🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SENIN | 01 Rabi’ul Akhir 1445 H | 16 Oktober 2023 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-181
📖 Keimanan Terhadap Adzab Kubur
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد الله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحاب ومن ولاه
Anggota grup whatsapp Dirosah Islamiyah yang semoga dimuliakan oleh Allah. Kita lanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh fadhilatus Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.
Beliau mengatakan:
ونؤمن بعذاب القبر للظالمين الكافرين:
Dan kami yaitu Ahlus Sunnah wal Jama'ah, beriman dan meyakini tentang adanya adzab kubur. Jadi fitnah kubur kemudian kenikmatan kubur kemudian beriman dengan adanya adzab kubur.
للظالمين الكافرين
Untuk orang-orang yang zhalim lagi kafir.
Dan كافرون mereka adalah orang-orang yang zhalim karena mereka menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Yang seharusnya mereka hanya menyembah Allah saja kemudian mereka menyembah kepada Allah dan juga menyembah kepada selain Allah.
Makanya di sini disifati dengan kedzaliman. Orang kafir sekaligus mereka adalah orang zhalim. Dan Allah mengatakan:
وَٱلۡكَٰفِرُونَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
"Dan orang-orang kafir, merekalah orang-orang yang zhalim.” [QS Al-Baqarah: 254]
Beliau mendatangkan firman Allah Azza wa Jalla:
وَلَوْ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّـٰلِمُونَ فِى غَمَرَٰتِ ٱلْمَوْتِ وَٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ بَاسِطُوٓا۟ أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوٓا۟ أَنفُسَكُمُ ۖ ٱلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ ٱلْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ غَيْرَ ٱلْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ ءَايَـٰتِهِۦ تَسْتَكْبِرُونَ
Seandainya engkau melihat, bagaimana orang-orang yang zhalim. Maksudnya adalah orang-orang yang kafir akan,
فِى غَمَرَٰتِ ٱلْمَوْتِ
"Dalam keadaan mereka berada di dalam sakaratul maut.”
Berarti di sini sebelum adzab yang kelak akan mereka terima di neraka.
Ketika dalam sakaratul maut,
وَٱلْمَلَـٰٓئِكَةُ بَاسِطُوٓا۟ أَيْدِيهِمْ
“Dan para malaikat, mereka mengedepankan tangan-tangan mereka.”
أَخْرِجُوٓا۟ أَنفُسَكُمُ
"Hendaklah kalian mengeluarkan jiwa-jiwa kalian.”
Karena saat itu, orang yang kafir dalam keadaan dia takut, takut dengan sebab apa yang sudah mereka lakukan di dunia. Takut dengan adzab, sehingga jiwanya saat itu tidak mau keluar dari badannya karena takut dengan adzab Allāh.
Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan di sini, dikatakan oleh malaikat,
أَخْرِجُوٓا۟ أَنفُسَكُمُ
“Hendaklah kalian mengeluarkan jiwa-jiwa kalian.”
Yaitu nyawa-nyawa kalian, jadi mereka dipaksa untuk mengeluarkan jiwa-jiwa tersebut. Di mana jiwa-jiwa tersebut dalam keadaan mereka ketakutan dengan adzab Allah Azza wa Jalla.
Kemudian,
ٱلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ ٱلْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ غَيْرَ ٱلْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ ءَايَـٰتِهِۦ تَسْتَكْبِرُونَ
[QS Al-An'am: 93]
Setelah mereka mengatakan,
أَخْرِجُوٓا۟ أَنفُسَكُمُ
“Keluarkanlah jiwa-jiwa kalian!”
Maka mereka mengatakan, "Pada hari ini kalian akan dibalas dengan adzab yang menghinakan".
Adzab di dalam neraka ini adalah adzab yang مُّهِينًۭا adzab yang menghinakan.
تُجْزَوْنَ عَذَابَ ٱلْهُونِ
"Kalian akan dibalas dengan adzab yang sangat menghinakan kalian.”
بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ غَيْرَ ٱلْحَقِّ
"Sebabnya yang pertama adalah karena kalian dahulu berdusta atas nama Allah tanpa hak.”
Sebagaimana ini dilakukan oleh orang-orang kafir, yang mereka tidak takut di dalam berbicara atas nama Allah. Mengatakan bahwasanya Allah mensyariatkan demikian, Allah mengatakan demikian, tetapi ternyata itu semua adalah tidak benar.
Maka ini dalam keadaan bahaya dengan sebab seseorang berbicara atas Allah tanpa ilmu, akhirnya dia akan disiksa dan akan mendapatkan adzab yang terhina.
وَكُنتُمْ عَنْ ءَايَـٰتِهِۦ تَسْتَكْبِرُونَ
"Dan kalian dahulu sombong terhadap ayat-ayat Kami atau terhadap ayat-ayat Allah.”
Ini adalah sebab yang kedua, jadi yang pertama adalah karena dia berdusta atas nama Allah, berkata atas nama Allah tanpa ilmu, kemudian yang kedua sebabnya adalah karena mereka sombong dengan atau terhadap ayat-ayat Allah Azza wa Jalla.
Oleh karena itu seorang muslim, berhati-hati jangan sampai dia berbicara atas nama Allah tanpa ilmu, janganlah berbicara kecuali berdasarkan dalil, yakin dulu. Apakah ucapannya ini, inilah yang dipahami oleh para Salaf. Inikah yang diyakini oleh para imam.
Maka hendaklah dia berhati-hati, karena orang yang tidak berhati-hati dan dia berbicara dengan hawa nafsunya atas nama Allah, maka ini akibatnya seperti dalam ayat ini, yaitu akan disiksa oleh malaikat.
وَكُنتُمْ عَنْ ءَايَـٰتِهِۦ تَسْتَكْبِرُونَ
"Dan kalian dahulu sombong dengan ayat-ayat Allah Azza wa Jalla"
Merasa dirinya tidak butuh dengan ayat-ayat Allāh, dan tidak mau mengikuti ayat-ayat Allah. Maka ini adalah sebab adanya adzab kubur. Dan secara umum adzab kubur ini sebabnya adalah karena kemaksiatan.
Dan penyebutan di sini,
للظالمين الكافرين
Bukan kekhususan, bahkan di sana ada beberapa hadits yang menyebutkan bahwasanya orang yang melakukan dosa besar akan disiksa di dalam qabr (القبر) di dalam alam kubur.
Menunjukkan bahwasanya ini bukan kekhususan untuk orang-orang yang kafir, tapi orang yang beriman sekalipun, kalau dia melakukan dosa besar di dunia maka ini bisa menjadi sebab dia mendapatkan adzab dan juga siksaan ketika memasuki alam kubur.
Yang disebutkan oleh beliau di sini adalah dalil dari Al-Qur'an.
Adapun dalil dari hadits-hadits Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam, maka ini banyak sekali, sehingga dikatakan oleh para ulama bahwasanya hadits yang berkaitan dengan adzabul qabr (عذاب القبر) ini adalah hadits yang muttawatir yaitu hadits yang sampai derajat muttawatir.
Banyak di antara sahabat yang meriwayatkan hadits tentang adzabul qabr (عذاب القبر). Di antaranya adalah sabda beliau shallallahu 'alayhi wa sallam, ketika beliau mengajarkan kepada kita doa sebelum salam, yaitu:
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِن عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ
Aku berlindung kepada Allah dari adzab jahannam dan juga berlindung dari adzab kubur. Kita disuruh untuk berlindung dari empat perkara di sini, di antaranya adalah berlindung dari adzab kubur.
Ketika beliau shallallahu 'alayhi wa sallam menyunahkan doa ini, menunjukkan bahwasanya di sana ada adzab kubur. Thayyib, maka harus kita tetapkan yang demikian
Demikian pula ketika Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengatakan:
تعوذ بالله من عذاب القبر
"Hendaklah kalian berlindung kepada Allah dari adzab kubur".
Dan juga hadits al-Bara ibn Azib dan hadits-hadits yang lain, menunjukkan seperti yang dikatakan oleh para ulama bahwasanya hadits-hadits ini adalah hadits-hadits yang muttawatir. Yang menunjukkan semuanya tentang adanya adzab kubur.
Dan jangan sampai kita membantah, mengingkari adanya adzab kubur ini dengan sebab itu tidak masuk ke dalam akal kita. Kemudian seseorang mengatakan ketika kita membuka kuburan maka tidak kita dapatkan di situ siksaan, atau bahkan seorang mengatakan bahwasanya di liang lahat ini adalah sangat kecil tidak mungkin dia dalam keadaan di duduk.
Ini perkara-perkara yang ghaib, tidak boleh kita menolak dalil karena tidak masuk ke dalam akal kita, karena kalau kita demikian, maka kita bisa terjerumus ke dalam pemikiran orang-orang mu’tazilah yang mereka banyak menolak hadits karena bertentangan dengan akal mereka.
Thayyib, demikianlah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini, dan insya Allah kita bertemu kembali pada pertemuan yang selanjutnya. Pada waktu dan keadaan yang lebih baik.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment