F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Syarhus Sunnah Al-Muzani – 22 – Point 6 bag.2 Amalan Ahli Neraka

Syarhus Sunnah Al-Muzani – 22 – Point 6 bag.2 Amalan Ahli Neraka
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
📘 Syarhus Sunnah Al-Muzani : ❝ POINT 6 (BAG.2) - AMALAN AHLI NERAKA ❞
Dosen : Ustadz Beni Sarbeni, Lc, M.Pd Hafidzhahullah Ta'ala
🎧 Simak Audio 🎧

Point 6 (bag.2) - Amalan Ahli Neraka


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد

Sahabat Belajar Islam yang semoga dimuliakan oleh Allah rabbul ‘alamin, kita lanjutkan kajian kitab Syarhus Sunnah karya Al-Imam Al Muzani (salah seorang murid senior Al-Imam Asy-Syafi'i semoga Allah merahmati mereka semua).

Kajian kali ini masih poin ke-6 bisa dilihat di halaman 23, dan saya beri judul

Amalan Ahli Neraka

Beliau rahimahullah berkata,

وَخلق من ذُريَّته للنار أَهلا فخلق لَهُم أعينا لَا يبصرون بهَا وآذانا لَا يسمعُونَ بهَا وَقُلُوبًا لَا يفقهُونَ بهَا فهم بذلك عَن الْهدى محجوبون وبأعمال أهل النَّار بسابق قدره يعْملُونَ
“Allah pun menciptakan penghuni neraka dari sebagian keturunan Adam, maka Allah menciptakan mata untuk mereka hanya saja mereka tidak bisa melihat dengannya, Allah menciptakan telinga untuk mereka hanya saja mereka tidak bisa mendengar dengannya, dan Allah menciptakan hati bagi mereka hanya saja mereka tidak memahami dengannya. Karena itu mereka terhalang dari petunjuk dan akhirnya mereka melakukan amalan-amalan penghuni neraka. Tentunya mereka berbuat itu dengan takdir Allah yang telah terdahulu.”
Sahabat sekalian, ada beberapa faedah dari perkataan penulis di atas.

1. Bahwa Allah menciptakan penghuni neraka dari sebagian keturunan Adam dan itulah kehendak Allah.

Sebagaimana yang Allah firmankan dalam Surah As-Sajdah ayat 13,

وَلَوْ شِئْنَا لَءَاتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدَىٰهَا وَلَٰكِنْ حَقَّ ٱلْقَوْلُ مِنِّى لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada setiap jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari pada-Ku: "Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama". (QS. As-Sajdah [32]: 13)
Jadi, itu kehendak Allah rabbul ‘alamin.

Kemudian, ketika seseorang masuk ke dalam neraka maka hal itu disebabkan oleh amal mereka sendiri. Karena mereka sendiri yang melakukan amal perbuatan tersebut, walaupun amal tersebut tidak akan keluar dari kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala. Allah berkehendak bahwa sebagian anak keturunan Adam itu masuk ke dalam neraka, tapi sebab mereka masuk ke dalam api neraka adalah perbuatan mereka sendiri, dan tentunya Allah tidak zhalim.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 182,

ذَٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ ٱللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ
“(Azab) yang demikian itu adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan bahwasanya Allah sekali-kali tidak menganiaya (tidak berlaku zhalim) kepada hamba-hamba-Nya.” (QS. Ali-Imran [3]: 182)
Jadi sahabat sekalian, ketika seseorang masuk neraka maka itu adalah keadilan dari Allah Subhanahu wa ta'ala.

Kenapa demikian?

Karena mereka sendiri yang melakukan perbuatan tersebut.

Kemudian jika ada pertanyaan, “Kenapa Allah Subhanahu wa ta'ala tidak menciptakan amal-amal kebaikan bagi mereka? Kenapa Allah tidak melakukan hal itu? Bukankah ketika Allah menciptakan sebaliknya yaitu amal-amal keburukan berarti itu adalah kezaliman yang dilakukan oleh Allah?

Maka jawabannya adalah:

A. Allah Subhanahu wa ta'ala tidak ditanya tentang apa yang dilakukan.

Sebagaimana yang Allah firmankan dalam Surah Al Anbiya ayat 23,

لَا يُسْـَٔلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْـَٔلُونَ
“Allah tidak ditanya tentang apa yang Allah perbuat, justru mereka (manusia) yang akan ditanya tentang apa yang mereka lakukan.” (QS. Al-Anbiya [21]: 23)
B. Perkataan Anda, “Bahwasanya Allah berlaku zhalim” Subhanallah, Maha Suci Allah. Allah Subhanahu wa ta'ala tidak berlaku zhalim sedikitpun.
Kenapa? Karena seluruh makhluk adalah milik Allah, maka tidak seorangpun berhak campur tangan dalam urusan Allah, hak Allah menjadikan seseorang melakukan perbuatan buruk, yang itu menjadi sebab dia masuk ke dalam api neraka. Hak Allah menjadikan seseorang melakukan kebaikan, sehingga itu menjadi sebab ia masuk ke dalam surga, walaupun masuk surganya bukan semata-mata karena kebaikannya, tapi memang Allah Subhanahu wa ta’ala yang memasukkannnya (Rahmat Allah). Itu hanya sebatas sebab, seperti kita minum obat (kita pusing kemudian minum obat).

Siapa yang menyembuhkan kita dari penyakit tersebut? Allah. Sebagaimana perkataan Nabi Ibrahim,

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.”(QS. Asy-Syu’ara [26]: 80)
Siapa yang menyembuhkan? Allah

Apa sebabnya? Sebabnya minum obat

Siapa yang memasukkan seseorang ke dalam surga? Allah

Apa sebabnya? Amal perbuatannya

Kemudian faedah yang kedua

2. Penulis berkata, “Karena itu mereka terhalang dari petunjuk, dan akhirnya mereka melakukan amalan-amalan penghuni neraka. Tentunya mereka berbuat itu dengan takdir Allah yang telah terdahulu.”

Sahabat sekalian, Allah Subhanahu wa ta'ala menjadikan anggota badan mereka tidak berfungsi dengan semestinya. Padahal semua yang kita miliki ini diciptakan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala dengan tujuan yang sangat jelas, yaitu ibadah hanya kepada Allah. Mereka terhalang dari petunjuk dan tidak satu orang pun yang mampu memberikan pertolongan kepada mereka.

ومن يضلل فلا هدي له
“Barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, tidak akan ada orang yang mampu untuk memberikan hidayah kepadanya.”
Jadi, diantara faedah yang sangat besar, semestinya kita bertawakkal hanya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, bukan kepada siapapun. Bahkan tidak kepada amal-amal yang kita lakukan. Seumpama kita makan obat ketika kita sakit, kita meyakini obat hanya sebatas sebab adapun yang menyembuhkan hanyalah Allah Subhanahu wa ta'ala.

Sahabat sekalian, semua manusia telah ditetapkan takdirnya, apakah dia menjadi penghuni surga ataupun menjadi penghuni neraka. Hanya saja kita tidak tahu apakah kita termasuk penghuni surga atau penghuni neraka. Yang jelas kata Nabi,

اعملوا فكل ميسر لما خلق له
“Beramal-lah kalian! karena setiap kalian akan dimudahkan untuk apa dia diciptakan.”
Kalaulah diciptakan menjadi penghuni surga, dimudahkan untuknya melakukan amalan-amalan Ahli Surga. Kalau dia diciptakan menjadi penghuni Neraka, maka dimudahkan untuknya amalan-amalan penghuni Neraka, Na’udzubillah.

Jadi semua manusia telah ditetapkan takdirnya, bahkan ditulis oleh Allah pada 50.000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi. Sebagaimana dalam sebuah hadits yang shahih yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim, Nabi bersabda,

كتب الله مقادير الخلائق قبل أن يخلق السموات والأرض بخمسين ألف سنة
“Allah Subhanahu wa ta'ala telah menuliskan takdir-takdir makhluk pada 50.000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi.”

Sahabat sekalian, semoga faedah ini bermanfaat bagi kita semuanya.

Akhukum fillah
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.