F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-52: Penjelasan Tentang Membaca Basmallah Dipelankan dalam Shalat Jahriyyah

Audio ke-52: Pembahasan Membaca Al-Fatihah ~ Penjelasan Tentang Membaca Basmallah Dipelankan dalam Shalat Jahriyyah - Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-85
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 SELASA, 29 Dzulhijjah 1444 H / 18 Juli 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya Seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah

💽 Audio ke-52: Pembahasan Membaca Al-Fatihah ~ Penjelasan Tentang Membaca Basmallah Dipelankan dalam Shalat Jahriyyah



السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ

Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya).

Pada kesempatan yang telah lalu kita sudah menyelesaikan pembahasan tentang bahwa Al-Fatihah adalah rukun dalam shalat kita. Kita juga sudah membahas tentang keutamaan-keutamaan surat Al-Fatihah. Kita juga sudah menyinggung bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu ketika membaca Al-Fatihah Beliau memelankan bacaan "bismillah"nya dalam shalat jahriyyah (shalat yang dikeraskan bacaannya). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu tidak mengeraskan bacaan basmalahnya, karena memang ada perbedaan pendapat di tengah-tengah kaum muslimin tentang hal ini.

Apabila kita melihat dalil-dalil yang ada, kita akan berkesimpulan bahwa pendapat yang mengatakan bahwa membaca basmalah itu sunahnya dipelankan. Ini adalah pendapat yang paling kuat dalam masalah ini, karena dalilnya sangat banyak dan mayoritas ulama juga mengatakan demikian.

Mayoritas ulama, mereka mengatakan bahwa membaca basmalah sunahnya dipelankan, tapi bukan berarti kita merendahkan pendapat lain atau mencela pendapat lain karena ini adalah perbedaan pendapat yang terjadi di tengah-tengah para Imam. Dan perbedaan pendapat ini sudah sangat lama sehingga yang bisa kita lakukan adalah menguatkan mana pendapat yang dalilnya lebih kuat, memilih pendapat mana yang dalilnya lebih kuat.

Pendapat yang dalilnya lebih kuat adalah pendapat yang mengatakan bahwa memelankan basmalah di dalam shalat jahriyyah, itu yang lebih kuat. Di antara dalilnya adalah atsar dari Anas bin Malik. Atsar ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya.

Anas bin Malik mengatakan:

أَنَّ النَّبِيَّ َصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ كَانُوا يَفْتَتِحُونَ الصَّلَاةَ بِ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
"Sungguh, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, sahabat Abu Bakar, sahabat ‘Umar, sahabat ‘Utsman, dahulu mereka membuka shalatnya dengan bacaan "alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin" (الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ )."
Di sini tidak disebutkan
[ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ]
/bismillaahirrahmaanirrahiim/

tapi membuka bacaannya dengan

[ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ]
/alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin/.

Dan ini dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, dilakukan oleh sahabat Abu Bakar, sahabat ‘Umar, sampai sahabat ‘Utsman, sebagaimana dikatakan oleh sahabat Anas bin Malik yang shalat bersama mereka semuanya sebagai makmum.

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Ini menunjukkan kekuatan sanad dari hadits ini.

Sebagian orang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan membuka shalatnya dengan [ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينِ ]

ini maksudnya adalah membuka shalatnya dengan Al-Fatihah. Karena kebiasaan orang, mereka menyebut nama surat dengan awal ayatnya. Seperti misalnya surat [ أَلَمْ نَشْرَحْ ] , surat [ وَالشَّمْسِ ] , surat [ وَاللَّيْلِ ] . Sehingga yang dimaksud dengan membuka shalatnya dengan [ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ]
kemungkinan maksudnya adalah membuka shalatnya dengan Al-Fatihah.

Ada kemungkinan itu memang, tapi ada riwayat lain yang menafikan kemungkinan ini. Riwayat dari Anas juga. Sahabat Anas bin Malik mengatakan (dan ini riwayatnya juga shahih) diriwayatkan oleh Imam Muslim:

صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ فَلَمْ أَسْمَعْ أَحَداً مِنْهُمْ يَقْرَأْ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.
"Aku telah shalat bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, begitu pula bersama sahabat Abu Bakar, sahabat ‘Umar, sahabat ‘Utsman dan aku tidak pernah mendengar sekali pun dari mereka, mereka membaca: [ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ]."
Ini sangat tegas menyebutkan bahwa mereka semuanya ketika shalat jahriyyah tidak terdengar dari mereka bacaan [ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ] .
Ini menunjukkan bahwa mereka membacanya dengan cara sir ( سِرٌّ ; dengan cara pelan).

Di dalam riwayat lain dengan lafaz:

لَا يَذْكُرُونَ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ فِي أَوَّلِ الْقِرَاءَةِ وَلَا فِي آخِرِهَا.
"Mereka semuanya (yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, sahabat Abu Bakar, sahabat ‘Umar, sahabat ‘Utsman radhiyallahu 'anhum ajmain) tidak menyebut [ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ] baik di awal bacaan ataupun di akhir bacaan."
Audio ke-52: Pembahasan Membaca Al-Fatihah ~ Penjelasan Tentang Membaca Basmallah Dipelankan dalam Shalat Jahriyyah - Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi



Ini menunjukkan bahwa sebelum membaca [ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ]
tidak terdengar dari mereka bacaan
[ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ].

Kemudian, ketika akan membaca surat setelahnya, juga tidak terdengar dari mereka bacaan [ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ]
Sehingga ketika kita akan membaca
[ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِينَ ]
sunahnya dipelankan, "bismillah". Begitu pula ketika membaca surat setelah itu, sunahnya dipelankan basmalahnya.

Dalam riwayat lain dari sahabat Anas juga (riwayatnya banyak sekali sehingga lafalnya atau redaksinya juga banyak dan setiap redaksi saling melengkapi) sahabat Anas mengatakan:

فَلَمْ أَسْمَعْ أَحَداً مِنْهُمْ يَجْهَرُ بِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.

"Tidak pernah aku mendengar satu pun dari mereka menjaharkan atau mengeraskan bacaan [ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم ] ."

Ini dari sahabat Anas bin Malik.

Ini menunjukkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya dahulu, mereka tidak mengeraskan bacaan basmalah-nya sehingga kita juga harusnya mengikuti mereka.

Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Alaa.

InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.