F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-08: Hati-hati Penyakit Ujub di Dalam Ramadhan - Pesan Indah Ramadhan

Audio ke-08: Hati-hati Penyakit Ujub di Dalam Ramadhan - Pesan Indah Ramadhan - Ustadz Ahmad Zaenuddin Al Banjary, Lc
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-63
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 RABU 11 Ramadhan 1443 H / 13 April 2022 M
👤 Oleh: Ustadz Ahmad Zaenuddin Al Banjary, Lc حفظه الله تعالى
📚 Pesan Indah Ramadhan

💽 Audio ke-08: Hati-hati Penyakit Ujub di Dalam Ramadhan


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ ٱللهِ
وَالْحَمْدُ ِللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلٰى رَسُولِ اللهِ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهٖ وَمَنْ وَالَاهُ

Kaum muslimin yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota Grup Islam Sunnah yang semoga selalu dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ini adalah pesan indah Ramadhan.
Pesan indahnya adalah: "Hati-hati sifat ujub di dalam Ramadhan".

Kenapa saya membawakan pesan indah ini?

Karena sekarang sudah hari yang kesepuluh. Kemudian tentunya sebagian besar dari kaum muslimin sudah banyak mengerjakan ibadah-ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sudah banyak prestasi-prestasi ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Di antaranya mungkin kalau seandainya orang yang per lima hari khatam Qur'an, berarti dia sudah mengkhatamkan yang kedua kali, kalau seandainya ini adalah hari yang ke-10. Kalau seandainya dia per sepuluh hari khatam Al-Qur'an, maka ini berarti adalah pengkhataman dia yang pertama.

Dan Subhanallah sedikit menyimpang tentang khataman Al-Qur'an, para ulama mengatakan:
"Siapa yang membaca di dalam bulan Ramadhan satu harinya 1 juz berarti dia akan 1 kali khatam; siapa yang membaca satu harinya 2 juz berarti 2 kali khatam; siapa yang membaca 3 juz berarti 3 kali khatam; 4 juz 4 kali khatam; 5 juz 5 kali khatam dan seterusnya."
Subhanallah.

Nah, kemudian juga ada yang sudah tentunya berpuasa, tentunya shalat tarawih. Meskipun kita dalam keadaan pandemi covid-19 ini, tetap kita shalat tarawih di rumah berjamaah bersama keluarga. Kemudian ada yang bersedekah membukakan puasa. Sudah banyak prestasi-prestasi ibadah yang dilakukan oleh sebagian besar kaum muslimin.

Cuma ingat!! Hati-hati sifat ujub. Sifat ujub saat bulan Ramadhan.

Apa itu sifat ujub? Sifat ujub dikatakan oleh para ulama di antaranya disebutkan di dalam kitab Lisanul Arab yaitu:

الْعُجْبُ : الْكِبْرُ وَالزَّهْوُ .

Ujub secara bahasa artinya adalah dzahwu ; merasa besar, merasa sombong. Ini adalah secara bahasa.

Adapun sifat ujub di dalam istilah syariat disebutkan oleh para ulama rahimahullahu Ta'ala. Saya bacakan perkataan indah yang mudah dipahami.

Disebutkan oleh ulama besar abad kedua Hijriyah, Abdullah bin Al-Mubarok, ulama Islam wafat pada tahun 181 H. Imam Az-Dzahabi rahimahullah di dalam kitab Siyar A'lamin Nubala menyebutkan bahwa, Abdullah bin Mubarak rahimahullahu Ta’ala ditanya tentang "Al-ujub".
"Apa itu ujub?"
Yang bertanya adalah Abu Wahab Al-Marwazi. Lalu Abdullah bin Mubarak rahimahullah menjawab:

أَنْ تَرَى أَنَّ عِنْدَكَ شَيْئًا لَيْسَ عِنْدَ غَيْرِكَ .

Yang artinya: "Engkau melihat bahwa engkau memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain". Itulah ujub.

"Merasa memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain, bangga dengan yang dimiliki, menganggap orang lain tidak memilikinya."

Kemudian beliau memberikan perkataan yang sangat sangat berbahaya yaitu tentang ujub, maksudnya. Beliau mengatakan:

لَا أَعْلَمُ فِي الْمُصَلِّيْنَ شَيْئًا شَرًّا مِنَ الْعُجُبِ .

"Aku tidak mengetahui ada sesuatu yang lebih buruk di tengah orang-orang yang ahli shalat (ahli ibadah maksudnya) kecuali sifat ujub."

Nah sifat ujub ini, ahibbaty hafidzakumullahu Ta'ala, di dalam Al-Qur'an, tercela.

Allah Subhanahu wa Ta'ala menceritakan dalam surat Al-Kahfi ayat 32-36 tentang dua orang petani, yang satu mukmin, beriman; yang satu kafir. Yang kafir ini dia mempunyai sifat ujub dengan kebunnya yang banyak menghasilkan buah-buahan. Dia mengatakan:

{ أَنَا أَكۡثَرُ مِنكَ مَالًا وَأَعَزُّ نَفَرࣰا }

"Hartaku lebih banyak daripada hartamu, dan pengikut-pengikutku lebih baik."

{ وَدَخَلَ جَنَّتَهُ وَهُوَ ظَالِمٌ لِّنَفۡسِهِ قَالَ مَاۤ أَظُنُّ أَن تَبِیْدَ هَـٰذِهِ أَبَدࣰا }

"Dan dia memasuki kebunnya sedang dalam keadaan dia zalim terhadap dirinya sendiri karena ujub. Ia berkata, 'Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya'."

Akhirnya Allah Subhanahu wa Ta'ala binasakan kebun tersebut. Sifat ujub!

Kemudian di dalam hadits Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam, Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan tentang sifat ujub. Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

❲ بَيْنَ رَجُلٌ يَمْشِيْ فِيْ حُلَّةٍ ❳

"Ketika ada seseorang di antara kita berjalan dengan memakai baju mewahnya"
❲ تَعَجَّبَ نَفْسُهُ ❳

"dirinya merasa bangga dengan apa yang dia miliki"

❲ مُرَجَّلٌ جُمَّتَهُ، إِذْ خَسَفَ اللهُ بِهِ، فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ❳

"Dia panjangkan rambutnya, kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala benamkan dia ke dalam bumi akibat sifat ujub. Maka يَتَجَلْجَلُ dia senantiasa bergerak di dalam bumi tersebut sampai hari kiamat."
(Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)

Pantas memang akhirnya para ulama salaf mengingatkan kita tentang ujub. Seperti perkataan Umar Bin Khattab radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Abdil Barr di dalam Kitab beliau Jami’ Bayan al-Ilmi wa-Fadlihi. Beliau mengatakan:

أَخْوَفُ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ أَنْ تُهْلِكُوْا فِيْهِ ثَلَاثُ خِصَالٍ:

"Yang paling aku takutkan atas kalian adalah kalian dibinasakan oleh tiga sifat" 

١- شُحٌّ مُطَاعٍ
/syuhhun muthaa’/
"sifat bakhil yang ditaati" 

٢- وَهَوَى مُتَّبَعٌ
/wa hawaa muttaba’/
"dan hawa nafsu yang diikuti"

٣- وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
_ wa i'jaabul mar-i binafsih_
"dan merasa bangga dengan diri sendiri"

Salah satu sifat ujub yang sangat berbahaya di dalam bulan Ramadhan adalah merasa sudah banyak amal; merasa sudah banyak khatam Qur'an, sudah banyak sedekah, sudah puasa, sudah tarawih, sudah doa, sudah dzikir. Apalagi?

Padahal ulama-ulama terdahulu mereka senantiasa kalau sudah beramal maka mereka akan ada rasa takut di dalam diri mereka. Sebagaimana perkataan Abdullah bin Abi Mulaikah rahimahullah, seorang tabiin:

أَدْرَكْتُ ثَلَاثِيْنَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّهُمْ يَخْشَى النِّفَاقِ عَلَى نَفْسِهِ، مَا مِنْهُمْ مِنْ أَحَدٍ يَقُوْلُ: أَنَّهُ عَلَى إِيْمَانِ جِبْرِيْلُ وَمِيْكَائِيْلُ .

"Aku mendapati 30 dari sahabat Rasul Shallallahu ‘alaihi wasallam. Seluruh dari mereka khawatir kemunafikan terhadap diri mereka. Tidak ada di antara mereka seorang pun yang mengatakan bahwa iman mereka seperti imannya Jibril dan Mikail."
Ini disebutkan di dalam shahih Bukhari.

Ini kebiasaan para sahabat Nabi radhiyallahu anhu. Mereka sangat takut.

Lihat lagi perkataan Abu Darda radhiyallahu anhu:

لَإِنْ أَسْتَيْقِظُ أَنَّ اللهَ تَقَبَّلَ مِنِّيْ صَلَاةً وَاحِدَةً، أَحَبَّ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا .

"Jika aku yakin bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala menerima dariku satu shalat saja, maka itu semua aku lebih cintai dibandingkan dunia dan seisinya."

Kenapa?

Karena Allah berfirman dalam surat Al-Ma'idah ayat 27:

{ إِنَّمَا یَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِینَ }

"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa."

Itu perkataan dikatakan di dalam kitab tafsir Imam Ibnu Katsir rahimahullahu Ta’ala.

Begitu juga Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, beliau mengatakan:

كُونُوا لِقُبُولِ الْعَمَلِ أَشَدَّ اهْتِمَامًا مِنْكُمْ بِالْعَمَلِ، أَلَمْ تَسْمَعُوا اللهُ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ : { إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ }.

"Jadilah kalian orang-orang yang selalu perhatian terhadap diterimanya amal, lebih perhatian dibandingkan beramal itu sendiri. Apakah kalian tidak mendengar Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 'Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa'."

Itu perkataan disebutkan oleh Imam Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya.

Maka ahibbaty hafidzakumullah,
Yang sudah banyak beramal dalam bulan Ramadhan: puasa, tarawih, baca Qur'an, berdzikir, berdoa; minta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar senantiasa diterima amal ibadahnya. Karena kita tidak tahu apakah kita diterima amal ibadahnya atau tidak.

Audio ke-08: Hati-hati Penyakit Ujub di Dalam Ramadhan - Pesan Indah Ramadhan - Ustadz Ahmad Zaenuddin Al Banjary, Lc


Terakhir saya akan menyebutkan pesan dari As-Syaikh Al-Allamah, Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad hafidzahullahu Ta'ala yang beliau berpesan bagaimana cara mengobati penyakit ujub dalam diri kita. Beliau mengatakan: 

Pertama:
أَنْ يُذَكِّرَ نَفْسَهُ بِجَوَانِبِ التَّقْصِيْرِ الْأُخْرَى الَّتِيْ عِنْدَهُ .

"Hendaknya dia selalu mengingatkan pada dirinya bahwa masih banyak yang kurang di dalam dirinya."

Kalau seandainya dia merasa ujub dengan ibadahnya, dengan hafalannya, dengan hal-hal yang ada dalam dirinya, maka dia harus merasa masih banyak yang kurang dari diri saya, masih banyak yang kurang. Terus ingatkan itu.

Yang kedua:

أَنْ يُذَكِّرَ نَفْسَهُ بِأَنَّ هَذَا الْأَمْرَ الَّذِيْ حَصَلَ لَهُ مِنْ فَضْلِ اللهِ عَلَيْهِ وَنِعْمَتِهِ .

"Dia harus menancapkan di dalam dirinya bahwa apapun prestasi ibadah yang dia kerjakan dalam Ramadhan ini khususnya, itu adalah murni dari Allah Jalla fi 'ula, murni karunia Allah, murni petunjuk Allah, murni hidayah Allah."

Yang ketiga:

أَنْ يُذَكِّرَ نَفْسَهُ بِالْقُصُوْرِ الَّذِي عِنْدَهُ فِي الْعَمَلِ الَّذِيْ قَامَ بِهِ .

"Hendaknya dia selalu mengingat bahwa amalan yang dia kerjakan belum sempurna, amalannya yang dikerjakan belum seperti yang diinginkan oleh Allah. Akhirnya terus dia memperbaiki amalnya."

Semoga kita senantiasa meminta kepada Allah agar dimudahkan beramal dan agar amalan kita diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Tetap semangat Ramadhan di dalam bulan yang penuh berkah ini.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.