F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Syarhus Sunnah Al-Muzani – 21 – Point 6 bag.1 Amalan Ahli Surga

Syarhus Sunnah Al-Muzani – 21 –  Point 6 bag.1 Amalan Ahli Surga
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
▬▬▬▬▬๑๑▬▬▬▬▬
📘 Syarhus Sunnah Al-Muzani : ❝ POINT 6 (BAG.1) - AMALAN AHLI SURGA ❞
Dosen : Ustadz Beni Sarbeni, Lc, M.Pd Hafidzhahullah Ta'ala
🎧 Simak Audio 🎧

Point 6 (bag.1) - Amalan Ahli Surga


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
.الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه وَمَنْ وَالاَهُ. أمَّا بعد


Sahabat Belajar Islam yang semoga dimuliakan oleh Allah Rabbul ‘Alamin.

Kita lanjutkan kajian kitab Syarhus Sunnah karya Al Imam Al-Muzani Rahimahullah kali ini bahasan kita adalah poin ke-6, ini saya beri judul :

Amalan Ahli Surga

Bisa dilihat di halaman ke-23 penulis rahimahullah berkata :

ثُمَّ خَلَقَ لِلْجَنَّةِ مِنْ ذُريَّتِهِ أَهْلًا، فَهُمْ بِأَعْمَالِهَا بِمَشِيْئَتِهِ عَامِلُونَ ، وَبِقُدْرَتِهِ وَبِإِرَادَتِهِ يَنْفُذُونَ.
Artinya “Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan penghuni surga dari sebagian keturunannya (yakni keturunan Nabi Adam ‘Alaihissalam) mereka melakukan amalan-amalan surga atas kehendak Allah, dengan takdir dan kehendaknya dia masuk atau mendapatkan surga”
Dari perkataan Penulis di atas ada beberapa faidah

Allah yang menciptakan penghuni surga, Allah yang menciptakan amal-amal atau perbuatan mereka, Allah pula yang memasukkan mereka ke dalam surga

Baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam sebuah hadits yang Shahih yang diriwayatkan oleh Al Imam Ahmad di dalam kitab Al Musnad dan diriwayatkan pula oleh ulama-ulama lainnya Nabi bersabda :

إنَّ اللهَ خلق آدمَ ، ثمَّ أخذ الخَلقَ من ظهرِه ، وقال : هؤلاء في الجنَّةِ ولا أُبالي ، وهؤلاء في النَّارِ ولا أُبالي ، فقال قائلٌ : يا رسولَ اللهِ فعلى ماذا نعمَلُ ؟ قال : على مواقعِ القدَرِ
Artinya “ٍSungguh Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan Adam, kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengambil makhluk dari punggungnya, Allah berfirman orang-orang ini ada di surga dan aku tidak peduli, (kalimat aku tidak peduli menunjukkan bahwa kekuasaan Allah subhanahu wa ta'ala yang mutlak tidak ada satu makhluk pun yang berhak untuk mencampuri urusan Allah dengan hambanya, jadi ketika Allah subhanahu wa ta'ala berfirman orang-orang ini ada di surga dan aku tidak peduli artinya tidak ada seorangpun yang bisa memprotes Allah.) kemudian Allah pun berfirman sementara yang ini ada dalam neraka dan aku tidak peduli, selanjutnya seseorang bertanya bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam wahai Rasulullah lalu untuk apa kita beramal jawaban beliau agar menempati takdir”
Yakni agar amal-amal kita itu sesuai dengan takdir, karena dalam hadits yang lain Nabi bersabda :

اعمل؛ فكل ميسر لما خلق له
“Yang penting bagi kalian berbuatlah beramal lah karena setiap orang akan dimudahkan untuk apa dia diciptakan”
Jika dia dimudahkan untuk menjadi penghuni surga maka akan dimudahkan untuk yang melakukan amalan-amalan Ahli Surga, Jika dia diciptakan sebagai penghuni neraka maka dimudahkan untuknya melakukan amalan-amalan penghuni neraka

As-Syaikh Abdurrazzaq Hafidzahullahu Ta’ala Ketika menjelaskan kalimat Penulis di atas Beliau berkata : Allah lah yang memudahkan mereka melakukan amal ketaatan dan jauh dari kemaksiatan walaupun atas pilihan mereka sendiri Karena manusia punya kehendak, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 19 :

وَمَنْ اَرَادَ الْاٰخِرَةَ وَسَعٰى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُولٰۤىِٕكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَّشْكُوْرًا
“Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat lagi berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang Ia adalah seorang mukmin maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik”
Hanya saja semua amal manusia itu pasti mengikuti kehendak Allah subhanahu wa ta'ala, walhasil ada beberapa kesimpulan penting sahabat sekalian, ini perlu di garis bawahi
  • Manusia lah yang melakukan dan memilih segala perbuatannya yang baik maupun yang buruk kita yang memilih, kita pula yang melakukannya
  • Amal perbuatan manusia tidak akan keluar dari kehendak Allah subhanahu wa ta'ala bahkan Allah lah yang menciptakan semua perbuatan manusia,

Dalam Al Quran dalam Surah As-Saffat ayat 96 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَاللّٰهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُوْنَ
“Allah yang menciptakan kalian dan Allah pula yang menciptakan apa yang kalian perbuat”
  • Maka ketika manusia masuk surga itu adalah rahmat Allah, dengan sebab amal mereka (dengan sebab bukan yang memasukkan, tapi sebab yang memasukkannya adalah Allah)
  • Ketika seseorang masuk neraka maka itu adalah keadilan Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena Allah memasukkan neraka setiap orang yang melakukan amalan-amalan ahli neraka,

Jika ada pertanyaan Kenapa Allah menciptakan untuk seseorang amalan-amalan penghuni neraka ? jawabannya

لَا يُسْـَٔلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْـَٔلُوْنَ

“Allah tidak ditanya tentang apa yang Allah lakukan manusia yang akan ditanya tentang apa yang mereka lakukan”

Kenapa Allah tidak ditanya ? karena seluruh makhluk adalah ciptaan Allah, karena seluruh makhluk adalah milik Allah, Imam Al-Barbahari Rahimahullahu Ta’ala dalam kitabnya Syarhus Sunnah beliau berkata :

واعلم أنه لا يدخل الجنة أحد إلا برحمة الله، ولا يعذب الله أحدا إلا بذنوبه، بقدر ذنوبه، ولو عذب الله أهل السماوات وأهل الأرضين برهم وفاجرهم، عذبهم غير ظالم لهم، لا يجوز أن يقال لله تبارك وتعالى: إنه يظلم، وإنما يظلم من يأخذ ما ليس له، والله جل ثناؤه له الخلق والأمر، الخلق خلقه، والدار داره، لا يسأل عما يفعل بخلقه، ولا يقال: لم وكيف؟ لا يدخل أحد بين الله وبين خلقه
Artinya “Dan ketahuilah bahwa Tidak seorangpun masuk surga kecuali dengan rahmat Allah, Dan tidaklah Allah menyiksa seseorang kecuali karena dosa-dosanya, juga sesuai dengan kadar atau ukuran dosa-dosa tersebut, seandainya Allah menyiksa seluruh penghuni langit dan bumi yang baik maupun yang buruk maka Allah tidak berlaku zalim kepada mereka, tidak boleh dikatakan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala berlaku zalim karena yang zalim itu adalah siapa saja yang mengambil sesuatu yang bukan miliknya, sementara milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala seluruh makhluk dan segala urusan, seluruh makhluk adalah milik Allah dan seluruh negeri adalah milik Allah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak ditanya tentang apa yang dia lakukan terhadap makhlukNya juga tidak dikatakan bagi Allah kenapa dan bagaimana, seorang pun tidak boleh ikut campur dalam urusan Allah bersama makhlukNya”
Demikian sahabat sekalian faidah-faidah yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat

Akhukum fillah,
Abu Sumayyah Beni Sarbeni

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.