F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-2 dari 8: Bersyukur atas Nikmat bisa Menikmati Bulan Ramadhan

Audio ke-2 dari 8: Bersyukur atas Nikmat bisa Menikmati Bulan Ramadhan
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-277
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 SELASA 22 Sya'ban 1444 H / 14 Maret 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Abu Haidar As-Sundawy حفظه الله تعالى

💽 Audio ke-2 dari 8: Bersyukur atas Nikmat bisa Menikmati Bulan Ramadhan

بِسْمِ ٱللهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ ِلِله وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهَ. وَبَعْدُ

Ikhwati fillah, khususnya anggota Grup Islam Sunnah (disingkat GIS) yang semoga Allah 'Azza wa Jalla muliakan dunia sampai akhirat.

Bagaimana kita menyambut bulan Ramadhan?

3. Persiapan atau sambutan kita terhadap Ramadhan diisi juga dengan bersyukur kepada Allah atas nikmat besar berupa diberi kesempatan menikmati bulan Ramadhan dalam kehidupan kita di tahun ini.

Dan ini adalah nikmat yang tidak kecil, nikmat yang sangat besar yang wajib disyukuri.

Berkata Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta'ala yang beliau jelaskan di dalam kitab Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab.

Kata beliau,

اعْلَمْ رَحِمَكُمُ اللهُ
"Ketahuilah wahai saudara-saudaraku yang semoga Allah merahmati kalian."
Selain dalam kitab Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab, Imam An-Nawawi pun mengemukakan dalam kitab Al-Adzkaar. Kitab Al-Adzkaar itu kitab susunan Imam An-Nawawi yang berisi dzikir-dzikir harian, tapi di dalamnya ada yang dha'ifnya. Membacanya perlu didampingi dengan syarah dari para ulama yang disertai dengan takhrij dari hadits yang dibahas dalam kitab ini.

Berkata Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta'ala ketika menerangkan poin dianjurkannya kita bersyukur dengan kedatangan bulan Ramadhan,
"Ketahuilah wahai saudaraku, dianjurkan (sangat ditekankan, disunahkan) bagi orang yang memperoleh kenikmatan atau terhindar dari keburukan (memperoleh nikmat atau terhindar dari keburukan dengan nikmat yang sifatnya insidental), hendaklah dia melakukan sujud syukur kepada Allahu 'Azza wa Jalla atau memuji Allah atas nikmat yang telah Allah berikan kepadanya."
وَإِنَّ مِنَ النِّعَامِ الْعَظِيْمَةِ

Dan sesungguhnya di antara nikmat-nikmat yang agung yang selalu Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya adalah dipertemukannya seorang hamba dengan bulan Ramadhan dan diberikan taufik dan hidayah untuk menjalani ibadah di dalamnya. Dan ini nikmat yang sangat agung, yang tidak Allah berikan kepada sembarang orang.

Banyak orang yang meninggal sebelum Ramadhan, atau banyak orang yang begitu memasuki Ramadhan tak bisa ibadah. Kenapa? Karena dikasih sakit, dikasih musibah. Dia tidak bisa shaum karena penyakitnya, dia tidak bisa qiyamul Ramadhan karena penyakitnya. Dia tidak bisa menikmati seluruh ibadah yang disyariatkan di bulan Ramadhan karena sakit.

Atau yang lebih parah adalah banyak orang yang dipertemukan dengan Ramadhan, tapi tidak disertai dengan diberi hidayah oleh Allah untuk melakukan ibadah. Dia tidak shaum, dia tetap tidak shalat, apalagi dia tidak melakukan qiyamul Ramadhan di malam harinya. Dan inilah seburuk-buruk manusia yang diberi kesempatan hidup di bulan Ramadhan.

Nanti kan ditanya atuh. Kalau yang sakit tadi mah ada uzur (ada alasan), ada rukhsah (ada keringanan) untuk tidak shaum, untuk tidak tarawih atau qiyamul Ramadhan. Sehingga terhapus atau termaafkan dosanya.

Tapi yang parah mah, masuk Ramadhan diberi kesehatan, diberi kemampuan untuk shaum, tapi tidak diberi hidayah. Masuk bulan Ramadhan dia tidak shaum. Masuk bulan Ramadhan dia tidak tarawih, tidak qiyamul Ramadhan. Dia tidak tadarus. Dia tidak infak fiisabilillah atau shadaqah di jalan Allahu 'Azza wa Jalla. Maka ini seburuk-buruk makhluk yang Allah hidupkan di bulan Ramadhan di tahun itu dalam kehidupan dia. Inilah seburuk-buruk orang.

Oleh karena itulah, maka bila kita:
  1. Diberi usia sampai Ramadhan
  2. Diberi kesehatan
  3. Diberi hidayah
Hidayah untuk apa? Hidayah untuk melakukan ibadah maksimal. Siang harinya kita isi dengan shaum, dengan dzikir, dengan tadarus, dengan thalabul 'ilm, dengan ta'limul 'ilm, dengan infak dan shadaqah dan seluruh ibadah yang disyariatkan. Malam hari juga tetap diisi dengan ibadah lain, dengan qiyamul Ramadhan, juga dengan tadarus, dzikir dan doa, infak dan shadaqah.

Maka itu nikmat yang lebih besar daripada nikmat-nikmat sebelumnya. Itu nikmat hidayah.

Maka wajiblah kita bersyukur atas seluruh nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Itulah poin yang ketiga.

Cukup sampai di sini.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ،
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعالَمِينَ.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.