F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-150 Manusia Akan Mendapatkan Catatan Amal Dan Akan Dihisab Bagian Kedua

Audio ke-150 Manusia Akan Mendapatkan Catatan Amal Dan Akan Dihisab Bagian Kedua
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 JUM’AT| 15 Shafar 1445 H| 01 September 2023 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-150

📖 Manusia Akan Mendapatkan Catatan Amal Dan Akan Dihisab Bagian Kedua


بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه أمام بعد


Anggota grup WhatsApp Dirosah Islamiyah, yang semoga dimuliakan oleh Allah. Kita lanjutkan pembahasan Kitab Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang ditulis oleh Fadhilatul Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah.

Masih kita pada pembahasan beriman kepada Hari Akhir. Beliau mendatangkan dalil,

وَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ وَرَاۤءَ ظَهْرِهٖۙ
“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari arah belakangnya.”[QS Al-Insyiqaq: 10]
Dalam ayat yang lain,

وَأَمَّا مَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ بِشِمَالِهِۦ
“Orang yang diberikan kitabnya dengan tangan kirinya.”[QS Al-Haqqah: 25]
Para ulama menggabungkan antara dua ayat ini, berarti dia mengambil kitabnya dengan tangan kiri, kemudian dilipat tangannya sehingga dia mengambil kitab tersebut dari arah belakang.

Kalau demikian keadaannya,

فَسَوْفَ يَدْعُوْ ثُبُوْرًاۙ
“Maka dia akan teriak, dengan teriakan yang isinya adalah penyesalan. Merasa dirinya adalah celaka. يَدْعُوْ ثُبُوْرًاۙ. (sudah, hancur sudah).”[QS Al-Insyiqaq: 11]
Yang ada adalah penyesalan. Dia akan teriak dengan teriakan yang keras. Dan dia akan disiksa selama-lamanya dan tidak ada akhirnya.

وَّيَصْلٰى سَعِيْرًاۗ
“Dan dia akan masuk ke dalam سَعِيْرًاۗ , yaitu ke dalam neraka.”[QS Al-Insyiqaq: 12]
Dihisab oleh Allah ﷻ dengan hisab yang pedih, dengan hisab yang keras. Berbeda dengan hisabnya orang-orang yang beriman. Disebutkan dalam hadits,

مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ عُذِّبَ

Barangsiapa yang dikeraskan di dalam hisabnya, ketat di dalam hisabnya. Maka dia akan di azab oleh Allah ﷻ. Merekalah orang-orang yang mujrimin (orang-orang yang kafir). Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menguatkan hati kita dan iman kita sampai kita bertemu dengan Allah.

Kemudian Beliau mendatangkan firman Allah ﷻ.

وَكُلَّ إِنسَٰنٍ أَلْزَمْنَٰهُ طَٰٓئِرَهُۥ فِى عُنُقِهِۦ ۖ وَنُخْرِجُ لَهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ كِتَٰبًا يَلْقَىٰهُ مَنشُورًا [QS Al-Isra: 13]

Dan setiap manusia, Kami telah lazimkan dia nasibnya atau takdirnya di dalam lehernya. Maksudnya di sini adalah, Allah telah mentakdirkan bagi mereka.

وَنُخْرِجُ لَهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ كِتَٰبًا يَلْقَىٰهُ مَنشُورًا

Dan Kami akan mengeluarkan baginya di hari kiamat sebuah kitab yang dia akan mendapatkan kitab tersebut dalam keadaan مَنشُورًا . مَنشُورًا maksudnya adalah terbuka.

ٱقْرَأْ كِتَٰبَكَ
“Bacalah kitabmu.”[QS Al-Isra: 14]

كَفَىٰ بِنَفْسِكَ ٱلْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا
“Maka cukuplah engkau yang membaca kitabmu, حَسِيبًا cukuplah engkau sebagai yang menghitung pada hari ini.”
Di sini Allāh Subhānahu wa Ta’āla, setelah dibagikan kepada mereka kitab. Maka mereka disuruh membaca sendiri-sendiri kitabnya. Dan ini menunjukkan tentang keadilan Allah. Supaya manusia yakin apa yang telah ditulis itu adalah benar. Bahwasanya Allah tidak menzhalimi dan bahwasanya malaikat tidak menzhalimi.

ٱقْرَأْ كِتَٰبَكَ

Baca sendiri kitabmu, cukuplah dirimu sebagai حَسِيبًا, dirimu sebagai yang menghitung amalanmu sendiri.

Maka, ayat-ayat ini jelas menggugah iman kita dan menjadikan kita lebih bersemangat lagi untuk mencari bekal di dunia ini. Karena apa yang terjadi di akhirat kelak, itu adalah tergantung dengan apa yang kita lakukan di dunia ini.

Allah berikan waktu kepada kita, Allah berikan usia kepada kita. Apa yang akan terjadi di sana adalah hasil dari apa yang kita lakukan sekarang di dunia ini. Oleh karena itu Ali bin Abi Thalib mengatakan,

الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابٙ ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ

Hari ini, yaitu kita di dunia ini di fase yang kedua ini. Ini adalah hari untuk beramal. Hari untuk beramal shalih. Allah menciptakan, memberikan rezeki kepada kita, menciptakan dunia ini supaya kita bisa menggunakan itu untuk beramal shalih, untuk berbekal. Dan وَغَدًا, dan besok kata beliau, adalah حِسَابٌ وٙلاٙ عَمَلَ, besok adalah hisab saja dan tidak ada amal.

Kalau sudah berpindah ke fase yang ketiga maka, انقطع ولاعمل, sudah terputus amalannya.

إِذَا مَاتَ ابن آدم انقطع عَمَلُهُ
Kalau sudah meninggal seorang anak Adam, maka akan terputus amalannya.
حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ
Di sana adalah hisab saja, tanpa ada amalan.
Oleh karena itu, hendaklah kita segera sadar. Jangan kita lalai dengan dunia kita, dengan pekerjaan kita. Jangan sampai itu semua melalaikan kita dari dzikrullah. Dari persiapan untuk bertemu dengan Allah ﷻ di hari akhir.

Demikian yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini. Dan InsyaaAllah akan kita lanjutkan pembahasan yang selanjutnya pada pertemuan yang akan datang. Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjaga semuanya.

وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.