F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-05: Materi Tematik ~ Ramadhan Bulan Ibadah Bag 05 (selesai)

Audio ke-05: Materi Tematik ~ Ramadhan Bulan Ibadah Bag 05 (selesai)
☛ Pertemuan ke-518
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 JUM'AT, 27 Sya'ban 1445 H / 08 Maret 2024 M
👤 Oleh: Ustadz Anas Burhanuddin, M.A. حفظه الله تعالى
Audio https://drive.google.com/file/d/19FlX22AALEZIPU4HuxnRUJEIqMqR-5oS/view?usp=sharing

💽 Audio ke-05: Materi Tematik ~ Ramadhan Bulan Ibadah Bag 05 (selesai)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحَمْدُ ِللهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ . أمّا بَعْدُ

Kaum muslimin, khususnya para anggota GiS (Grup Islam Sunnah) yang semoga dirahmati Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Bulan Ramadhan selalu menjadi bulan yang istimewa bagi setiap muslim. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam melakukan persiapan khusus untuk menyambut bulan yang mulia ini.

Maka seiring mendekatnya bulan Ramadhan, kita juga perlu menyiapkan diri. Di antaranya dengan mempelajari beberapa pembahasan yang relevan dan terkait dengan musim ibadah yang agung ini. Maka dalam kesempatan ini, kita akan belajar bersama mempelajari beberapa pembahasan seputar Ramadhan.

Barakallahu fiikum.

Jamaah anggota GiS (Grup Islam Sunnah).

Saya menyebutkan beberapa ibadah. Sebagai contoh di antaranya adalah amalan-amalan hati. Ini penting. Jadi ada ibadah sosial, ada ibadah yang manfaatnya menular kepada orang lain, seperti birrul walidain, senyum dan ramah, kerja bakti. Ada juga ibadah-ibadah pribadi seperti dzikir, menahan maksiat, kemudian menuntut ilmu, dan juga amalan-amalan hati.

Amalan hati ini banyak diabaikan orang, banyak orang yang kurang memperhatikannya. Padahal ini adalah pintu besar pahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dan di bulan Ramadhan, kita juga tetap masih bisa mengamalkan amalan-amalan hati ini. Ada banyak contoh amalan hati yang khusus bulan Ramadhan. Atau mungkin bukan khusus, tapi memang momentumnya banyak di bulan Ramadhan. Misalnya adalah niat. Niat dalam hati kita, bahwasanya "besok saya akan puasa karena Allah" dalam hati kita, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Dan para ulama menjelaskan, menurut pendapat yang lebih kuat adalah bahwasanya niat Ramadhan ini harus dilakukan setiap malam. Sebagian ulama berpendapat, cukup satu kali di awal bulan. Tapi pendapat yang lebih kuat adalah kita harus niat setiap malam.

Kenapa? Karena ini adalah ibadah yang berbeda-beda. Jadi antara puasa tanggal 1, tanggal 2, tanggal 3, tanggal 15 itu adalah ibadah-ibadah yang mandiri. Buktinya kalau kita batal di tanggal 15, maka yang batal cuma tanggal 15. Tanggal 1, 2, 3 tetap sah. Kalau kita batal di tanggal 20, maka tanggal 10 dan tanggal-tanggal yang sebelum tanggal 20 juga tetap sah. Berdasarkan itu, wajib bagi umat Islam untuk meniatkan puasanya setiap malam.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

❲ لَا صِيَامَ لِمَنْ لَا يُبَيِّتِ النِّيَةَ مِنَ اللَّيْلِ ❳

Tidak sah puasa orang yang tidak meniatkan puasanya pada waktu malam.

Jadi saat kita menggerakkan hati kita, saat kita sahur, atau boleh juga di malam hari sebelum kita tidur, kita pasang hati kita, kita olah hati kita. Kita katakan dalam hati, Ya Allah, besok saya akan berpuasa karena-Mu. Saya niat, besok akan berpuasa karena-Mu. Maka itu adalah ibadah di sisi Allah.

Saat kita makan sahur, kemudian kita mengatakan dalam hati kita, Ya Allah, sahur ini adalah sunnah Nabi-Mu. Aku menjalankannya karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mencontohkan. Ada barakah di sana. Juga saya akhirkan karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mencontohkan untuk mengakhirkan. Tapi ya Allah, sahur ini adalah ikhtiarku. Ini adalah sebab yang bisa aku lakukan agar aku besok kuat berpuasa. Tapi ya Allah, aku tidak akan bisa menyelesaikan puasaku kecuali dengan pertolongan dan izin dari-Mu, ya Allah.

Maka itu adalah tawakal. Kita pasrahkan urusan kita setelah kita sahur. Kita pasang niat dalam hati kita, bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka ini adalah pahala di sisi Allah.

Bergembira menyambut bulan Ramadhan, itu juga adalah amalan hati yang momentumnya ada saat kita mendengar hilal, atau kita memasuki hari-hari terakhir bulan Sya'ban.

Disebutkan dalam sebuah hadits riwayat An-Nasa'i dengan sanad yang hasan,

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ يُبَشِّرُ أَصْحَابَهُ بِدُخُوْلِ شَهْرِ رَمَضَانَ .

Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam biasa memberikan kabar gembira kepada para sahabat Beliau dengan masuknya bulan Ramadhan.

Beliau mengatakan,

❲ أَتَاكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ ❳
"Bulan Ramadhan telah datang kepada kalian"

❲ شَهْرٌ مُبَارَكٌ ❳
"Ini bulan yang penuh berkah"
... sampai akhir hadits.

Maka para sahabat bergembira dengan kabar gembira dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Dan farah (فَرَح), kegembiraan itu adalah amalan hati yang berpahala di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Saat kita menunjukkan takut kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, di siang hari bulan Ramadhan, kita diuji dengan tontonan yang menarik, tapi dilarang oleh agama kita. Maka kita tutup pintu untuk tontonan yang diharamkan. Ini dilarang di luar bulan Ramadhan, apalagi di bulan Ramadhan saat saya sedang berpuasa. Maka kita tutup tontonan itu karena Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Kenapa? Karena ada rasa takut dalam hati kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Itu adalah khauf, yang merupakan amalan hati yang bernilai pahala besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Saat di akhir bulan Ramadhan kita sedih. Bulan Ramadhan sebentar lagi akan lewat, maka kita sedih. Ini adalah kesedihan yang berpahala di sisi Allah. Kesedihan karena Allah, kesedihan karena berpisah dengan bulan Ramadhan yang kita belum tentu akan bisa mendapatkannya lagi.

Maka tidak perlu gerakan tangan, tidak perlu gerakan kepala, cukup dengan mengolah hati kita, kita bisa meraih pahala yang besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dan amalan-amalan hati ini adalah rahasia besar orang-orang saleh yang telah sukses sebelum kita. Itu adalah amalan yang utama, yang paling banyak berpengaruh pada pundi-pundi amalan seseorang.

Maka hendaknya kita juga memperhatikan amalan-amalan hati ini. Perbanyak amalan hati. Kalau perlu kita merujuk lagi, kalau perlu kita muzakarah lagi, membaca lagi tentang amalan hati, kira-kira amalan hati apa yang nanti pas untuk bisa kita perbanyak selama bulan Ramadhan.

Jadi intinya adalah bahwasanya semua ibadah disyariatkan untuk diperbanyak selama bulan Ramadan, baik ibadah yang memiliki dalil khusus, maupun ibadah yang memiliki momentumnya pada bulan Ramadhan, meskipun tidak memiliki dalil khusus. Semuanya disyariatkan atau disunahkan untuk diperbanyak selama musim ibadah yang agung ini.

Jamaah anggota GiS (Grup Islam Sunnah), barangkali ini yang bisa kita pelajari bersama pada kesempatan kali ini. Semoga yang sedikit ini diberkahi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan bermanfaat dalam meningkatkan kualitas ibadah kita di bulan Ramadhan.

جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا ، وَبَارَكَ اللهُ فِيْكُمْ ، وَاللهُ تَعَالَى اَعْلَمُ
وَصَلَى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
وَاَخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
0

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.