F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-65: Rasulullah Mengumpulkan 2 Surat yang Maknanya Hampir Sama dalam 1 Rakaat 03

Audio ke-65: Pembahasan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Mengumpulkan 2 Surat yang Maknanya Hampir Sama dalam 1 Rakaat Bag 03
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-98
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 JUM'AT, 17 Muharram 1445 H / 04 Agustus 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah

💽 Audio ke-65: Pembahasan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Mengumpulkan 2 Surat yang Maknanya Hampir Sama dalam 1 Rakaat Bag 03


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ .

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya).

Beliau mengatakan,

وَكَانَ أَحْيَانًا يَجْمَعُ بَيْنَ السُّوَرِ مِنَ السَّبْعِ الطِّوَال، كَ { الْبَقَرًة } وَ { النِّسَاء } وَ { آلِ عِمْرَانٍ } فِيْ رَكْعَةٍ وَاحِدَةٍ مِنْ صَلَاةِ اللٍَيْلِ كَمَا سَيَأْتِيْ، وَكَانَ يَقُوْل :

❲ أَفْضَلُ الصَّلَاةِ طُوْلُ الْقِيَامْ ❳

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu kadang-kadang menggabungkan surat-surat yang panjang yang berjumlah tujuh dalam satu rakaat. Seperti surat Al-Baqarah, surat An-Nisa, surat Ali ‘Imran, digabung dalam satu rakaat, di shalat malamnya tapi, bukan di shalat wajibnya.

Shalat malamnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu panjang sekali. Bisa dibayangkan, surat Al-Baqarah itu berapa? 48 halaman. Kalau kita anggap satu juz itu 20 halaman, maka surat Al-Baqarah itu 2 juz setengah kurang dua halaman. Satu juznya 20 halaman, juz pertama juz kedua ini lengkap 40 halaman, ditambah 8 halaman. Ini baru surat Al-Baqarah.

Kemudian surat Ali ‘Imran, ditambah lagi surat An-Nisa. Ini kalau sampai surat An-Nisa selesai, surat Ali ‘Imran dengan surat An-Nisa, kalau sampai selesai maka itu menjadi 5 juz. 5 juz hampir lima halaman. Bayangkan, 5 juz lebih dalam satu rakaat. Ini menunjukkan betapa kuatnya ibadahnya Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Ini sesuatu yang menakjubkan, bagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu benar-benar semangat dalam ibadah dan sangat menikmati ibadah Beliau.

Dan Beliau dahulu pernah mengatakan, “Shalat yang paling mulia, paling afdal, adalah shalat yang panjang berdirinya."

Jadi kalau misalnya dibanding-bandingkan lebih afdal mana, shalat yang panjang berdirinya ataukah yang panjang sujudnya? Maka yang lebih mulia, lebih afdal, adalah shalat yang panjang berdirinya. Dan itulah yang menjadi kebiasaan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dan Beliau dengan tegas mengatakan demikian, "Shalat yang paling afdal itu shalat yang panjang berdirinya." [Jabir berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Shalat yang paling afdal (utama) adalah shalat yang lama berdirinya." (Hadits sahih Muslim nomor 1257 dalam "Kitab Shalatnya Musafir dan Penjelasan tentang Qashar"), -ed ]

وَ ❲ كَانَ إَذَا قَرَأَ : { أَلَيۡسَ ذَٰلِكَ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يُحۡـِۧيَ ٱلۡمَوۡتَىٰ } قال : سُبْحَانَكَ فَبَلَى، ❳

Ini di akhir surat Al-Qiyamah.

{ لَآ أُقۡسِمُ بِيَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ وَلَآ أُقۡسِمُ بِٱلنَّفۡسِ ٱللَّوَّامَةِ }

Nanti di akhirnya, akhir surat,

{ أَلَيۡسَ ذَٰلِكَ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يُحۡـِۧيَ ٱلۡمَوۡتَىٰ }

Kalau Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam membaca ayat ini, Beliau biasa membaca { سُبْحَانَكَ فَبَلَى } .
Artinya: "Maha suci Engkau, Ya Allah, dan Engkau benar-benar demikian."

❲ وَإِذَا قَرَأَ { سَبِّحِ ٱسۡمَ رَبِّكَ ٱلۡأَعۡلَى }
قَالَ : { سُبْحَانَ رَبِّيَ الأعْلَى } ❳

Ini kebiasan Beliau, kalau membaca { Sabbihisma Rabbikal A’laa}, Beliau membaca "Subhaana Rabbiyal A’laa". Karena arti dari "Sabbihisma Rabbikal A’laa" artinya apa? "Sucikanlah nama Tuhanmu yang Maha tinggi."

Maka ketika ada perintah seperti ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam langsung menjalankannya dengan mengatakan, "Subhaana Rabbiyal A’laa" (Mahasuci Rabb-ku yang Mahatinggi). Ada perintah, langsung Beliau jalankan.

Namun hal ini di shalat malam. Ketika shalat sendiri juga tidak masalah. Jangan menjadi imam, kemudian ketika membaca {Sabbihisma Rabbikal A’laa} kemudian menambahinya dengan "Subhaana Rabbiyal A’laa".

Syaikh Albani rahimahullahu Ta’ala dalam catatan kakinya, beliau tidak sepakat dengan pendapat sebagian ulama yang mengatakan ini di shalat malam saja. Beliau mengatakan hadits tersebut, bahwa ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam membaca

{ أَلَيۡسَ ذَٰلِكَ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يُحۡـِۧيَ ٱلۡمَوۡتَىٰ }

Beliau membaca

{ سُبْحَانَكَ فَبَلَى }.

Dan apabila membaca

{ سَبِّحِ ٱسۡمَ رَبِّكَ ٱلۡأَعۡلَى }

Beliau membaca

{سُبْحَانَ رَبِّيَ الأعْلَى }.

Kata beliau hadits ini diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Imam Al-Baihaqi dengan sanad yang sahih. Dan redaksi hadits ini mutlak, sehingga hadits ini mencakup bacaan di dalam shalat dan di luar shalat; baik shalat tersebut shalat sunah maupun shalat wajib.

Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari dan sahabat Al-Mughirah, bahwa keduanya pernah membaca hal tersebut di shalat fardhu, sehingga tidak masalah apabila seseorang membaca

{ سُبْحَانَكَ فَبَلَى }

ketika mendengarkan
{ أَلَيۡسَ ذَٰلِكَ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يُحۡـِۧيَ ٱلۡمَوۡتَىٰ },

dan membaca
{ سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى }

ketika mendengar atau membaca
{ سَبِّحِ ٱسۡمَ رَبِّكَ ٱلۡأَعۡلَى }

walaupun di shalat wajib.

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.