F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-62 Bab Shalat Sunnah Bag. 1

Audio ke-62 Bab Shalat-Shalat Sunnah Bag. 1
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SELASA| 27 Dzulqa’dah 1445 H| 4 Juni 2024 M
🎙 Oleh: Ustadz Anas Burhanuddin, Lc., M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-62
https://drive.google.com/file/d/1cX_AHeZSsAtdsUux3g4_YNE1a_ASwbyu/view?usp=sharing

📖 Bab Shalat-Shalat Sunnah (Bag. 1)

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمدلله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين
أما بعد
Anggota grup WhatsApp Dirosah Islamiyah yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allāh subhānahu wa ta’ālā.

Kita lanjutkan kajian kita dari kitab Matnul Ghāyah wat Taqrīb (متن الغاية والتقريب) karya Abu Syuja’ Al-Ashfahani rahimahullāhu ta’ālā.

Kali ini kita akan membahas pasal tentang shalat-shalat sunnah. Al Imam Abu Syuja' Al-Ashfahani rahimahullāhu ta’ālā mengatakan,

وَالصَّلَوَاتُ المَسْنُوْنَاتُ خَمْسٌ

Dan shalat-shalat sunnah itu ada 5

العِيْدَانِ وَالكُسُوْفَانِ وَالِاسْتِسْقَاءُ

Dua shalat Ied yaitu Idul Fithri (1) dan Idul Adha (2), kemudian dua shalat gerhana yaitu shalat gerhana bulan (3) dan gerhana matahari (4) dan shalat istisqa'(5) yaitu shalat minta hujan.

Ini adalah shalat sunnah yang ditegaskan dan juga disyariatkan untuk dilakukan secara berjamaah. Dan ini insya Allāh akan memiliki pembahasan khusus pada waktunya maka kita hanya singgung sebentar saja tanpa membahasnya secara lebih terperinci.

Kemudian beliau mengatakan,

وَالسُّنَنُ التَّابِعَةُ لِلْفَرَائِضِ سَبْعَ عَشْرَةَ رَكْعَةً

Dan shalat-shalat sunnah yang mengikuti shalat fardhu ada 17 rakaat.

Shalat-shalat sunnah yang mengiringi shalat fardhu ada 17 rakaat.

Shalat 2 rakaat sebelum Subuh yakni shalat qabliyah Subuh (رَكْعَتَا الفَجْرِ)

Yang merupakan shalat yang paling dijaga oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bahkan beliau masih mengerjakannya saat dalam kondisi safar ketika beliau meninggalkan shalat-shalat rawatib yang lain beliau tetap menjaga shalat qabliyah Subuh ini.

Sebagaimana dijelaskan oleh Aisyah radhiyallāhu ‘anha dalam hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim, beliau mengatakan,

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ عليه الصلاة والسلام عَلَى شَيْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ تَعَاهُدًا مِنْهُ عَلَى رَكْعَتَي الْفَجْرِ

Tidaklah Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam menjaga suatu shalat sunnah lebih dari penjagaan beliau terhadap dua rakaat sebelum Subuh.
(Muttafaqun 'alaih).

Maka hendaknya kita bisa meneladani Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam dengan menjaga shalat sunnah qabliyah Subuh ini, karena demikianlah beliau mencontohkan kepada kita.

Kemudian,

وَأَرْبَعٌ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَانِ بَعْدَهُ

Yang selanjutnya adalah

4 rakaat sebelum Zhuhur dan

2 rakaat setelah Zhuhur.

Dalilnya adalah hadits Aisyah radhiyallāhu ‘anha riwayat al-Bukhari

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَدَعُ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ

Bahwasanya Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak meninggalkan 4 rakaat sebelum Zhuhur.(HR Al-Bukhāri)

Dan dalam hadits riwayat Muslim dari Aisyah juga,

كَانَ يُصَلِّي فِي بَيْتِي قَبْلَ الظُّهْرِ أَرْبَعًا ثُمَّ يَخْرُجُ فَيُصَلِّي بِالنَّاسِ ثُمَّ يَدْخُلُ فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ

Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam itu, shalat di rumah saya 4 rakaat sebelum Zhuhur, kemudian beliau pergi ke masjid untuk mengimami shalat dan beliau pulang lagi masuk ke dalam rumah untuk shalat 2 rakaat.(HR Muslim)

Jadi ini yang dihafal oleh Aisyah radhiyallāhu ‘anha. Nabi Muhammad shallallāhu ‘alaihi wa sallam selalu dan tidak pernah meninggalkan 4 rakaat sebelum Zhuhur kemudian beliau pergi ke masjid untuk shalat bersama para sahabat mengimami mereka kemudian beliau masuk lagi ke rumah untuk shalat 2 rakaat.

Maka shalat rawatib yang mengiringi shalat Zhuhur adalah 4 rakaat sebelum Zhuhur dan 2 rakaat setelah Zhuhur.

Kemudian beliau mengatakan,

وَأَرْبَعٌ قَبْلَ العَصْرِ

Kemudian

Shalat 4 rakaat sebelum Ashar.

Ini bukan shalat rawatib yang muakkad yang ditegaskan tapi dia dianjurkan untuk dilakukan. Dalilnya adalah hadits Ibnu Umar radhiyallāhu ‘anhu

عَنِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: رَحِمَ اللهُ امْرَءاًصَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أرْبَعاً

Semoga Allāh merahmati seseorang yang shalat 4 rakaat sebelum Ashar.
(HR At-Tirmidzi)

Ini hadits riwayat Tirmidzi dengan sanad yang hasan. Jadi shalat rawatib yang mengiringi waktu shalat Ashar adalah 4 rakaat sebelum Ashar kalau mampu, kalau tidak bisa kita bisa shalat 2 rakaat ini juga bagus adapun setelah Ashar maka tidak ada shalat sunnah ba'diyah, karena waktu setelah Ashar adalah waktu larangan untuk mengerjakan shalat sunnah, kecuali jika memiliki sebab khusus.

Demikian semoga bermanfaat, wallāhu ta’ālā a’lam.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.