F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-164 Keimanan Dengan Syafaat Nabi Muhammad Untuk Penduduk Surga

Audio ke-164 Keimanan Dengan Syafaat Nabi Muhammad Untuk Penduduk Surga
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 KAMIS| 05 Rabi’ul Awwal 1445 H | 21 September 2023 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-164

📖 Keimanan Dengan Syafaat Nabi Muhammad Untuk Penduduk Surga

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد الله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحاب ومن ولاه

Anggota grup WhatsApp Dirosah Islamiyah yang semoga dimuliakan oleh Allah. Kita lanjutkan pembahasan Kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh Fadhilatul Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullahu ta'ala.

Beliau mengatakan,

ونؤمن بشفاعة النبي ﷺ لأهل الجنة أن يد خلوها، وهي للنبي ﷺ خاصة.

Dan kita beriman dengan syafaat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam untuk penduduk surga. Di antara syafaat yang dikhususkan oleh Allah untuk Nabi-Nya Shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah syafaat bagi penduduk surga untuk masuk ke dalam surga.

Sebagaimana hal ini disebutkan dalam sebuah hadits,

آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Aku akan mendatangi pintu surga.”
Yaitu akan mendekati pintu surga di hari kiamat.

فَأَسْتَفْتِحُ
"Kemudian aku akan meminta dibukakan.” [HR Muslim]
Meminta dibukakan berarti di sini adalah memberikan syafaat dan keumuman dalil,

مَن ذَا ٱلَّذِي يَشۡفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦۚ
"Tidak ada yang memberikan syafaat di sisi Allah kecuali setelah diizinkan oleh Allah”. [QS Al-Baqarah: 255]
Maka ini adalah dalil umum bahwasanya setiap Nabi atau malaikat yang ingin memberikan syafaat, pasti sebelumnya adalah ada izin dari Allah Azza wa jalla.

Maka aku minta untuk dibukakan yaitu setelah diizinkan oleh Allah

فَيَقُولُ الْخَازِنُ:
"Berkata Al Khozin (malaikat yang bertugas menjaga surga)”
مَنْ أَنْتَ؟
“Siapa kamu?”

فَأَقُولُ: مُحَمَّدٌ،
“Aku mengatakan, "Aku adalah Muhammad”.

فَيَقُولُ: بِكَ أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ (رواه مسلم)
“Maka khozin (malaikat) tadi, "Denganmulah aku diperintahkan”."
Yaitu kalau engkau minta dibukakan maka aku diperintahkan untuk membukakan pintu surga tersebut.

بِكَ أُمِرْتُ
“Denganmu aku diperintahkan”

لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ
“Aku tidak membuka kepada seorangpun sebelummu.” [HR Imam Muslim]
Artinya pintu surga ini belum dibuka sebelumnya oleh penjaga surga. Tapi ketika Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam memberikan syafaat untuk orang-orang yang beriman supaya mereka masuk ke dalam surga maka barulah dibukakan bagi beliau pintu tersebut. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Maka kita beriman dengan syafaat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam untuk penduduk surga sehingga mereka bisa memasuki surga.

Adanya syafaat ini disyaratkan oleh Allah Azza wa jalla di dalam Al-Quran yaitu di dalam surat Az Zumar. Allah mengatakan,

وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا
"Dan akan digiring orang-orang yang bertakwa kepada Allah akan digiring mereka, akan dibawa mereka, akan diarahkan mereka ke dalam surga زمرا mereka dalam keadaan berkelompok-kelompok.”
حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا
“Sehingga ketika mereka mendatangi surga tersebut (yaitu berada dekat dengan surga).”

وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا
“Dan dibuka pintu-pintunya.”

وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ
“Dan berkatalah para penjaga surga tersebut, “Semoga keselamatan atas kalian, kalian baik maka hendaklah kalian masuk ke dalam surga selama-lamanya”."
[QS Az-Zumar: 73]
Para ulama menjelaskan, di sini ketika Allah menyebutkan tentang orang-orang yang bertakwa dan mereka sudah sampai di depan surga, Allah mengatakan,

وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا
“Dan dibuka pintu-pintu.”

Firman Allah, “dan dibuka”, ada wau (و) di sini, ini ternyata mengandung faedah (hikmah) karena di ayat sebelumnya ketika Allāh Subhānahu wa Ta’āla menyebutkan tentang orang-orang yang kafir mereka mendatangi neraka, Allah mengatakan,

فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا
“Datang mendekati neraka langsung dibukakan pintu-pintunya.”
Artinya tidak dibuka pintu-pintunya dengan syafaat tapi langsung dibuka dan mereka langsung dimasukkan ke dalam neraka.

Jadi di sana tidak ada wau (و) di sini ada wau (و). Sehingga para ulama menjelaskan adanya wau (و) ini menunjukkan bahwasanya di sana ada jarak, jadi datang tidak langsung dibukakan. Apa yang terjadi di sana?

Ada di sana syafaat. Oleh karena itu tentang syafaat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam untuk penduduk surga supaya mereka masuk ke dalam surga ini ada isyaratnya di dalam Al-Quran.

Demikian para ulama masyaAllah mereka mentadaburi apa yang ada di dalam Al Quran, mencermati apa yang ada di dalam Al Quran dan mereka meyakini dengan seyakin-yakinnya, bahwasanya yang namanya dalil, apabila itu dalil yang shahih maka akan saling membenarkan satu dengan yang lain.

Beliau mengatakan,

وهي للنبي ﷺ خاصة

Syafaat seperti ini adalah khusus bagi Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam, tidak Allah berikan kepada yang lain. Berarti sudah berlalu di antara syafaat yang khusus bagi Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
  1. syafaatul uzhma (syafaat yang paling besar) sudah berlalu penjelasannya. Ketika Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam beliau memberikan syafaat untuk ahli mauqif (manusia yang ada di dalam mahsyar).
  2. syafaat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam untuk penduduk surga supaya mereka masuk ke dalam surga.
  3. syafaat yang lain yang merupakan kekhususan Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam, yaitu syafaat beliau untuk pamannya Abu Tholib. Sehingga meskipun dia di dalam neraka dia mendapatkan keringanan dibandingkan dengan ahli neraka yang lain, maka adzab yang diberikan kepada Abu Tholib ini adalah ringan dan sangat ringan
Disebutkan di dalam hadits, bahwasanya dia akan memakai sandal dari jahanam, kemudian akan mendidih apa yang ada di dalam otaknya. Memakai sandal di kakinya ternyata yang mendidih adalah otaknya.

Menunjukkan tentang panasnya dan Abu Tholib saat itu dia menyangka dirinya yang paling berat adzabnya, padahal kalau dibandingakan dengan yang lain adzab dia adalah sangat ringan.

Ini adalah sebab syafaat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam karena saat itu beliau Shallallahu'alaihi wa salam ditanya oleh Abbas, "Apakah engkau memberikan kepada pamanmu sedikit manfaat?" Maka Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan, "Iya, dia sekarang berada di dalam dhohdhoh”.

Maksudnya adalah kelak dia ketika di dalam neraka, dia berada di dhohdhoh maksudnya adalah bukan di neraka yang paling bawah tapi agak naik sedikit, agak ringan sedikit. Ini adalah syafaat yang ketiga yang merupakan kekhususan Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menguatkan kita di atas agama-Nya, menghidupkan kita di atas Islam, menghidupkan kita di atas iman, dan mematikan kita di atas Islam dan juga iman.

Demikian yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini dan sampai bertemu kembali pada pertemuan yang selanjutnya.

وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.