📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-06
🌏 https://grupislamsunnah.com/
🗓 SENIN 14 Sya'ban 1444 H / 6 Maret 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa Ad Dariny, M.A. حفظه الله تعالى
📚 Kitab Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya) karya Asy Syekh Al-Albani Rahimahullah
💽 Audio ke-06: Mukadimah #5 - Wasiat Penulis Kitab untuk Kaum Muslimin
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang saya cintai karena Allah, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati dan diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Pada kesempatan yang berbahagia ini kita akan bersama-sama mengkaji sebuah kitab yang sangat bagus yang ditulis oleh Asy Syekh Al-Albani rahimahullah, yakni kitab Sifat Shalat Nabi atau sebagaimana judul aslinya Shifatu Shalatin Nabiyyi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam Minattakbiri Ilattaslim Ka-annaka Taraha (Sifat Shalat Nabi mulai dari Takbir sampai Salamnya seakan-akan Anda Melihatnya).
Baiklah, kita lanjutkan kajian kita.
Saya di sini ingin lebih dahulu menyebutkan wasiat dari pengarang kitab ini. Wasiat yang ditulis di akhir hidup Syaikh Al-Albani rahimahullah untuk kaum muslimin.
Beliau berwasiat setelah membaca hamdalah, beliau mengatakan:
فَوَصِيَّتِيْ لِكُلِّ مُسْلِمٍ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضُ
"Wasiatku untuk kaum muslimin di muka bumi ini"
وَبِخَاصَةٍ إِخْوَانَنَا الَّذِيْنَ يُشَارِقُوْنَنَا فِي الْاِنْتِمَاءِ إِلَى الدَّعْوَةِ الْمُبَارَكَةِ
“terutama kepada saudara-saudaraku yang bersama-sama kami dalam menisbatkan dirinya kepada dakwah yang diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala (yaitu dakwah sunnah ini),”
دَعْوَةِ الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ عَلَى مَنْهَجِ السَّلَفُ الصَّالِحُ
“yaitu mendakwahkan kitab dan sunnah sesuai dengan manhaj-nya para salafush shalih.”
أُوْصِيْهِمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَوَّلًا
“Pertama kali, saya mewasiatkan kepada mereka dan kepada diriku sendiri untuk bertakwa kepada Allah Tabaaraka wa Ta'ala.”
ثُمَّ بِالْاْسْتِزَادَةِ مِنْ عِلْمِ النَّافِعُ
“Kemudian yang kedua, agar mereka terus-menerus untuk menuntut ilmu/menambah ilmunya.”
Karena, sebanyak apapun kita berusaha untuk menuntut ilmu agama, umur kita tidak akan cukup. Ilmu agama sangat luas sekali. Makanya Syaikh Albani berwasiat untuk agar kita terus-menerus menambah ilmu agama yang bermanfaat bagi kita.
كَمَا قَالَ تَعَالَى : { وَاتَّقُوا اللهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللهُ ۖ }
Sebagaimana firman Allah Ta'ala, "Bertakwalah kalian kepada Allah, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan ilmu kepada kalian."(QS. Al-Baqarah: 282)
Tadi wasiatnya yang pertama apa?
Taqwa.
Yang kedua?
Agar kita selalu menuntut ilmu.
Dan Allah Subhanahu wa Ta'ala mengatakan:
{ وَاتَّقُوا اللهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللهُ ۖ }
“Bertakwalah kalian kepada Allah dan Allah akan memberikan ilmu kepada kepada kalian.” (QS. Al-Baqarah: 282)
وَأَنْ يَعْرِفُوْا عَمَلَهُمُ الصَّالِحُ الَّذِيْ هُوَ عِنْدَنَا جَمِيْعًا، لَا يَخْرُجُ عَنْ كَوْنِهِ كِتَابُ وَالسُّنَّةِ وَعَلَى مَنْهَجِ السَّلَفِ الصَالِحُ.
“Dan agar mereka mengetahui amal-amal mereka (mengilmui amal-amal mereka). Ketika mereka beramal, maka hendaklah amal tersebut sesuai dengan ilmu, sesuai dengan kitab dan sunnah. Jangan sampai beramal dengan amalan yang tidak sesuai dengan kitab dan sunnah, tidak sesuai dengan manhaj para salafush shalih.”
وَأَنْ يَقْرِنُوْا مَعَ عَمَلِهِمْ هَذَا وَلِسْتِزَادَةُ مِنْهُ مَا اسْتَطَاعُوْا إِلَى ذَالِكَ سَبِيْلًا الْعَمَلُ بِهٰذَا الْعِلْمُ
Dan Syaikh Albani berwasiat kepada kita: "Agar kita mengiringi ilmu kita ini dengan amal. Jangan sampai kita semangat menuntut ilmu, tapi amal kita lemah. Hendaklah kita benar-benar berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan antara ilmu dan amal."
حَتَّى لَا يَكُوْنَ حُجَّةً عَلَيْهِمْ
“Agar ilmu tersebut tidak menjadi bumerang bagi mereka (bagi kita/saudara-saudara yang mendakwahkan dakwah sunnah ini).”
وَإِنَّمَا يَكُوْنُ حُجَّةً لَهُمْ { يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُوْنَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ }
"Agar ilmu tersebut benar-benar bisa menjadi hujjah yang bermanfaat bagi mereka pada hari kiamat nanti, 'hari dimana tidak ada manfaat lagi harta',"
Di akhirat nanti harta kita tidak akan bermanfaat bagi kita, bahkan bisa menjadi beban yang sangat berat bagi kita semuanya. Begitu pula anak-anak kita, di akhirat nanti tidak akan begitu bermanfaat bagi kita, bahkan ada orang tua yang lari dari anaknya karena takut anaknya tersebut menuntut kezaliman-kezaliman yang dilakukan oleh orang tuanya kepada dia.
{ إِلاَّ مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ }
“kecuali orang yang mendatangi Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan hati yang bersih/hati yang selamat.” (QS. Asy-Syu’araa: 89)
Demikianlah yang bisa kita kaji pada kesempatan kali ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan diberkahi oleh Allah Jalla wa 'Ala.
InsyaaAllah kita akan lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
════ ∴ |GiS| ∴ ════
Post a Comment