🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 JUM’AT | 06 Dzulqa’dah 1444 H | 26 Mei 2023 M
🎙 Oleh : Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
📕 Rukun Iman Keempat - Beriman Kepada Rasul-Rasul Allāh
🔈 Audio ke-120
📖 Seluruh Rasul Allāh Merupakan Manusia Biasa
بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله رب العالمين، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ صلى الله عليه وعلى آله وصحبه والتابعين لهم بإحسانٍ إلى يوم الدين وسلم تسلما كثيرا. أَمَّا بَعْدُ
Alhamdulillah kembali kita dipertemukan pada kesempatan kali ini, In sya Allah akan kita lanjutkan tentang rukun iman yang keempat, yaitu beriman kepada Rasul Allah.
Beliau mengatakan rahimahullah,
ونؤمن بأن جميع الرسل بشر
Dan kami beriman bahwasanya seluruh para rasul ini بشر, seluruh para rasul adalah manusia.
قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌۭ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ [QS Al-Kahfi: 110]
Katakanlah sesungguhnya aku adalah seorang manusia, مِّثْلُكُمْ seperti kalian yaitu memiliki sifat-sifat seperti kalian.
Menunjukkan bahwasanya rasul adalah manusia. Ini keyakinan kita, mereka bukan malaikat, mereka adalah manusia yang terbuat dari tanah dan bukan malaikat dan bukan jin tapi mereka adalah keturunan nabi Adam 'Alaihissalam.
محلوقون
Dan mereka adalah makhluk bukan khalik. Makhluk sifatnya seperti makhluk, diciptakan, memiliki kelemahan-kelemahan sebagaimana makhluk yang lain. Dan dia bukan khalik yang pantas untuk disembah. Bukan khaliq yang memiliki qudrah, yang تامّ (kemampuan yang sempurna).
Para rasul alaihussalam mereka adalah sebaik-baiknya manusia. Nasab maupun penciptan dia dan juga akhlak dia memiliki keutamaan dan sebaik-baik manusia. Tapi meskipun mereka memiliki kesempurnaan sebagai seorang manusia tapi mereka tidak memiliki sifat ketuhanan
ليس لهم من خصائص الربوبية شيؤ
Mereka tidak memiliki kekhususan rububiyyah.
Apa kekhususan rububiyyah? Mencipta, memberikan rejeki, mengatur alam semesta, ini adalah kekhususan rububiyyah. Mereka para rasul tidak diberikan oleh Allah hal ini. Tidak memiliki keistimewaan dan kekhususan rububiyyah. Padahal mereka adalah sebaik-baik manusia. Tidak bisa mereka mencipta:
خَـٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍۢ
Yang menciptakan segala sesuatu adalah Allah. Tidak bisa mereka memberikan rejeki.
إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ
Sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla, Dia-ah yang Maha memberikan rejeki. [QS Adz Dzariyat: 58]
Allāh Subhānahu wa Ta’āla-lah yang mengatur seluruh alam semesta ini. Para rasul tidak ada di antara mereka yang menciptakan meskipun satu semut atau satu bakteri atau satu virus. Itu para rasul dan juga para nabi. Apalagi orang yang lebih rendah kedudukannya daripada mereka, para ulama, para imam, yang mereka adalah pengikut para rasul.
Kalau para rasul saja mereka tidak memiliki sifat rububiyyah apalagi orang-orang yang datang setelah mereka. Sifat rububiyyah hanyalah milik Allah. Makanya nama Allah diantaranya adalah Ar-Rabb, Dia adalah Rabbul Alamin, Dia-lah yang memiliki sifat-sifat rububiyyah. Para nabi dan juga para rasul tidak ada di antara mereka yang memiliki sifat tersebut. Kalau mereka tidak memiliki apalagi yang dibawah mereka.
Maka jangan sampai ada yang meyakini bahwasanya ustadz fulan bisa mencipta, wali kutub dan seterusnya. Ini bisa menciptakan janin di perut seorang wanita dan lain-lain seterusnya. Maka ini naudzu billah min dzaalik adalah kekufuran. Cinta kita kepada para rasul alaihissalam, kepada wali, kepada para ulama jangan sampai menjadikan kita ghuluw (berlebihan) kepada mereka.
قال الله تعالى عن نوح وهو أو لهم أن بقول: ( وَلَا أَقُولُ لَكُمْ عِندِى خَزَآئِنُ اللَّهِ وَلَاأَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَاأَقُولُ إِنِّ مَلَكٌ)
Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengatakan tentang nabi Nuh, dan dia adalah rasul yang pertama. Beliau mengatakan, "Dan aku tidak mengatakan kepada kalian bahwasanya aku memiliki perbendaharaan-perbendaharan Allah."
Nabi Nuh 'alaihisaalam mengatakan kepada kaumnya "aku tidak memiliki perbendaharaan-perbendaharan Allah, sehingga aku bisa memberikan kepada kalian sesuai dengan apa yang aku inginkan”
وَلَاأَعْلَمُ الْغَيْبَ
“Dan aku tidak mengetahui yang ghaib.”
وَلَاأَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَاأَقُولُ إِنِّ مَلَكٌ
“Dan aku tidak mengatakan kepada kalian bahwasanya aku adalah malaikat.”
Aku adalah manusia biasa, aku tidak memiliki ilmu yang ghaib dan aku tidak memiliki perbendaharaan Allah. Allāh-lah yang mengetahui yang ghaib dan aku tidak tahu kecuali ketika Allah memberitahukan.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla, Dia-lah yang memiliki perbendaharaan bumi, Allah yang memberikan kepada manusia, ini Allah menceritakan tentang rasul yang pertama yaitu nabi Nuh 'alaihissalam. Bagaimana dengan nabi Muhammad?
وأمر الله تعالى محمدا وهو آخرهم أن يقول: ( لَّآ أَقُولُ لَكُمْ عِندِى خَزَآئِنِ اللَّهِ وَلَآ أَعْلَمُ الغَيْبَ وَلَآ أَقُولُ لَكُمْ إِنِّى مَلَكَ)
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah memerintahkan kepada nabi-Nya Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam dan beliau adalah yang terakhir untuk mengatakan, "aku tidak mengatakan kepada kalian bahwasanya aku memiliki perbendaharaan Allāh Subhānahu wa Ta’āla, dan aku tidak mengatakan bahwasanya aku mengetahui ilmu yang ghaib dan aku tidak mengatakan kepada kalian dan bahwasanya aku adalah malaikat.”
Dengan demikian ucapan ini pernah diucapkan oleh nabi Nuh dan pernah diucapkan oleh nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam. Nabi Nuh adalah rasul yang pertama dan nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah rasul yang terakhir.
وأن يقول : ( لَّآ أَملِكُ لِنَفْسِى نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَاشَآءَ اللَّهُ)
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla memerintahkan nabinya untuk mengatakan, "aku tidak memiliki untuk diriku manfaat dan juga mudharat". Aku tidak memiliki, Allāh Subhānahu wa Ta’āla Dia lah yang ينفْع وَ يضر adapun diriku maka aku seperti manusia yang lain, yang menentukan adalah Allah.
Kalau ini diucapkan oleh beliau,
لَّآ أَملِكُ لِنَفْسِى
Aku tidak memiliki untuk diriku نَفْعًا dan juga ضَرًّا lalu bagaimana beliau bisa memiliki untuk orang lain. Untuk diri sendiri saja beliau tidak memiliki, lalu bagaimana beliau bisa memberikan manfaat dan mudharat kepada orang lain. إِلَّا مَاشَآءَ اللَّهُ kecuali apa yang Allah kehendaki.
وأن يقول : إِنِّى لَآ أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا رَشَدًا قُلْ إِنِّى لَن يُجِيرَ نِي مِنَ اللَّهِ أَحَدٌ وَلَنْ أَجِدَ مِن دُونِهِ مُلْتَحَدًا
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla menyuruh beliau untuk mengatakan, “Sesungguhnya aku tidak memiliki bagi kalian mudharat dan juga rasyadan.”
Yang dimaksud dengan mudharat di sini adalah mudharat badan. Adapun rasyadan di sini adalah berkaitan dengan akal manusia maka Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam diperintahkan oleh Allah untuk mengatakan ucapan ini. “Aku tidak bisa memudharati badan kalian dan aku tidak bisa memberikan rasyad (kelurusan) kepada akal-akal kalian”. Semuanya adalah Allāh Subhānahu wa Ta’āla
قُلْ إِنِّى لَن يُجِيرَ نِي مِنَ اللَّهِ أَحَدٌ وَلَنْ أَجِدَ مِن دُونِهِ مُلْتَحَدًا
Katakanlah bahwasanya tidak ada yang bisa menjagaku dari Allah, aku adalah makhluk yang lemah di antara makhluk-makhluk Allah. Seandainya Allah ingin mengadzabku (menyiksaku) tidak ada manusia yang bisa menahan. Bagaimana bisa beliau disembah, selain Allah Azza wa Jalla. Sembahlah Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang senantiasa diagungkan dan dipuji oleh nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam
قُلْ إِنِّى لَن يُجِيرَ نِي مِنَ اللَّهِ أَحَدٌ
Tidak ada yang bisa menjagaku kalau Allah ingin mengadzabku.
وَلَنْ أَجِدَ مِن دُونِهِ مُلْتَحَدًا
Dan aku tidak akan menemukan pelindung selain Dia.
Jadi yang bisa melindungi kita dari adzab Allah adalah Allah. Tidak ada manusia dan makhluk yang bisa menjaga kita dari adzab Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Ini diucapkan oleh nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Lalu bagaimana dengan selain beliau, bagaimana dia bisa menjaga dirinya dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla atau menjaga pengikutnya dari Allah.
Baik In sya Allah itu yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga apa yang kita sampaikan ini bermanfaat
وبا الله توفك والهديه
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
Post a Comment