F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-167 Keimanan Dengan Surga Dan Neraka Bagian Ketiga - Gambaran Surga

Audio ke-167 Keimanan Dengan Surga Dan Neraka Bagian Ketiga - Gambaran Surga
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SELASA| 10 Rabi’ul Awwal 1445 H | 26 September 2023 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-167

📖 Keimanan Dengan Surga Dan Neraka Bagian Ketiga (Gambaran Surga)

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد الله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحاب ومن ولاه


Anggota grup WhatsApp Dirosah Islamiyah yang semoga dimuliakan oleh Allah. Kita lanjutkan pembahasan kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh fadhilatus Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah.

Masih kita pada pembahasan tentang rukun iman yang kelima yaitu beriman dengan Hari Akhir, tentang masalah beriman dengan surga dan juga neraka.

Beliau mengatakan rahimahullahu ta’ala,

فيها من النعيم مالا عين رأت ولاأذن سمعت ولا خطر على قلب بشر:
"Dan di dalam surga itu ada kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata.”
Seandainya di dunia ini mata-mata manusia, mereka melihat berbagai kenikmatan, dari yang paling kecil sampai yang paling besar maka ketahuilah bahwasanya kenikmatan yang ada dalam surga belum pernah dilihat oleh manusia.

Dia adalah kenikmatan yang luar biasa, tidak pernah dilihat oleh mata manusia. Ini Allah sediakan bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa.

Demikian pula,

ولاأذن سمعت
"Tidak pernah didengar oleh telinga.”
Seandainya di sana ada kenikmatan-kenikmatan yang didengar oleh telinga-telinga manusia. "Oh saya mendengar bahwa di sana ada kenikmatan demikian dan demikian”.

Di sana ada daerah yang sangat indah pemandangan yang indah meskipun dia belum pernah melihatnya tapi dia pernah mendengar. Kenikmatan yang ada di dalam surga tidak pernah didengar oleh telinga manapun.

Menunjukkan bahwasanya dia adalah kenikmatan yang luar biasa, kenikmatan yang sangat besar, sehingga telinga-telinga manusia yang kafir maupun yang muslim, yang ini pernah dengar kenikmatan, yang ini pernah mendengarkan kenikmatan, ketahuilah bahwasanya kenikmatan yang ada di surga itu belum pernah di dengar oleh telinga manusia.

ولا خطر على قلب بشر
"Dan kenikmatan tersebut tidak pernah terbetik di dalam hati manusia.”
Silahkan masing-masing dari kita membayangkan di dalam hatinya kenikmatan yang dia diinginkan. Seandainya itu dikumpulkan semuanya apa yang diinginkan oleh manusia di dalam hatinya ketika di dunia. Ketahuilah bahwasanya kenikmatan yang ada di dalam surga belum pernah terbetik di dalam hati manusia. Jauh lebih besar, jauh lebih nikmat.

Dan ucapan beliau ini berdasarkan sebuah hadits,

أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنَ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنَ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ،
"Aku telah siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang sholeh, nikmat yang tidak pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik di dalam hati manusia.” [HR Bukhari dan Muslim, shahih]
Ini menunjukkan tentang agungnya kenikmatan tadi dan hadist ini menunjukkan bahwasanya surga sudah disediakan, surga sudah diciptakan Allāh.

أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى
"Aku sudah sediakan bagi hamba-hamba Ku yang sholeh"
Menunjukkan bahwasanya surga ini sudah مَوْجُوْدَة, dia sudah ada, sudah diciptakan oleh Allah. Oleh karena itu kewajiban kita adalah meyakini adanya dan meyakini bahwasanya surga tersebut sudah ada.

Dan di dalam sebuah ayat Allah mengatakan,

أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
"Allah sediakan surga itu bagi orang-orang yang bertakwa.” [QS Ali Imran: 133]
Di dalam surat An-Nisa Allah mengatakan,

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ
"Dan orang-orang yang beriman dan beramal sholeh Kami akan masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” [QS. An Nisa: 122]
Yang menunjukkan kepada kita bahwasanya mereka, yaitu orang-orang yang beriman dan bertakwa, merekalah yang akan dimasukkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam surga yang merupakan negeri kenikmatan.

Di sini beliau membawakan dalil yaitu firman Allah Azza wa Jalla.

فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌۭ مَّآ أُخْفِىَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍۢ جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
"Maka sebuah jiwa tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka berupa penyejuk mata, tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuknya yang disimpan oleh Allah Azza wa Jalla, yang disediakan oleh Allah Subhanahu wa Taala.” [QS As-Sajdah: 17]
Mereka tidak mengetahui sebagaimana dalam hadits tadi, tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terbetik di dalam hati manusia.

Seandainya di sana ada nama-nama nikmat yang Allah sebutkan di dalam surga, misalnya tentang nikmat buah-buahan yang ada di sana, kemudian بستان - taman yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, di sana ada istana, di sana ada حُورٌ عِينٌۭ (bidadari-bidadari). Ketahuilah bahwasanya itu adalah sekedar nama saja (penamaannya sama) akan tetapi hakekatnya adalah hakekat yang berbeda.

Allah Subhanahu wa Taala katakan,

وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا
"Akan didatangkan dengan buah-buahan yang hampir sama.” [QS Al Baqarah: 25]
Maksudnya adalah sama dari sisi namanya saja. Adapun hakekatnya berbeda. Di sini ada pisang di sana ada juga pisang, tapi pisang yang ada di akhirat jauh berbeda dengan pisang yang ada di dunia. Di sana ada apel di sini juga ada apel, tapi apel yang ada di sana berbeda sifatnya dengan apel yang ada di dunia.

Oleh karena itu Abdullah bin Abbas beliau mengatakan,

لَيْسَ مِمَّا فِي الدُّنْيَا مِمَّا في َٱلْـَٔاخِرَة إِلَّا الْأَسْمَاءَ.
"Tidaklah apa yang ada di dunia dengan apa yang ada di akhirat kecuali sama namanya saja, adapun hakekatnya maka ini adalah hakikat yang berbeda.”
Sebagaimana dalam hadits, "Kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh manusia, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terbetik di dalam hati manusia”.
Maka kita berdoa kepada Allah Azza wa Jalla, semoga Allah Subahanahu wa Taala memudahkan kita untuk masuk ke dalam surga-Nya, memasukan ke dalam surga dan menunjukkan kepada kita seluruh amalan, baik ucapan maupun perbuatan yang bisa mendekatkan kita ke dalam surga.

Allah mengatakan,

جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
"Sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan.” [QS As-Sajdah: 17]
Yaitu berupa iman dan juga takwa di dunia ini, maka surga yang Allah sediakan dan kenikmatan yang Allah sediakan, ini adalah sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan.

Dan bak (بـ) di dalam firman Allah,

بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Adalah ba' (بـ) sababiyyah, (بـ) yang fungsinya adalah sebab. Bukan bak yang untuk 'iwadh atau pengganti.

Demikianlah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini dan insya Allah kita bertemu kembali pada pertemuan yang selanjutnya, pada waktu dan keadaan yang lebih baik.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
0

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.