F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Ramadhan – 03 – Definisi Pembagian Dan Dalil Wajib Puasa Ramadhan - Belajar Islam BIS

Ramadhan – 03 – Definisi Pembagian Dan Dalil Wajib Puasa Ramadhan - Belajar Islam BIS

Ramadhan – 03 – Definisi Pembagian Dan Dalil Wajib Puasa Ramadhan


بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أمَّا بعد

Ikhwah grup whatsapp Belajar Islam yang semoga dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita lanjutkan kajian tentang shaum Ramadhan. Ada tiga faedah yang akan saya sampaikan pada kesempatan kali ini.
  1. Definisi puasa dan kedudukannya dalam Islam
  2. Pembagian puasa
  3. Dalil wajib puasa Ramadhan

Definisi Puasa dan Kedudukannya di dalam Islam

Puasa di dalam bahasa Arab diungkapkan dengan dua kalimah atau dua lafadz.
  1. Shiyam (الصِّيَامُ)
  2. Shaum
Sebagaimana di dalam Al Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَا. Jadi Allah menggunakan kata shiyam. Dalam hadits qudsi, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman الصوم لي. Jadi menggunakan kata shaum di dalam hadits.

⇒ Jadi puasa dalam bahasa Arab bisa diungkapkan dengan kata shiyam atau shaum.

Secara bahas shiyam atau shaum ini adalah al imsak (menahan). Dinamakan demikian, karena orang yang berpuasa diwajibkan menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. Jadi itu makna shiyam atau shaum secara bahasa. Secara istilah adalah sebagaimana yang dinyatakan oleh Syaikh Muhammad Ibnu Shalih Utsaimin rahimahullah dalam kitabnya Ash Sharhul Mumti’.

Beliau mengatakan:

فهو التعبد لله سبحانه وتعالى بالإمساك عن الأكل والشرب، وسائر المفطرات، من طلوع الفجر إلى غروب الشمس.

(Bahwa shaum adalah): Beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan menahan diri dari makan dan minum juga segala hal yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.

Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang lima, jadi kedudukannya sangat agung di dalam Islam. Dan disepakati (‘ijma’) tentang wajibnya puasa Ramadhan ini dan awalnya (pertama kali) disyari’atkan puasa Ramadhan kepada kaum muslimin diberikan pilihan antara berpuasa atau memberikan fidyah.

Pembagian Puasa

Secara umum shaum itu ada yang fardhu dan ada yang sunnah.

Puasa yang fardhu, ada tiga macam.
  1. Puasa Ramadhan
  2. Puasa Kafarat
  3. Puasa Nadzar
√ Puasa Ramadhan adalah puasa yang dilakukan di bulan Ramadhan.

√ Puasa Kafarat adalah puasa yang merupakan denda, (contohnya) orang yang berjima’ di siang hari di bulan Ramadhan maka wajib membayar kafarat di antara bentuknya adalah puasa selama dua bulan berturut-turut.

√ Puasa Nadzar adalah seseorang berjanji kepada Allah untuk melakukan ibadah (misalnya) wajib atasku berpuasa selama tiga hari di bulan yang akan datang dan ini hukumnya wajib.

Puasa Sunnah
  1. Puasa Senin Kamis
  2. Puasa ayamul bidh
  3. Puasa Dawud
  4. Dan yang lainnya.

Dalil wajib puasa Ramadhan

Dalil wajib puasa Ramadhan diungkapkan didalam Al Qur’an, hadits demikian pula ijma.

Dalil Al Qur’an

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al Baqarah: 183)
Dan di ayat berikutnya QS Al Baqarah: 184, Allah berfirman أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ dihari-hari tertentu, yang dimaksud dengan hari-hari tertentu di sini adalah hari-hari di bulan Ramadhan.

Dalil Sunnah

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

“Islam dibangun di atas lima landasan, yaitu; Persaksian bahwasanya tidak ada illah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa di bulan Ramadhan.”
Oleh karena itu sebagaimana disebutkan di dalam kitab Fiquh Sunnah, penulis (Sa’id Sabiq) mengatakan:

وأجمعت الأمة على وجوب صيام رمضان وأنه أحد أركان الإسلام، التي علمت من الدين بالضرورة، وأن منكره كافر مرتد عن الإسلام.

“Umat seluruhnya sepakat atas wajibnya puasa di bulan Ramadhan, puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang diketahui di dalam agama secara darurat. Bahwasanya orang yang mengingkari kewajiban-kewajiban puasa itu kafir (keluar dari Islam).”
Jadi ibadah puasa di bulan Ramadhan ditetapkan di dalam Al Qur’an dalam hadits dan juga ijma’. Karena itu orang yang mengingkari kewajiban Ramadhan dianggap keluar dari agama Islam. (Na’udzu billahi tsuma na’udzubillahi min dzalik)

Demikian ikhwah sekalian faedah yang bisa saya sampaikan pada kesempatan hari ini, mudah-mudahan bisa dipahami dengan baik dan tentunya bermanfaat bagi kita semua.

Akhukum fillah,

Beni Sarbeni Abu Sumayyah
Pondok Pesantren Sabilunnajah Bandung
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.