Audio ke-223: Bab 16 Perintah Memelihara Sunnah dan Adab-Adabnya ~ Pembahasan Hadits Jabir

☛ Pertemuan ke-456

🌏 https://grupislamsunnah.com

🗓 RABU 29 Jumadil Awwal 1445 H / 13 Desember 2023 M

👤 Oleh: Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. حفظه الله تعالى

📚 Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin (Taman-Tamannya Orang-Orang yang Saleh dari Sabda-Sabda Nabi Muhammad ﷺ) karya Imam Nawawi Rahimahullah

💽 Audio ke-223: Bab 16 Perintah Memelihara Sunnah dan Adab-Adabnya ~ Pembahasan Hadits Jabir Radhiyallahu 'Anhu

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ ِلِلهِ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ

Segala puji bagi Allah Jalla Jalaluh (Allah yang Maha Agung dengan keagungan-Nya, -ed). Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan untuk Baginda Nabi kita Muhammad 'Alaihis-shalatu wassalam. Amma ba’du.

Kaum muslimin, khususnya anggota GiS -Grup Islam Sunnah- yang semoga dirahmati oleh Allah Jalla Jalaluh.

Ahibbaty fillah.

Kita melanjutkan kajian kita tentang Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin, tentang kumpulan ucapan-ucapan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam yang mengajarkan kepada kita kebaikan.

Kita telah sampai kepada pembahasan tentang

[ الأَمْرُ بِالْمُحَافَظَةِ عَلَى السُنَّةِ وَآدَابِهَا ]

Perintah untuk memelihara amalan-amalan sunnah dan etika-etikanya.

Karena kita tahu Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menurunkan Al-Qur'anul Karim sebagai hudan lil muttaqin (هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ), dan mengutus rasul-Nya Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam untuk menjelaskan kandungan Al-Qur'an ini. Sehingga yang ingin mengetahui Islam secara detail, maka mau tidak mau, dia harus mempelajari As-sunnah, karena di situ ada semua perwujudan dari ayat-ayat yang Allah turunkan dalam Al-Qur'anul Karim.

Ketika Aisyah radhiyallahu Ta'ala 'anha ditanya, Gimana sih perilaku Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam?

Apa jawab Aisyah?

كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ

"Akhlaknya adalah Al-Qur'anul Karim"

Subhanallah.

Enggak terasa kita sudah membaca, mendengar, menyimak 164 hadits. Yang pada masa itu, para sahabat Nabi mengajarkan dan para tabiin menyimaknya. Kemudian datang ulama selanjutnya mengumpulkan hadits-hadits ini. Bayangkan, sebagian ulama berangkat dari Bukhara sampai ke Baghdad, sampai ke Madinah, hanya untuk mendengarkan satu, dua, tiga hadits. Kita hanya tinggal duduk di rumah kita, di kampung kita, di negeri kita, kita telah bisa menyimak, melihat dan membaca hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Semoga apa yang telah kita simak, bisa kita amalkan dalam kehidupan ini.

عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، أنَّ رَسُوْلَ اللهِ ﷺ ، أمَرَ بِلَعْقِ الأَصَابِعِ وَالصَّحْفَةِ ، وَقَالَ : ❲ إنَّكُمْ لا تَدْرُونَ فِي أَيِّهَا الْبَرَكَةُ! ❳ ❊ رَوَاهُ مُسْلِمٌ .

وَفِي رِوَايَةٍ لَهُ : ❲ إذَا وَقَعَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ فَلْيَأْخُذْهَا، فَلْيُمِطْ مَا كَانَ بِهَا مِنْ أَذًى، وَلْيَأْكُلْهَا، وَلاَ يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ ، وَلاَ يَمْسَحْ يَدَهُ بِالْمُنْدِيلِ حَتَّى يَلْعَقَ أَصَابِعَهُ ؛ فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِي فِي أَيِّ طَعَامِهِ الْبَرَكَةُ! ❳ .

وَفِي رِوَايَةٍ لَهُ : ❲ إنَّ الشَّيْطَانَ يَحْضُرُ أحَدَكُمْ عِنْدَ كُلِّ شَيْءٍ مِنْ شَأْنِهِ ؛ حَتَّى يَحْضُرَهُ عِنْدَ طَعَامِهِ ، فَإِذَا سَقَطَتْ مِنْ أحَدِكُمُ اللُّقْمَةُ ؛ فَلْيُمِطْ مَا كَانَ بِهَا مِنْ أَذًى، فلْيَأْكُلْهَا ، وَلاَ يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ ❳ .

Dari Jabir radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk menjilat jari-jari tangan dan piring sesudah makan, seraya mengatakan, "Sesungguhnya kalian tidaklah mengetahui di mana berkah makanan itu berada."(HR. Muslim)

Di dalam riwayat yang lainnya, yang juga dari Muslim disebutkan, "Jika ada makanan salah seorang di antara kalian yang jatuh, maka ambillah dan bersihkanlah kotoran yang melekat padanya. Lalu makanlah makanan itu dan janganlah biarkan ia dimakan syaitan. Juga hendaknya dia tidak mengusap tangannya dengan sapu tangan, hingga menjilati jari-jarinya, sebab dia tidak mengetahui di mana berkah makanan itu berada."

Dalam suatu riwayat dari Muslim pula disebutkan, "Syaitan selalu menyertai salah seorang di antara kalian di dalam setiap kesibukannya, sampai-sampai dia menyertai orang itu pada saat makan. Maka, jika ada makanan salah seorang di antara kalian yang jatuh, maka hendaklah dia membersihkannya dari kotoran dan memakannya kembali, dan jangan biarkan ia dimakan syaitan."

Subhanallah ya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan etika makan, bagaimana kita makan. Dan ini harus kita jaga. Kenapa? Karena sejatinya dalam kehidupan ini kita mencari berkah-Nya yang Allah turunkan.

Kita lihat beberapa adab dalam makan di sini.

1. Menjilati tangan.

Menjilati tangan habis makan. Kadang kala di tangan kita ada sisa-sisa makanan, maka jilatin. Ini termasuk sunnah. Dan ini juga ada pelajaran bagaimana seorang mengamalkan sunnah Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam, walaupun hal itu menyebabkan pandangan sebagian orang agak aneh kepada dia.

Antum makan di warung, lalu antum jilatin. Orang heran, Ini gimana ini?

Itu adab. Mereka merasa aneh karena mereka enggak tahu bahwa Sayyidul anbiya' wal mursalin, penghulunya para nabi dan para utusan Allah melakukan hal itu dan memerintahkan melakukan hal itu.

2. Menjilati piring.

Subhanallah. Kadang kala jadi bersih itu piring, Jamaah.

Berkaitan dengan menjilati tangan, As-Syaikh bin Utsaimin rahimahullahu Ta'ala, beliau mengatakan,

إِنَّ فِيْ لِعَقِ الْأَصَابِعُ مِنْ بَعْدِ الطَّعَامِ فَائِدَةٌ

Ada sebuah faedah yang didapat dari menjilati tangan setelah makan.

Melaksanakan perintah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.
Taysiirul hadhumi - تَيْسِيْرُ الْهَضُمِ Memudahkan untuk pencernaan.

لِأَنَّ الْأَنَامِ فِيْهَ مَاضَ بِإِذْنِ اللهِ

Disebutkan bahwasanya di jari-jari ini, ada sebuah enzim mungkin yang dikeluarkan ketika selesai makan kita menjilati tangan-tangan kita.Ini kalau bicara hikmahnya. Karena kadang kala orang kepingin tahu apa hikmahnya. Ternyata, kata Syaikh bin Utsaimin, para ahli telah menyatakan hal itu. Menjilati tangan itu membantu untuk memudahkan pencernaan.

Kita, ada hikmah atau tidak, kita melaksanakan perintah Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam.

Thayyib, ini adab makan.

3. Adab makan dalam hadits ini adalah: kalau ada makanan yang jatuh, jangan dibuang.

Apa penyebabnya? Ternyata syaitan itu ada bersama kita. Bahkan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,

❲ يَحْضُرُ أَحَدَكُمْ عِنْدَ كُلِّ شَيْءٍ ❳

Syaitan itu hadir pada semua urusan kalian (makan, minum, jima')

Sampai Syaikh Utsaimin mengatakan, Kemudian tidur, mau masuk kamar mandi, mau keluar kamar mandi, syaitan itu hadir.

Maka di sini kita diperintahkan untuk baca Bismillah. Ketika engkau makan baca Bismillah, syaitan enggak bisa ikut makan, tapi dia hadir, dia tidak beranjak dari tempat itu. Dia menunggu engkau melakukan tindakan yang diridhai oleh syaitan. Apa salah satunya? Ketika makananmu jatuh, syaitan itu nunggu; engkau enggak ambil, langsung dimakan sama syaitan, Itu milikku. Di sini engkau akan kehilangan berkah, karena yang mungkin di situ ada berkah, dimakan oleh syaitan.

Tapi ana lihat, kok enggak ada syaitan Ustadz, yang makan, Ustadz?

Na'am. Kita seorang mukmin beriman bahwa syaitan itu memang tidak bisa dilihat. Dan kita percaya dengan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa apa yang Beliau sampaikan, itu benar-benar terjadi.

Dan ini juga ada adab. Kita tawaduk. Kadang kala antum makan, kemudian jatuh. Mau mengambil itu enggak enak karena dilihat orang. Mana yang seharusnya engkau dahulukan, pandangan manusia atau berkah hilang dimakan sama syaitan tuh makanan?

Maka ajarin anak-anak kita, ketika ada makanan yang jatuh, untuk diambil tapi tidak langsung dimakan. Karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,

❲ فَلْيُمِطْ مَا كَانَ بِهَا مِنْ أَذًى، فلْيَأْكُلْهَا، وَلاَ يَدَعْهَالِلشَّيْطَانِ ❳

Hendaklah kotoran yang ada di sana dibuang.

Ini juga adab/etika dalam makan. Seorang muslim itu harus menjaga kesehatan tubuhnya. Jangan sembarangan makan. Kotor, dan kita tahu ada kotoran di sana lalu kita makan, berarti kita membahayakan diri kita sendiri, dan tidak ikut aturan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Jadi, semua adab yang diajarkan oleh Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam itu menjaga tubuhmu secara fisiknya dan menjaga hatimu. Bagaimana sekarang antum makan, kemudian jatuh lalu diambil, ini sesuatu yang.. apa ya? Kadang kala sebagian orang itu beranggapan, Ya seharusnya enggak usah diambillah, udah kotor! Kotor, kalau udah enggak bisa dibersihkan, ya dibuang. Tapi ada yang bisa dibersihkan.

Dan ajarkan kepada anak kita, kalau bisa dibersihkan makanannya, diambil, dibersihkan lalu dimakan. Tapi kalau enggak bisa, kita enggak boleh. Sunnahnya itu bukan semua yang jatuh diambil, dimakan. Karena ada perintah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam,

❲ فَلْيُمِطْ مَا كَانَ بِهَا مِنْ أَذًى ❳

Bahaya-bahaya di sana yang akan menyebabkan, ya jadi penyakit, ada bakteri mungkin, ada hal-hal lain, yang jelas jangan tinggalkan untuk syaitan.

Maka tolong diperhatikan, ini sunnah!

Ya ustadz, kan cuma sunnah?!

Kita diperintahkan untuk menjaganya. Dan juga Jamaah, biarkan orang-orang tahu, bahwa agama kita, agama Islam ini, mengajarkan sampai bagaimana cara mengkonsumsi makanan; bagaimana cara kalau ada makanan jatuh, apa yang harus dilakukan. Itu ada secara detail dalam sunnah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.

Maka ingat! Adab makan dengan baca Bismillah; makan dengan tangan kanan; jadi kalau ada yang jatuh, jangan dibiarkan kemudian dimakan oleh syaitan.

Jamaah rahimakumullah, itu yang bisa kita kaji. Semoga ilmu yang kita kaji hari ini berguna buat kita dan bisa kita amalkan dalam kehidupan kita. Dan semoga Allah menerima amalan kita. Sampai berjumpa kembali.

بَارَكَ اللهُ فِيْك

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════