F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-61: Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Setelah Membaca Al-Fatihah

Audio ke-61: Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Setelah Membaca Al-Fatihah - Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-94
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 SENIN, 13 Muharram 1445 H / 31 Juli 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah

💽 Audio ke-61: Pembahasan Bacaan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Setelah Membaca Al-Fatihah


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ .

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya).

Pada kajian kali ini kita akan membahas bacaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam setelah Al-Fatihah.

Di sini Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala benar-benar meneliti, meneliti apa saja yang dibaca oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam shalatnya setelah membaca Al-Fatihah.

Kalau kita lihat keterangan Syaikh Albani rahimahullahu Ta'ala, ini menunjukkan bahwa beliau benar-benar meneliti, dan sangat banyak sekali hadits yang harus dibaca oleh beliau dan ringkasannya diberikan kepada kita. Sangat sulit untuk mendapatkan keterangan seperti ini di kitab-kitab yang lainnya.

-قِرَاءَتُهُ ﷺ بَعْدَ {الْفَاتِحَة}-
"Apa yang dibaca oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam setelah membaca Al-Fatihah dalam shalatnya?"
ثُمًّ كَانَ ﷺ يَقْرَأُ بَعْدَ {الْفَاتِحَة} سُوْرَةً غَيْرَهَا،
"Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam membaca surat yang lain setelah membaca Al-Fatihah."
وَ كَانَ يُطِيْلُهَا اَحْيَانَا،
"Kadang-kadang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memanjangkan bacaannya,"
(memanjangkan bacaan surat setelah Al-Fatihah)

وَ يُقَصِّرُهَا أحْيَانَا
"dan kadang-kadang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memendekkan bacaan surat yang dibaca setelah Al-Fatihah,"

لِعَارِضِ سَفَرٍ ،
"karena alasan sedang dalam perjalanan,"

أَوْ سُعَالٍ ،
"atau karena sakit batuk,"

اَوْ مَرَضٍ ،
"atau sedang lelah, Beliau sakit" (dalam keadaan sakit)

أَوْ بُكَاءٍ صَبِيٍّ ،
"bahkan ketika Beliau mendengar ada anak kecil yang menangis."
Ada anak kecil yang menangis di belakang dan itu mengganggu makmum, atau mengganggu ibunya. Perasaan ibunya menjadi tidak khusyuk. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melihat maslahat ini, akhirnya Beliau memendekkan shalatnya.

كَمَا قَالَ اَنَس بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْه :

Sebagaimana dikatakan oleh sahabat Anas Ibn Malik radhiyallahu anhu,

❲ جَوَّزَ ﷺ ذَاتَ يَوْم فِيْ الْفَجْر ❳
"Pernah suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memendekkan shalat Subuhnya."
(Karena kebiasaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika shalat Subuh, bacaannya panjang.)
Ada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika shalat Subuh, rata-rata bacaan Beliau lebih dari 100 ayat.

( وَ فِيْ حَدِيْثٍ آخَر : صَلَّى الصُّبْحَ فَقَرَأَ بِأَقْصَرِ سُوْرَتَيْنِ فِيْ الْقُرْآن )

Dalam hadits yang lain redaksinya: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah shalat Subuh dan Beliau di shalat Subuh tersebut membaca dua surat yang paling pendek di dalam Al-Qur’an."
Padahal kebiasaan Beliau, Beliau memanjangkan shalat Subuhnya.

فَقِيْلَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ لِمَا جَوَّزْتَ ؟
Maka bertanyalah para sahabat, "Wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, kenapa engkau memendekkan shalatmu? Ini bukan kebiasaanmu, wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam."

قَالَ: ❲ سَمِعْتُ بُكَاءَ صَبِيٍّ، فَظَنَنْتُ أَنَّ أُمَّهُ مَعَنَا تُصَلِّي ، فَأَرَدْتُ أَنْ أُفَرِّغَ لَهُ أُمَّهُ ❳
"Aku mendengar ada anak kecil, dan aku mengira ibunya bersama kita shalat. Maka aku pun ingin ibunya segera selesai menjalankan shalatnya dan mengurusi anak tersebut."
Karena kalau anak sedang menangis, ibunya ada di situ, tentunya ibu ini kekhusyukannya akan terganggu. Daripada shalat lama tidak khusyuk, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ingin menyegerakan shalatnya. Dan akhirnya ibu tersebut bisa segera mengurusi anaknya.

Inilah bukti rahmatnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, kasih sayang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada umatnya.

Wajar apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan,

{ وَمَآ أَرْسَلْنَـٰكَ إِلَّا رَحْمَةًۭ لِّلْعَـٰلَمِينَ }
"Kami tidaklah utus engkau wahai Muhammad, kecuali sebagai bentuk rahmat bagi seluruh alam."(QS. Al-Anbiya (21): 107)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri mengatakan,

❲ أَنَا رَحْمَةٌ مُهْدَاة ❳
"Aku adalah rahmatnya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dihadiahkan kepada kalian."
Memang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sangat penyayang kepada umatnya.

{ بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌۭ رَّحِيمٌۭ }

Disebutkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Bara'ah (QS. At-Taubah (9) Ayat 128) termasuk di antara sifat Beliau adalah Beliau sangat menyayangi kaum mukminin.

وَ كَانَ يَقُوْلُ : ❲ إِنِّي لَا أَدْخُلُ فِيْ الصَّلَاةِ وَ أَنَا أُرِيْدُ إِطَالَتَهَا، ❳
"Sungguh aku benar-benar pernah sudah memulai shalat, dan ketika itu aku ingin memanjangkan shalat tersebut,"
❲ فَأَسْمَعُ بُكَاءَ الصَّبِيِّ ❳
"tapi kemudian setelah itu aku mendengar tangisan anak,"

❲فًاَتَجَوَّزَ فِيْ صَلَاتِيْ مِمَّا اَعْلَمُ مَنْ شِذَّةِ وَجَدَ اُمَّهُ مِنْ بُكَائِهِ ❳
"maka aku pun akhirnya memendekkan shalatku, karena aku tahu betapa terganggunya perasaan ibu tersebut karena sebab tangisan anaknya."
Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa kadang-kadang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memendekkan shalatnya karena suatu alasan.

Seorang imam apabila misalnya melihat hal-hal yang seperti ini, yang bisa mengganggu makmumnya, maka disyariatkan bagi imam untuk memendekkan shalatnya.

Misalnya masjidnya penuh, dan melihat karena saking penuhnya masjid, sehingga apa? makmum shalatnya tidak nyaman. Bagi seorang imam ketika melihat keadaan seperti ini, disunahkan bagi dia, dianjurkan bagi dia, untuk memendekkan shalat sehingga makmum bisa segera menyelesaikan shalatnya.

Apalagi di zaman yang seperti ini, di hari-hari yang seperti ini. Lagi mendung-mendungnya, kemudian imam mengimami. Dikhawatirkan kalau shalatnya terlalu panjang dan makmum banyak ada yang di luar, dikhawatirkan kehujanan. Dikhawatirkan turun hujan, maka dalam keadaan yang seperti ini, bisa menjadi alasan bagi seorang imam untuk memendekkan shalatnya, dan ini dianjurkan. Sebagaimana dahulu dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam karena alasan (ini).

Coba, lebih butuh mana untuk dipendekkan shalatnya; ibu yang mendengar anaknya menangis ataukah makmum yang lain yang takut kehujanan? Lebih butuh makmum yang takut kehujanan. Khawatir hujan, kalau hujan dia basah semuanya.

Makanya kalau keadaannya demikian, maka disyariatkan bagi imam untuk memendekkan shalatnya sebagaimana dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memendekkan shalatnya karena kebutuhan-kebutuhan tertentu, karena keadaan-keadaan tertentu, alasan-alasan tertentu, melihat maslahat makmum.

Demikian yang bisa ana sampaikan dalam kesempatan kali ini. Mudah-mudahan Allah berkahi ilmu kita, mudah-mudahan Allah mudahkan kita dalam mengamalkannya, dan mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala meneguhkan kita di atas jalan sunnah Nabi-Nya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam hingga ajal menjemput kita, dan hingga Allah Subhanahu wa Ta’ala mempertemukan kita bersama Nabi-Nya di Surga Firdaus-Nya.
Aamiin aamiin yarabbal ‘alaamiin.

وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ مُبَارَكَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِوَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.