F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-148 Zhihar Bag. 1

Audio ke-148  Zhihar Bag. 1
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SENIN | 16 Dzulqa’dah 1444 H | 05 Juni 2023 M
🎙 Oleh : Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc., M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-148

📖 Zhihar (Bag. 1)

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وأصحابه ومن والاه
اما بعد

Kaum muslimin dan muslimat peserta grup Dirosah Islamiyah yang semoga senantiasa dirahmati Allāh subhānahu wa ta’ālā.

Al-Imam Abu Syuja' rahimahullāh setelah selesai menjelaskan perihal hukum al-ila’ (bersumpah untuk tidak menggauli istri). Beliau berpindah tema dengan menjelaskan seluk beluk hukum Zhihar yaitu ketika suami karena emosi atau karena sikapnya yang kelewat batas merendahkan, meremehkan istrinya atau karena alasan-alasan yang lain dia kemudian menyamakan antara istri dengan ibunya, dengan mengatakan:
أنت كظهر أمي

Engkau itu tak ubahnya punggung ibuku, sudah tua renta, aku tidak ada hasrat untuk menggaulimu. Seperti tidak adanya hasrat dalam diriku ketika melihat punggung ibuku.

Ini ucapan serupa bisa bertendensi, bisa bertujuan untuk meremehkan, menghina bisa pula ucapan ini memiliki alasan lain yaitu alasan untuk membuat satu benteng dalam dirinya agar tidak menggauli istrinya.

Kenapa? Karena dia sedang berada dalam kondisi di mana dia tidak boleh menggauli istri misalnya bulan Ramadhan, sebagaimana yang pernah terjadi pada diri salah seorang sahabat. Dia dalam kondisi memiliki nafsu yang begitu menggebu-gebu, nafsu yang begitu kuat sehingga dia butuh support, butuh dukungan, butuh motivasi lebih untuk bisa menjaga dirinya tidak menggauli istrinya di siang hari bulan Ramadhan.

Maka karena dia takut melanggar larangan berjima' di siang hari Ramadhan maka sahabat tadi ingin memvisualisasikan (menggambarkan) istrinya bagaikan ibunya. Dalam rangka apa? Bukan dalam rangka menghina istrinya tetapi dalam rangka memotivasi diri menumbuhkan inner motivasi dalam dirinya bahwa dia harus bisa menahan diri untuk tidak menggauli istrinya di siang hari Ramadhan.

Namun ternyata subhanallah, caranya yang tidak benar. Menjaga diri agar tidak menggauli istri di siang Ramadhan itu adalah satu yang bagus, tetapi seperti dalam pepatah dikatakan,

كم من مريد للخير لن يصيبه

Betapa banyak orang yang punya niat baik, punya itikad baik tetapi dia salah jalan. Dia tidak bisa mewujudkannya. Kenapa? Salah cara.

Sahabat tadi punya niat yang baik tetapi caranya yang tidak benar, maka apa yang terjadi? Maka hasilnya pun juga tidak baik. Subhanallah walaupun dia telah berkata demikian tetapi faktanya tidak sesuai dengan apa yang dia katakan. Dia kemudian mengatakan

رَأَيْتُ خَلْخَالَهَا فِي ضَوْءِ الْقَمَرِ
Ya Rasulullah di malam hari begitu kuatnya nafsuku, aku sekedar melihat gelang kaki istriku saja aku bernafsu

فلم أملك نفسي أن وقعتها
Sehingga tidak tahan akhirnya pun aku menggaulinya
وإني مستسلمون
Dan aku saat ini datang dalam kondisi berserah diri.
لما قضى الله

Berserah diri apapun keputusan Allāh, apapun yang Allāh putuskan dalam urusanku dan atas perbuatan ini aku berserah diri, aku pasrah, aku siap menjalani.

Karena sahabat tadi tidak memiliki niat jelek, justru motivasinya adalah motivasi yang baik sebetulnya. Keinginan kuat untuk membentengi dirinya dari melanggar hukum Allāh menodai kesucian Ramadhan, tetapi itulah pentingnya ilmu. Kadangkala niat yang baik bila tidak dibarengi dengan ilmu yang memadai, tidak dibarengi dengan cara yang benar sesuai dengan tuntunan Nabi, justru menjerumuskan kita dalam permasalahan yang lebih berat.

Karena itu niat yang baik harus dilengkapi dengan ilmu. Maka Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam memberikan jawaban

لاَ تَقْرَبْهَا حَتَّى تَفْعَلَ مَا أَمَرَك اللَّهُ.
Kalau demikian itu faktanya, sejak sekarang jangan lagi engkau dekati istrimu sampai engkau tunaikan apa yang Allāh perintahkan dalam Al-quran yaitu dalam surat Al-Mujadilah.
Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Semoga Allāh subhānahu wa ta’ālā menambahkan taufik hidayah kepada kita semuanya, kurang dan lebihnya saya mohon maaf.

بالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.