F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Halaqah 8 ~ Pengantar 08: Tiga Perkara Yang Wajib Dipelajari Dan Diamalkan 03

Halaqah 8 ~ Pengantar 08: Tiga Perkara Yang Wajib Dipelajari Dan Diamalkan 03
🆔 Group WA HSI AbdullahRoy
🌐 edu.hsi.id
🔊 Halaqah 8 ~ Pengantar Al Ushulu AtsTsalatsah Bagian 08: Tiga Perkara Yang Wajib Dipelajari Dan Diamalkan (Bagian 3)
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Halaqah 8 ~ Pengantar Al Ushulu AtsTsalatsah Bagian 08: Tiga Perkara Yang Wajib Dipelajari Dan Diamalkan (Bagian 3)

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه

Kemudian beliau mengatakan :
الثانية: أَنَّ اللهَ لا يَرْضَىٰ أَنْ يُشْرَكَ مَعَهُ أَحَدٌ فِي عِبَادَتِهِ؛ لا مَلَكٌ مُقَرَّبٌ، وَلا نَبِيٌّ مُرْسَلٌ –

Kata beliau yang kedua yang hendaknya kita pelajari dan ketahui dan kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari bahwa Allah tidak ridho disekutukan bersama-Nya seorangpun didalam ibadahnya, tidak ridha dan Allah tidak cinta dengan perbuatan tersebut seorangpun dan ini umum baik pohon, batu atau makhluk yang lain – فِي عِبَادَتِه – didalam ibadahnya.
Yang Allah ridhai dari kita apabila kita hanya menyerahkan ibadah ini kepada Allah Subhanahu wa Taala, tidak memberikan secuilpun sedikitpun dari ibadah yang kita lakukan kepada selain Allah Subhanahu wa Taala

لا مَلَكٌ مُقَرَّبٌ، وَلا نَبِيٌّ مُرْسَلٌ
Tidak ridha baik disekutukan baik Malaikat yang – مُقَرَّبٌ – yang sangat dekat dengan Allah Subhanahu wa Taala

وَلا نَبِيٌّ مُرْسَلٌ
Demikian Allah tidak ridha apabila disekutukan dengan seorang yang paling muliapun seperti seorang nabi yang diutus.
Kita tahu bahwasanya Malaikat dan para Nabi adalah makhluk Allah yang paling mulia, tidak ada yang lebih mulia daripada Malaikat dan juga para Nabi. Para Malaikat mereka adalah makhluk yang Allah ciptakan untuk taat kepada Allah Subhanahu wa Taala

۞… لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُون
Mereka tidak berbuat maksiat kepada Allah dan senantiasa melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka
عباد مكرمون
Hamba-hamba Allah yang dimuliakan
Demikian pula para Nabi mereka adalah makhluk Allah, manusia yang paling afdhol disisi Allah Subhanahu wa Taala. Diantara manusia yang sekian banyak jumlahnya yang paling afdhol dan paling utama adalah para Nabi dan yang paling afdhol diantara para Nabi adalah ulul azmi (Nabi Nuh alaihi salam, Nabi Ibrahim alaihi salam, Nabi Musa alaihi salam, Nabi Isa dan juga Nabi kita Nabi Muhammad ﷺ)

Dan yang paling afdhol diantara ulul azmi adalah dua orang yaitu Nabi Ibrahim alaihi salam dan juga Nabi Muhammad ﷺ dan keduanya adalah Kholilullah atau Kholilurrohman.

Dan yang paling afdhol antara keduanya yaitu antara Nabi Ibrahim dengan Nabi Muhammad ﷺ adalah Nabi kita yaitu Muhammad ﷺ dan beliaulah سيد ولد آدم pemukanya anak Adam namun bagaimanapun tinggi derajat beliau ﷺ maka Allah tidak ridha apabila didalam ibadahnya Allah disekutukan dengan seorang makhlukpun baik itu seorang Nabi atau setingkat Malaikat.

Benar meraka adalah sangat dekat dengan Allah Subhanahu wa Taala, sangat didekatkan oleh Allah Subhanahu wa Taala tetapi didalam masalah ibadah maka Ibadah ini adalah hak istimewa bagi Allah Subhanahu wa Taala yang Allah tidak berikan kepada orang lain bahkan kepada seorang Nabi sekalipun.

Seandainya ada seorang hamba/makhluk menyerahkan sebagian ibadahnya kepada selain Allah baik itu kepada seorang Malaikat maupun kepada seorang Nabi maka ini adalah perkara yang tidak diridhoi oleh Allah Subhanahu wa Taala dan Allah Subhanahu wa Taala akan marah dan ini masuk kepada kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Taala,yang Allah kabarkan didalam Al-Quran

۞ إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan masih mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendaki [QS An-Nisa 48]
Diantara bahaya syirik menyekutukan Allah bahwasanya Allah tidak akan mengampuni pelakunya apabila meninggal dalam keadaan berbuat syirik maka tidak harapan baginya diakhirat mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu wa Taala.

Dan didalam ayat yang lain Allah mengatakan

۞ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah maka Allah Subhanahu wa Taala telah mengharamkan baginya surga [QS Al-Maidah 72]
Tidak mungkin masuk kedalam surga yang dimiliki dimiliki Allah Subhanahu wa Taala, apabila seseorang diharamkan masuk kedalam surga maka darimana dia masuk kedalam surganya Allah Subhanahu wa Taala

وَمَأْوَاهُ النَّارُ
Dan tempat kembalinya adalah Neraka

وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
Dan tidak ada penolong bagi orang-orang yang berbuat dholim
Meskipun dia menyekutukan Allah dengan seorang Nabi pun atau seorang Malaikat pun. Apabila kita tidak boleh menyekutukan Allah dengan seorang Nabi dengan seorang Malaikat yang mereka tentunya adalah makhluk yang paling afdhol, maka tentunya menyekutukan Allah dengan makhluk yang lebih rendah derajatnya daripada seorang Nabi seorang Malaikat tidak diperbolehkan seperti seorang wali yang tentunya derajatnya lebih rendah daripada Nabi atau orang sholeh yang lain yang tentunya lebih rendah derajatnya dari Nabi ﷺ

Apalagi menyekutukan Allah dengan makhluk yang terlaknat seperti dengan syaitan yang dilakukan oleh sebagian orang yang menyembah syaitan atau Jin atau menyekutukan Allah dengan makhluk yang tidak bisa berbicara yang tidak hidup menyekutukan Allah dengan batu atau dengan benda-benda yang lain.

Kemudian beliau mengatakan :

و الدليل قوله تعالى
۞ وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا

Dan sesungguhnya – الْمَسَاجِد لله- yang dimaksud disini ada yang mengatakan adalah masjid yaitu bangunan yang digunakan untuk ibadah dan ada yang mengatakan – الْمَسَاجِد – disini adalah anggota badan yang digunakan untuk bersujud kepada Allah. [QS Al Jin 18]

فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
Maka janganlah kalian berdoa kepada Allah bersama seorangpun
Artinya tidak boleh berdoa dan menyembah kepada selain Allah didalam ibadahnya kepada Allah. Terkadang menyembah kepada Allah dan terkadang menyembah kepada selain Allah Subhanahu wa Taala. hal ini termasuk kesyirikan, firman Allah أَحَدًا artinya seorang pun, dan ini mencakup Nabi maupun Malaikat maupun makhluk-makhluk yang lain.

Ini adalah perkara yang kedua yang diwajibkan bagi seorang muslim & juga muslimah untuk mempelajarinya.

Inilah yang ingin disampaikan oleh Syaikh rahimahullah didalam muqoddimah dan insyaAllah akan kita lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

بِاللَّهِ التَّوْفِيْقِ وَ الْهِدَايَةِ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ ووَبَرَكَاتُهُ

Saudaramu,
‘Abdullāh Roy
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.