F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Halaqah 12 ~ Bab 01 Fadhlul Islam - Dalil Ketujuh Atsar Ubay bin Kaab Bag 01

Halaqah 12 ~ Bab 01 Fadhlul Islam - Dalil Ketujuh Atsar Ubay bin Kaab Bag 01
🆔 Group WA HSI AbdullahRoy
🌐 edu.hsi.id
🔊 Halaqah 12 ~ Bab 01 Fadhlul Islam - Pembahasan Dalil Ketujuh Atsar Ubay bin Kaab Bag 01
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.
Audio https://drive.google.com/file/d/1RpZ-gvbsIfRh_CoW-Co2YpV9WgGE_CaE/view?usp=sharing

Halaqah 12 ~ Bab 01 Fadhlul Islam - Pembahasan Dalil Ketujuh Hadits Ubay Bin Ka’ab Bag 01

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله

Halaqah yang ke-12 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Pembahasan Kitāb Fadhlul Islām yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahāb rahimahullāh.

Beliau mengatakan

وعن أبي بن كعب رضي الله عنه قال

Dari Ubay bin Kaab radhiallāhu anhu beliau mengatakan

عليكم بالسبيل و السنة

hendaklah kalian berpegang dengan – السبيل و السنة -

1. As Sabil

Yang dimaksud dengan – السبيل – disini adalah Al Islām. As Sabil artinya jalan sabilullah adalah Al Islām, maksudnya adalah jalan yang menyampaikan kita kepada Allāh ﷻ yang apabila kita menempuhnya kita akan sampai kepada Allāh ﷻ maka itu adalah al Islam.

Oleh karena itu para salaf mereka ketika menafsirkan firman Allāh ﷻ

۞ ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَ ٰ⁠طَ ٱلۡمُسۡتَقِیمَ

tunjukilah kami jalan yang lurus.[QS Al-Fatihah 6]

Ada diantara mereka yang mengatakan bahwasanya yang dimaksud dengan jalan yang lurus ini adalah al Islam.

Beliau mengatakan

عليكم بالسبيل و السنة

Karena Islām ini adalah jalan kita menuju Allāh ﷻ. Jalan yang menyampaikan kita kepada Allāh ﷻ dinamakan sabilullah, dinamakan dengan asShirot, terkadang di dalam alQuran disebutkan at Thoriq, terkadang disebutkam dengan as Sabil dan maknanya sama yaitu jalan

وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
۞..يَا قَوْمَنَا إِنَّا سَمِعْنَا كِتَابًا أُنزِلَ مِن بَعْدِ مُوسَىٰ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ وَإِلَىٰ طَرِيقٍ مُّسْتَقِيمٍ

[QS Al Ahqof30]

Menggunakan kalimat Thoriq, terkadang menggunakan kalimat shirot dan terkadang menggunakan kalimat Sabil jalan Allāh ﷻ.

Jalan Allāh ﷻ maksudnya adalah jalan yang akan menyampaikan kita kepada Allāh ﷻ. Apa jalan tersebut? Jalan tersebut adalah Islām ini, berarti beliau

عليكم بالسبيل و السنة

Maksudnya adalah hendaklah kalian berpegang teguh dengan Islām , yaitu Islām yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ. Ini adalah jalan kalian.

Islām yang dibawa Rasulullah ﷺ baik yang berkaitan dengan amalan-amalan yang dzhohir maupun bathin. Maka hendaklah kalian berpegang dengan Islam yang dibawa oleh Nabi ﷺ

2. Sunnah و السنة

Yang dimaksud dengan sunnah, sama dengan maknanya yaitu Islām, karena asSunnah secara bahasa adalah Thoriqoh dan Thoriqoturrasul jalannya Rasulullah ﷺ cara hidupnya Rasulullah ﷺ adalah al Islām.

Sunnah adalah Thoriqoh dan thoriqoturrasul ﷺ adalah al Islām. Sehingga tidak heran apabila al Imam Al Barbahari di dalam syarhu sunnah beliau mengatakan

الإسلام هو السنة والسنة هي الإسلام

Kata beliau

اعلموا أن الإسلام هو السنة، والسنة هي الإسلام

Ketahuilah bahwasanya Islām itulah sunnah dan sunnah adalah Islām

Jadi Islām yang beliau bawa itulah as Sunnah dan sunnah beliau adalah Islām sehingga ketika beliau mengatakan

عليكم بالسبيل و السنة،

Maksudnya adalah hendaklah kalian berpegang teguh dengan Islām yang dibawa oleh Nabi ﷺ.

3. Menangis karena Mengingat ALLAH Maka kedua matanya tidak akan disentuh oleh Neraka

Kemudian beliau menyebutkan keutamaannya

فَإِنَّهُ لَيْسَ مِنْ عَبْدٍ عَلَى السَّبِيلِ وَالسُّنَّة

Karena tidak ada seorang hamba yang dia berada diatas سَّبِيلِ وَالسُّنَّة.
Seorang hamba Allāh ﷻ menyembah kepada Allāh ﷻ diatas Islām. Berarti diatas syariatnya Nabi ﷺ yang dzhohir dan bathin. Diatas Islām diatas agamanya Rasulullah ﷺ baik dzhohirnya maupun bathinnya, dzhohirnya sesuai dengan cara beliau bathinnya ikhlas karena Allāh ﷻ.

Tidak ada seorang hamba yaitu menyembah kepada Allāh ﷻ diatas Islām, maksudnya adalah diatas agama Islām secara dzhohir maupun bathin.

ِ ذَكَرَ اللَّهَ

Kemudian dia mengingat Allāh ﷻ

فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ مِنْ خَشْيَةِ الله

Kemudian menangis kedua matanya karena takut kepada Allāh ﷻ.

Menangisnya adalah ketika dia mengingat Allāh ﷻ, dia mengingat kekuasaan, kenikmatan Allāh ﷻ yang diberikan yang begitu besar perhatian Allāh ﷻ yang begitu besar kepada dirinya, ketika dia melihat orang-orang yang ada disekitarnya dan dia melihat bagaimana Allāh ﷻ memberikan anugrah dan karunia yang begitu besar kepadanya maka dia sangat bersyukur kepada Allāh ﷻ.

Dipilih dia dari sekian banyak manusia sehingga dia menangis, atau misalnya dia menangis mengingat tentang kekurangan dia, padahal nikmat kepadanya dari Allāh ﷻ ini banyak sekali, atau menangis karena dia mengingat azab Allāh ﷻ dan seterusnya. Itu semuanya ( tangisan itu semuanya ) berdasarkan aqidah yang benar dan berdasarkan cara yang dibenarkan, bukan menangis karena bidah

Karena terkadang orang yang melakukan bidah pun bisa menangis (kisah beliau hafidzahullah saat smp) di Masjid ada kegiatan bersama mengatakan Lāilāhaillallāh… dan kita merasakan saat itu seakan-akan khusyu ada rasa gemetar/merinding, ada perasaan ingin menangis pertama kali beli tasbih, pertama kali menggunakan tasbih itu khusyu bisa konsentrasi (kendati masih kecil) siapa yang menjadikan kita seperti itu?

Yang menjadikan kita menangis padahal itu bukan diatas sunnah itu adalah syaithan, menjadikan kita dibisik-bisikan dengan cara seperti ini engkau lebih khusyu di dalam beribadah dan itu yang dirasakan orang-orang Sufi, bagaimana mereka berkumpul mengatakan Lāilāhaillallāh.. semakin lama semakin cepat illallāh.. kemudan Allāh.. kalau kita tanya mereka, mereka mengatakan disitu ada perasaan nikmat merasa lebih khusyu dan seterusnya.

Ini terjadi karena sebab kebid’ahan dan yang menjadikan itu semua adalah syaithon.

Maka yang demikian tidak diberikan oleh Allāh ﷻ pahala, berbeda dengan orang yang menangis tadi, menangisnya diatas sunnah (menangis karena membaca al Quran, shalat malam yang sesuai dengan sunnah) maka pahala nya jika dia menangis kedua matanya karena takut kepada Allāh ﷻ

فتَمَسُّهُمَا النَّارُ

Hamba tersebut tidak akan disentuh oleh api neraka,

sebagaimana dalam hadits

عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمَا النَّارُ عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ

Hadits shahih diriwayatkan Ath Tirmidzi

Berarti ucapan Ubay bin Ka’ab tadi ada dasarnya di dalam hadits, tentunya beliau mengucap ucapan seperti itu bukan berarti berasal dari ijtihad beliau hal ini berdasarkan dalil (perkara yang ghoib).

Yang dimaksud dengan keutamaan ini maksudnya apabila mata tadi menangis berdasarkan Islām yang dibawa oleh Nabi ﷺ. Jadi sebab menangisnya adalah sebab yang benar bukan karena bidah tapi karena melakukan perkara yang sunnah, jika dia menangisnya tadi berada diatas Islām yang dibawa oleh Nabi ﷺ (Islām disini adalah Islām yang dzhohir dan bathin) sesuai dengan Islām yang dibawa Nabi ﷺ dan bathinnya (ikhlasnya) juga seperti yang dibawa oleh Nabi ﷺ.

Kemudian menangis kedua matanya maka ini adalah dua mata yang tidak akan disentuh oleh Neraka.

Ini menunjukan tentang keutamaan Islām yang dibawa oleh Nabi ﷺ.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.