebenarnya mengikuti hilal tadi, bukan mengikuti wukufnya. Hajinya mengikuti hilal.

Allah 'Azza wa Jalla mengatakan,

{يَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنِ الۡاَهِلَّةِ ‌ؕ قُلۡ هِىَ مَوَاقِيۡتُ لِلنَّاسِ وَالۡحَجِّ ؕ}
(QS. Al-Baqarah: 189)

Orang-orang bertanya tentang hilal itu. Kenapa kok berubah-rubah bentuknya? Kecil, besar, kemudian kecil lagi.
Sampaikan kepada mereka, kata Allah 'Azza wa Jalla, "Itu adalah pententuan waktu-waktu ibadah dan haji."

Jadi penentuannya dengan hilal. Sehingga kita yang di sini pun menentukan ibadah kita, karena ibadah kita bukan wukuf di Arafah. Ibadah kita di Indonesia bukan wukuf, tapi ibadah kita adalah berpuasa tanggal 9. Sedangkan kita tahu, yang wukuf di Arafah sejatinya tidak dianjurkan untuk puasa.

Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam ketika wukuf, nggak puasa Arafah. Jadi puasa Arafah itu dianjurkan bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji. Jadi InsyaaAllah, kalau Arafah-nya di sana lebih dahulu, aman. Umpamanya di sana tanggal 9, di sini tanggal 8. Ya kita puasa, nggak ada masalah. Besoknya tanggal 9, kita puasa lagi. Karena memang dianjurkan untuk puasa selama 9 hari ini. Hadza wallahu a'lam bisshawab.

Tapi kita menghargai ya, perbedaan ketika ada yang nggak mau, ya.. thafaddhol. Jangan sampai membuat perpecahan, masalah ini. Hadza wa barakallahu fiik.

Alhamdulillah.
Jazaakumullahu khairan, Ustadz, atas jawabannya. Semoga bisa dipahami dengan baik dan diamalkan.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.