F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-152 Keimanan Kepada Timbangan Di Hari Akhir Bagian Kedua

Audio ke-152 Keimanan Kepada Timbangan Di Hari Akhir Bagian Kedua
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SELASA| 19 Shafar 1445H | 05 September 2023M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-152

📖 Keimanan Kepada Timbangan Di Hari Akhir Bagian Kedua


بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه أمام بعد


Anggota grup WhatsApp Dirosah Islamiyah, yang semoga dimuliakan oleh Allah. Kita lanjutkan pembahasan Kitab Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang ditulis oleh Fadhilatul Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah.

Masih kita pada pembahasan beriman dengan hari akhir, insyāAllāh pada hari ini kita lanjutkan dengan keimanan terhadap timbangan amal di hari kiamat

Beliau (rahimahullah) mendatangkan firman Allah ﷻ,

{فَمَن ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (١٠٢) وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ (١٠٣) تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَ (١٠٤)} [المؤمنون : ١٠٢-١٠٤]
[QS Al-Mu’minun: 102 – 104]

Maka barang siapa yang berat timbangan-timbangannya. Maksudnya adalah berat timbangan kebaikannya di atas timbangan kejelekannya. Karena manusia ada amal baiknya ada amal jeleknya.

Barangsiapa yang amal baiknya lebih berat daripada amal jeleknya،

فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون
Maka merekalah orang-orang yang beruntung.
Kenapa beruntung? Karena mereka akan masuk ke dalam surga-Nya Allah ﷻ. Jadi kalau kita ingin beruntung menjadi ٱلْمُفْلِحُونَ ingin masuk ke dalam surgaNya Allāh Subhānahu wa Ta’āla, maka kita berusaha untuk memberatkan timbangan amal shalih kita.Karena merekalah yang akan masuk ke dalam surga.

Kita berlomba dengan yang lain untuk memperbanyak amal sholeh, memperbaiki kualitasnya, memperbanyak kuantitasnya. Memperbaiki kualitas, kualitas keikhlasan.

Seorang berusaha di dalam beramal sholeh, ikhlas karena Allah, bukan riya', bukan sum'ah, bukan karena ingin dilihat manusia dan bukan ingin didengar oleh manusia. Apabila ada bisikan-bisikan yang mengajak tidak ikhlas dalam beramal, maka seseorang melawan (melakukan perlawanan), berlindung kepada Allah dari godaan syaithan, dari bisikan-bisikan yang tidak benar.

Usaha kita supaya amal kita menjadi berat timbangannya di sisi Allāh Subhānahu wa Ta’āla, karena berat dan tidaknya amalan juga bergantung kepada keikhlasan seseorang.

Di antara kualitas yang harus kita perhatikan adalah bagaimana supaya ibadah yang kita lakukan ini benar-benar sesuai dengan sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, karena sesuai dengan 'ittiba' kita kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam demikian. Pahala yang akan kita dapatkan.

Maka seseorang belajar dan terus belajar maka seandainya dulu dia pernah belajar wudhu, pernah belajar shalat, tidak masalah dia mengulang kembali. Mungkin di sana ada perkara yang lalai, perkara yang lupa, sehingga bisa dia perbaiki shalat dan wudhunya untuk mendapatkan pahala yang besar, sehingga timbangan amal sholehnya dihari kiamat ini menjadi timbangan yang berat.

Demikian pula kita mencari amalan yang paling afdhal karena kita ingin berat timbangan amal sholeh kita dan waktu kita di dunia ini hanya sebentar, maka dalam waktu yang sebentar ini, bagaimana kita mengamalkan sebuah amalan yang semua itu di sisi Allah amalan yang paling afdhal sehingga kita bisa mendapatkan pahala yang banyak yang akan memberatkan timbangan kita.

Dan yang paling afdhal di antara amalan-amalan adalah tauhid (meng-Esakan) Allah di dalam ibadah. Maka seseorang harus memperhatikan tentang tauhidnya, tentang aqidahnya.

Dan di antara amalan yang afdhal adalah menuntut ilmu agama, ini adalah amalan yang paling afdhal setelah amalan-amalan yang wajib tentunya.

Kemudian juga amalan-amalan yang wajib seperti shalat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, zakat bagi yang wajib, haji bagi yang berkewajiban. Maka ini semua juga termasuk yang memberatkan timbangan amal seseorang di hari kiamat, karena ini adalah perkara-perkara yang diwajibkan oleh Allah

Dan disebutkan dalam hadits, "Bahwasanya seorang hamba tidaklah mendekatkan diri kepadaKu (kata Allah) dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada apa yang sudah Aku wajibkan atas mereka".

Berarti kita harus memperhatikan apa yang sudah diwajibkan oleh Allah atas kita, karena itulah di antara amalan yang akan memberatkan timbangan amal sholeh kita dihari kiamat.

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ
[QS Al-Mu’minun: 103]

Dan barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya. Punya dia kebaikan, punya amal sholeh tapi terlalu sedikit atau banyak di antara amal-amal sholeh tersebut yang batal karena riya', karena sum'ah dan lain-lain. Sehingga datang di hari kiamat timbangan amal sholeh dia adalah timbangan yang sangat ringan, dosanya lebih banyak.

Maka kata Allah, "Inilah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri"

خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ

Mereka tidak merugikan Allah, mereka tidak memudharati Allāh Subhānahu wa Ta’āla, tapi yang termudharati dengan sebab dosa mereka di dunia adalah mereka sendiri.

فَأُولَٰئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ

Merekalah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri.

Kenapa mereka rugi?

فِي جَهَنَّمَ خَالِدُون

Dalam keadaan mereka kekal selamanya di dalam Jahanam.

Ini adalah akibat dari orang yang ringan timbangan amal kebaikannya. Di antaranya adalah orang-orang kafir yang tentunya amalan mereka dengan sebab kekufuran yang mereka miliki kebanyakan adalah maksiat, kebanyakan adalah kesyirikan, kekufuran. Dan amal sholeh yang mereka lakukan batal dengan sebab kekufuran tersebut.

Maka orang yang demikian dia telah merugikan diri mereka sendiri, tidak akan memudharati Allah apa yang mereka lakukan.

مَّنْ عَمِلَ صَـٰلِحًۭا فَلِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ أَسَآءَ فَعَلَيْهَا ۗ
Barangsiapa yang mengerjakan amal yang sholeh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; (QS Fushshilat: 46)
Barangsiapa yang mengamalkan amal sholeh maka itu adalah untuk dirinya sendiri bukan untuk orang lain. Tentunya masing-masing dari kita ingin memberikan manfaat untuk diri kita.

وَمَنْ أَسَآءَ فَعَلَيْهَا ۗ

Dan barangsiapa yang berbuat jelek, berbuat maksiat.

فَعَلَيْهَا

Maka yang begitu mudharatnya adalah dia sendiri, tidak memudharati Allah.

Kalau memang kita sayang kepada diri kita sendiri beramal sholehlah karena kebaikannya adalah untuk diri antum sendiri. Hendaklah kita menjauhi kejelekan dan juga kemaksiatan karena itu akan memudharati kita baik di dunia maupun di akhirat.

تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ ٱلنَّارُ

Kekal di dalam Jahanam.

Apakah hanya kekal begitu saja? Ternyata di sana ada adzab.

تَلْفَحُ وُجُوهَهُم

Wajah-wajah mereka akan dibakar oleh api.

Kita tahu bahwasanya bahwa wajah ini adalah yang paling terasa jika terkena luka, terkena bakar, maka wajah ini yang paling terasa sakitnya. Maka di sini Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengungkapkan bahwasanya api akan membakar wajah-wajah mereka.

Menunjukkan sakit yang sangat karena itu membakar wajah yang paling sensitif (paling terasa) sakitnya.

وَهُمْ فِيهَا كَٰلِحُونَ

Dan mereka di dalamnya dalam keadaan كَٰلِحُونَ. Yaitu mereka dalam keadaan bermuka masam dan mereka bersedih, dirundung oleh kesedihan yang sangat dan duka yang sangat. Penyesalan yang tidak ada gunanya.

Akibat dari melalaikan dirinya di dunia tidak mau berbekal, tidak mau beramal sholeh yang dengannya akan memberatkan timbangan amal sholehnya dihari kiamat. Malas tidak mau beramal sholeh maka ini adalah akibat dari orang-orang yang lalai tersebut.

Demikian yang bisa kita sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini dan insyāAllāh kita bertemu kembali pada pertemuan yang selanjutnya, pada waktu dan keadaan yang lebih baik.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.