F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-161 Keimanan Dengan Adanya Ash-Shirath (Jembatan) Yang Membentang Di Atas Neraka Jahanam 02

Audio ke-161 Keimanan Dengan Adanya Ash-Shirath (Jembatan) Yang Membentang Di Atas Neraka Jahanam Bagian Kedua
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SENIN | 02 Rabi’ul Awwal 1445 H | 18 September 2023 M
🎙 Oleh: Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-161

📖 Keimanan Dengan Adanya Ash-Shirāth (Jembatan) Yang Membentang Di Atas Neraka Jahanam Bagian Kedua


بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد الله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحاب ومن ولاه
Anggota grup whatsapp Dirosah Islamiyah yang semoga dimuliakan oleh Allah. Kita lanjutkan pembahasan kitab 'Aqidah Ahlu sunnah wal Jama'ah yang ditulis oleh fadhillatu Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullahu ta'ala.

Beliau mengatakan:

ونؤمن بالصراط المنصوب على جهنم

Dan kita yaitu Ahlus Sunnah wal Jama'ah beriman dan meyakini dengan adanya ash shirath (الصراط). Ash shirath (الصراط) ini adalah jembatan atau jalan.

المنصوب
Yang dia dipasang على جهنم di atas jahannam.

Kita Ahlus Sunnah wal Jama'ah dengan seluruh keyakinan kita, meyakini dengan seyakin-yakinnya bahwasanya kelak akan ada jembatan ini. Berdasarkan apa yang telah dikabarkan oleh Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam, berdasarkan dalil yang shahih.

Setelah orang-orang yang beriman dipisahkan oleh Allah Azza wa Jalla dari orang-orang yang kafir. Dipisahkan dari orang-orang musyrikin, dipisahkan dari orang-orang ahlul kitab (yahudi dan nashrani), dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla memisahkan antara orang-orang yang beriman dengan orang-orang munafik.

Maka tidak tersisa kecuali para nabi dan orang-orang yang beriman dengan mereka. Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta’āla akan menjadikan di sana Ash Shirath/ الصراط (jembatan) dan seluruh orang-orang yang beriman dengan berbagai tingkatan keimanannya bahkan termasuk di antaranya para nabi dan juga para rasul.

Mereka akan melewati jembatan yang dipasang oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla di atas Jahannam ini. Di dalam sebuah ayat, Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengatakan:

وَإِن مِّنكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتْمًۭا مَّقْضِيًّۭا
“Dan tidaklah di antara kalian kecuali dia akan melewati jahannam ini. Yang demikian adalah sesuatu yang harus sudah ditentukan dan sudah diputuskan oleh Allah.” [QS Maryam: 71]
Tidaklah ada di antara kalian kecuali dia akan melewatinya yaitu melewati jahannam. Menunjukkan keumuman, semua orang yang beriman termasuk di antaranya adalah para nabi, para rasul, mereka akan melewati jahannam ini. Semuanya akan melewati, maka kita beriman dengan yang demikian.

Di dalam shahih Bukhari dan juga Muslim dari Abu Said Al Khudri radhiyallahu ta’ala 'anhu. Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya jembatan tersebut adalah jembatan yang sangat mengelincirkan.

Ini bukan jembatan yang asalnya adalah nyaman tapi dia adalah jembatan yang mengelincirkan dan beliau shallallahu 'alayhi wa sallam mengabarkan selain dia adalah jembatan yang mengelincirkan ternyata di atas jembatan tadi ada besi-besi pengait dan duri-duri yang keras, yang dikabarkan oleh beliau seperti duri sa'dan. Ini duri yang dikenal oleh orang-orang Arab.

Abu Said Al Khudri radhiyallahu ta’ala 'anhu, beliaulah yang meriwayatkan hadits tadi. Beliau mengatakan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim.

بَلَغَنِي أَنَّ الْجِسْرَ أَدَقُّ مِنَ الشَّعْرَةِ وَأَحَدُّ مِنَ السَّيْفِ
“Telah sampai kepadaku bahwasanya bahwasanya telah sampai kepadaku, bahwa jembatan tadi lebih lembut daripada rambut.”
Pantas Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam mengabarkan bahwasanya dia adalah mengelincirkan karena dari sisi besarnya dia tidak lebih besar daripada rambut. Lebih kecil dan lebih lembut daripada rambut.

Tentunya semakin kecil sebuah jembatan, ini semakin membahayakan, semakin mengelincirkan. Semakin luas semakin besar semakin nyaman dipakainya.

وَأَحَدُّ مِنَ السَّيْفِ
“Dan ternyata dia lebih tajam daripada pedang.”
Kecil dan dia tajam, maka ini adalah sifat yang sangat mengerikan. Sifat yang sangat mengerikan yang sampai kepada kita.

Dan ucapan Abu Said Al Khudri بلغني (telah sampai kepadaku), ini menunjukkan bahwasanya hadits ini adalah hadits yang diangkat sampai Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. Karena hal yang seperti ini tentunya tidak mungkin diucapkan oleh Abu Said Al Khudri dengan ijtihad beliau, pasti di sana ada hadits yang dia dengar dari Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam.

Maka kita beriman dengan adanya Ash Shirath (الصراط) ini, dan seluruh orang yang beriman mereka akan melewati jembatan ini, tidak terkecuali. Tetapi apakah mereka sama keadaannya dalam melewati jembatan ini?

Tentunya Allāh Subhānahu wa Ta’āla Maha Adil, Allah tidak akan menyamakan satu dengan yang lain. Tergantung dari iman dan juga amal shalih mereka di dunia.

يمر النَّاسُ عليه عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ
“Manusia akan melewati, sesuai dengan kadar amalannya.”
Yang dimaksud dengan manusia di sini adalah orang-orang yang beriman saja, adapun orang-orang kafir, maka mereka sudah terlebih dahulu masuk ke dalam jahannam.

وَسِيقَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًا
“Orang-orang yang kafir sudah digiring semuanya menuju jahannam.” [QS Az-Zumar: 71]
Termasuk di antaranya orang-orang munafik, meskipun mereka adalah terakhir di antara orang-orang kafir tadi masuk ke dalam jahannam, tapi yang jelas mereka semuanya sudah dipisahkan oleh Allah.

Orang-orang kafir, musyrikin, munafik, mereka sudah masuk terlebih dahulu ke dalam jahannam.

Jadi yang di maksud dengan An-Nās (الناس) di sini adalah orang-orang yang beriman saja, akan melewati jembatan tersebut.

عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ
“Sesuai dengan kadar amalannya.”
Yaitu sesuai dengan kadar amalannya di dunia. Baik amalan hati maupun amalan lisan ataupun amalan anggota badan. Itu sangat berpengaruh dengan keadaan seseorang ketika melewati jembatan ini.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menguatkan kita di atas agama-Nya, menghidupkan kita di atas Islam, menghidupkan kita di atas iman, dan mematikan kita di atas Islam dan juga iman.

Demikian yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, dan sampai bertemu kembali pada pertemuan yang selanjutnya.

وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.