F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Halaqah 7 ~ Pengantar 07: Tiga Perkara Yang Wajib Dipelajari Dan Diamalkan 02

Halaqah 7 ~ Pengantar 07: Tiga Perkara Yang Wajid Dipelajari Dan Diamalkan 02
🆔 Group WA HSI AbdullahRoy
🌐 edu.hsi.id
🔊 Halaqah 7 ~ Pengantar Al Ushulu AtsTsalatsah Bagian 07: Tiga Perkara Yang Wajid Dipelajari Dan Diamalkan (Bagian 2)
👤 Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A.

Halaqah 7 ~ Pengantar Al Ushulu AtsTsalatsah Bagian 07: Tiga Perkara Yang Wajid Dipelajari Dan Diamalkan (Bagian 2)

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه

Allah mengutus kepada kita seorang Rasul

Kemudian beliau mengatakan :
ولم يتركْنا هملاً؛

Dan Allah tidak meninggalkan kita hidup di dunia ini – هملاً – dengan sia-sia

بل أرسلَ إلينا رسولا

Akan tetapi Allah mengutus kepada kita seorang Rasul.
Kita diciptakan didunia ini dan diberikan rezeki dan tidak dibiarkan oleh Allah dalam keadaan sia-sia. Artinya sia-sia tidak diperintah, tidak dilarang, tidak di hisab, tidak dikembalikan kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Allah telah menciptakan kita dan memberikan rezeki kepada kita ada hikmahnya, ada tujuannya diketahui oleh orang yang mengetahui dan tidak diketahui oleh orang yang tidak mengetahui.

Allah Subhanahu wa Taala menciptakan kita adalah untuk beribadah kepada-Nya dan tidaklah Allah memberikan rezeki kepada kita dengan berbagai jenisnya kecuali supaya kita jadikan rezeki tersebut sebagai wasilah dalam kita beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Diberikan kita nafas, diberikan kita makanan, diberikan kita minuman tujuannya supaya digunakan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taala dan bukan digunakan untuk berbuat maksiat kepada Allah Subhanahu wa Taala

ولم يتركنا هملا – Allah tidak akan membiarkan kita hidup didunia ini tanpa tujuan, tanpa diperintah tanpa dilarang, tanpa dihisab di hari kiamat

بل أرسلَ إلينا رسولا
tapi Allah mengutus kepada kita seorang Rasul.
Yaitu Rasulullah ﷺ yang datang utusan tersebut dari Allah Subhanahu wa Taala dengan membawa perintah Allah supaya kita menjalankan perintah Allah tersebut sesuai dengan kemampuan kita, disana ada perintah untuk melakukan shalat 5 waktu, puasa Ramadhan, melakukan Haji bila terpenuhi syarat wajibnya, perintah untuk membayar zakat.

Itu semua pada hakikatnya adalah perintah dari Allah Subhanahu wa Taala yang dibawa oleh Rasulnya Nabi Muhammad ﷺ dan beliau ﷺ sebagai seorang Rasul diutus kepada kita dengan membawa larangan Allah Subhanahu wa Taala yang kita diperintahkan untuk menjauhi dan meninggalkan larangan tersebut tanpa terkecuali yang kecil maupun yang besar.

Dan diantara larangan-larangan Allah Subhanahu wa Taala adalah larangan untuk berbuat Syirik, larangan untuk berbuat bid’ah didalam agama, larangan untuk berbuat maksiat dengan berbagai jenisnya, ini semua pada hakikatnya adalah larangan Allah Subhanahu wa Taala,

بل أرسلَ إلينا رسولاً

Bahkan Allah Subhanahu wa Taala mengutus kepada kita seorang Rasul, yaitu Rasulullah ﷺ,

فمنْ أطاعَهُ دخلَ الجنَّةَ ومنْ عصاهُ دخلَ النّارَ
Barang siapa yang mentaati beliau maka dia akan masuk kedalam Surga dan barangsiapa berbuat maksiat kepada beliau, tidak mentaati beliau maka dia akan masuk kedalam Neraka
Barang siapa yang mentaati Rasulullah ﷺ, mentaati perintah beliau, menjauhi larangan beliau, membenarkan kabar yang datang dari beliau dan beribadah sesuai yg beliau ajarkan maka orang yang demikian akan masuk kedalam Surga,

Tapi barangsiapa yang berbuat maksiat kepada beliau ketika beliau memerintahkan tidak dikerjakan perintahnya, ketika beliau melarang dilanggar larangannya, ketika beliau mengabarkan sesuatu didustakan kabarnya atau seseorang beribadah tidak sesuai dengan apa yang beliau ajarkan ﷺ maka akibatnya atau ancamannya adalah masuk kedalam Neraka dan ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Taala,

۞ مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ
Barangsiapa yang taat kepada Rasul maka sungguh dia telah taat kepada Allah
Barangsiapa yang taat kepada Rasulullah ﷺ maka pada hakikatnya dia telah taat kepada Allah Subhanahu wa Taala karena beliau ﷺ adalah seorang utusan tugas beliau adalah hanya membawa dan menyampaikan apa yang datang dari Allah Subhanahu wa Taala.

Perintah beliau tidak lain adalah perintah Allah Subhanahu wa Taala disampaikan oleh beliau ﷺ, larangan beliau pada hakikatnya adalah larangan Allah Subhanahu wa Taala, disampaikan oleh beliau kepada umatnya

Didalam sebuah hadits beliau ﷺ mengatakan,

كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى
Setiap umatku (umat Islam) akan masuk kedalam surga kecuali orang yang enggan

قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى ؟
Para shahabat bertanya Ya Rasulullah, siapa yang enggan masuk kedalam Surga?
Maka beliau ﷺ mengatakan

قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
Barangsiapa yang taat kepadaku maka dia masuk kedalam Surga dan barangsiapa yang tidak taat kepadaku atau berbuat maksiat kepadaku maka dialah orang yang enggan untuk masuk kedalam Surga
Menunjukan bahwasanya untuk masuk kedalam Surga diharuskan taat kepada Rasulullah ﷺ.

Dalil taat kepada Rasul

Kemudian beliau mengatakan

و الدليل قوله تعالى:
۞ إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُولًا شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَىٰ فِرْعَوْنَ رَسُولًا۞ فَعَصَىٰ فِرْعَوْنُ الرَّسُولَ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيلًا
[QS Al Muzzammil 15,16]

Beliau mengatakan dalilnya yaitu dalil tentang wajibnya taat kepada Rasullullah ﷺ utusan yang telah diutus kepada kita adalah firman Allah
Sesungguhnya kami telah mengutus kepada kalian seorang Rasul (yaitu Nabi Muhammad ﷺ) yang beliau adalah sebagai saksi atas kita sebagaimana Kami telah mengutus kepada Fir’aun seorang Rasul (yaitu Nabi Musa alaihi salam)
فَعَصَىٰ فِرْعَوْنُ الرَّسُول
maka fir’aun berbuat maksiat kepada rasul tersebut
Memaksiati Nabi Musa alaihi salam mendustakan beliau, maka apa akibatnya?
َ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيلًا
maka kami siksa dia(yaitu fir’aun) dengan siksaan yang sangat pedih/yang sangat keras
Ditenggelamkan oleh Allah Subhanahu wa Taala dia bersama bala tentaranya dan didalam alam kubur disiksa oleh Allah Subhanahu wa Taala dan siksaan di akhirat lebih dahsyat dari itu semua.

Akibat dari apa? Akibat dari memaksiati utusan seorang Rasul yang telah diutus oleh Allah Subhanahu wa Taala dan ini adalah peringatan bagi kaum muslimin jangan sampai menimpa mereka apa yang menimpa Fir’aun dan bala tentaranya, diutus kepada mereka seorang Rasulullah (yaitu Nabi Musa alaihi salam) kemudian mereka memaksiati mendustakan dan tidak mengikuti beliau maka akan mendapatkan adzab yang sangat pedih.

Dan ini menunjukan tentang wajibnya Rasulullah ﷺ.

Ini adalah perkara yang pertama yang ingin sampaikan, perlu kita ketahui dan kita amalkan yaitu bahwasannya Allah menciptakan kita, Allah memberikan rezeki kepada kita dan tidak meninggalkan kita dalam keadaan sia-sia tidak diperintahkan, tidak dilarang dan tidak dikembalikan kepada Allah Subhanahu wa Taala

Inilah yang ingin disampaikan oleh Syaikh rahimahullah didalam muqoddimah dan insyaAllah akan kita lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

بِاللَّهِ التَّوْفِيْقِ وَ الْهِدَايَةِ
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ ووَبَرَكَاتُهُ

Saudaramu,
‘Abdullāh Roy
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.