F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-170 Keimanan Dengan Surga dan Neraka 06 - Keduanya Sudah Ada, Sudah Diciptakan Dan Kekal

Audio ke-170 Keimanan Dengan Surga dan Neraka Bagian Keenam-Keduanya Sudah Ada Dan Sudah Diciptakan Dan Akan Kekal
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 JUM’AT | 13 Rabi’ul Awwal 1445 H | 29 September 2023 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-170

📖 Keimanan Dengan Surga dan Neraka Bagian Keenam-Keduanya Sudah Ada Dan Sudah Diciptakan Dan Akan Kekal


بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد الله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحاب ومن ولاه

Anggota grup whatsapp Dirosah Islamiyah yang semoga dimuliakan oleh Allah. Kita lanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh fadhilatul syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.

Masih kita pada pembahasan tentang rukun iman yang kelima, yaitu beriman dengan Hari Akhir, tentang masalah beriman dengan surga dan juga dengan neraka.

Beliau mengatakan (rahimahullahu ta'ala):

وهما موجودتان الآن
Dan keduanya yaitu surga dan juga neraka, ini sudah ada sekarang,
موجودتان dia sekarang sudah ada, sudah diciptakan oleh Allāh, bukan sesuatu yang baru nanti akan diciptakan ketika sudah terjadi hari kiamat.

Sekarang keduanya sudah ada. Dan dalil yang menunjukkan bahwasanya keduanya sudah ada ini banyak, di antaranya adalah firman Allah Azza wa Jalla.

أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
"Dan disediakan surga untuk orang-orang yang bertakwa.” [QS Ali-Imran: 133]
Kalimat u'iddat (أُعِدَّتْ) disediakan menunjukkan bahwasanya dia sudah tersedia. Dia sudah ada, disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.

Demikian pula firman Allāh:

أُعِدَّتْ لِلْكَـٰفِرِين
"Disediakan neraka itu bagi orang-orang yang kafir.” [QS Ali-Imran: 131]
Menunjukkan bahwasanya neraka ini sudah ada dan sudah diciptakan oleh Allah Azza wa Jalla.

Dan di dalam hadits bagaimana Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam dimi'rajkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan melihat surga. Demikian pula beliau pernah mendengar suara terompah Bilal. Menunjukkan bahwasanya surga ini sudah ada dan sudah diciptakan oleh Allah Azza wa Jalla.

Dan ini termasuk keyakinan Ahlus Sunnah, karena di sana ada ahlul bid'ah yang mereka meyakini bahwasanya surga dan neraka ini belum diciptakan. Nanti baru diciptakan. Menganggap bahwasanya diciptakan surga dan neraka sekarang ini adalah sebuah kesia-siaan.

Siapa yang mengatakan ini adalah sebuah kesia-siaan?

Dengan diciptakan surga sekarang lebih menambah semangat orang-orang yang bertakwa untuk beramal dan dengan diciptakannya neraka sekarang, maka ini lebih menakut-nakuti setiap orang yang tidak beriman kepada Allah Azza wa Jalla. Tidak ada yang عَبَثًا, tidak ada yang sia-sia di dalam penciptaan Allah Azza wa Jalla.

ولن تفنيا أبد الآلدين
“Dan keduanya tidak akan hancur, tidak akan binasa, tidak akan lenyap selama-lamanya.”
Ini adalah keyakinan yang benar dan itulah yang ditunjukkan oleh dalil, bahwasanya surga dan neraka sudah ada dan dia tidak akan lenyap dan tidak akan binasa selama-lamanya.

Kita lihat beliau di sini mendatangkan dalil dari Al-Quran, menunjukkan tentang keabadian surga dan juga neraka. Firman Allāh Azza wa Jalla:

وَمَن يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ وَيَعْمَلْ صَـٰلِحًۭا يُدْخِلْهُ جَنَّـٰتٍۢ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًۭا ۖ قَدْ أَحْسَنَ ٱللَّهُ لَهُۥ رِزْقًا
"Dan barangsiapa yang beriman dan beramal shalih, maka Allah akan memasukkan dia ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai.
خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًۭا
Allah mengatakan, "Mereka kekal di dalamnya”.
Khālidīn (خَـٰلِدِينَ) artinya kekal, dikuatkan lagi dengan ucapan (firman Allah) أَبَدًۭا.
Abadan (أَبَدًۭا) yaitu selama-lamanya. Kekal selama-lamanya, sebagaimana penduduk surga mereka kekal di dalam surga, maka demikianlah surga, kekal bersama orang-orang yang ada di dalamnya.

Di dalam Al-Quran banyak sekali yang demikian, ayat-ayat yang menunjukkan bahwasanya orang yang berada di dalam surga mereka kekal di dalamnya. Satu di antaranya adalah disebutkan oleh muallif di sini, isyarat kepada dalil-dalil yang lain yang banyak, tentang masalah keabadian surga.

قَدْ أَحْسَنَ ٱللَّهُ لَهُۥ رِزْقًا
“Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memperbaiki bagi mereka rezekinya.” [QS Ath-Thalaq: 11]
Jadi selain kekekalan yang mereka rasakan di sana, rezeki yang mereka dapatkan juga rezeki yang luar biasa.

Jadi dari sisi waktu selama-lamanya, berbeda dengan kenikmatan dunia yang dirasakan oleh seseorang sementara saja. Adapun di sana maka selama-lamanya. Di samping itu rezeki yang mereka dapatkan adalah rezeki yang sangat baik.

Jadi dari sisi kualitasnya demikian pula dari sisi lamanya, kenikmatan yang ada di akhirat ini adalah lebih baik dan lebih kekal. Kata Allah:

خَيْرٌۭ وَأَبْقَىٰٓ
"Kenikmatan yang ada di sana adalah kenikmatan yang lebih baik dan dia adalah kenikmatan yang lebih kekal.” [QS Al-Qashash: 60]
Kemudian beliau mengatakan, membawakan firman Allah yang menunjukkan tentang kekekalan neraka. Kalau tadi adalah kekekalan surga, maka ini adalah kekekalan neraka, yaitu firman Allah Azza wa Jalla:

إِنَّ ٱللَّهَ لَعَنَ ٱلْكَـٰفِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيرًا
"Sesungguhnya Allah telah melaknat orang-orang yang kafir dan Allah telah menyediakan bagi mereka neraka.” [QS Al-Ahzab: 64]
Menunjukkan bahwasanya neraka (سَعِيرًا) ini sudah disediakan oleh Allah, sudah diciptakan oleh Allah.

Kemudian,

خَـٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًۭا ۖ
"Mereka itu, orang-orang kafir tersebut kekal di dalam neraka selama-lamanya.
Ini syahidnya di sini menunjukkan bahwasanya neraka itu juga kekal. Karena orang-orang yang ada di dalamnya kekal di dalam neraka. Menunjukkan bahwasanya neraka juga kekal bersama orang-orang kafir yang ada di dalam neraka tersebut.

لَّا يَجِدُونَ وَلِيًّۭا وَلَا نَصِيرًۭا
“Mereka tidak menemukan di sana wali (penolong) وَلَا نَصِيرًۭا dan juga penolong.” [QS Al-Ahzab: 65]
Tidak ada yang membantu mereka, tidak ada yang menyelamatkan mereka tidak ada yang menolong mereka.

يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِى ٱلنَّارِ
"Pada hari di mana wajah-wajah mereka dibolak-balik di dalam neraka.”
Disiksa wajah mereka, di atas api yang sangat panas, dibolak-balik wajah mereka, dan ini adalah siksaan yang sangat pedih, karena wajah ini adalah tempat yang sangat sensitif. Terkena sedikit luka saja terasa sekali di wajah ini, kulitnya adalah kulit yang tipis sehingga ketika disiksa wajah mereka, menunjukkan tentang dahsyat dan pedihnya siksaan tersebut.

Apa yang mereka ucapkan?

يَقُولُونَ يَـٰلَيْتَنَآ أَطَعْنَا ٱللَّهَ وَأَطَعْنَا ٱلرَّسُولَا۠
“Mereka menyesal, mengatakan, "Seandainya kami dahulu taat kepada Allah dan seandainya kami taat kepada Rasul”.” [QS Al-Ahzab:66]
Apakah penyesalan tersebut bermanfaat?

Jawabannya: Sangat, sangat tidak bermanfaat. Hanya sekedar ucapan, diucapkan oleh mereka dan itu adalah angan-angan belaka. Oleh karena itu, ini menunjukkan bahwasanya taatnya seseorang kepada Allah dan taatnya seseorang kepada Rasul. Ini adalah sebab terhindarnya dia dari neraka.

Adapun sebaliknya, seseorang membangkang tidak beriman kepada Allah, dan tidak beriman kepada Rasul, maka ini adalah sebab masuknya dia ke dalam neraka.

Bersabarlah, bersabarlah di dunia ini, di atas ketaatan kepada Allah dan juga Rasul-Nya dan dunia sangat sebentar. Kita tahan hawa nafsu kita untuk mendapatkan ridha Allah. Kita taati Allah dan Rasul-Nya dengan harapan kita mendapatkan surga dan selamat dari neraka.

Demikian, mungkin yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa membimbing kita menguatkan kita di atas agama-Nya dan sampai bertemu kembali pada kesempatan yang akan datang.

وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.