F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-111 Beriman Kepada Al-Quran Bagian Pertama - Aqidah Ahlussunnah Waljama’ah

Audio ke-111 Beriman Kepada Al-Quran Bagian Pertama - Aqidah Ahlussunnah Waljama’ah
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 SENIN | 07 Sya’ban 1444 H | 27 Februari 2023 M
🎙 Oleh : Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
📕 Rukun Iman Ketiga - Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
🔈 Audio ke-111

📖 Beriman Kepada Al-Qurān Bagian Pertama

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillah, kembali kita bertemu pada kesempatan kali ini untuk melanjutkan pembahasan Kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang dikarang oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu ta’ala. Masih berkaitan dengan Beriman dengan Kitab Allāh Azza wa Jalla.

Pada kesempatan yang lalu kita sudah membahas tentang Al-Quran Al-‘Azhim. Di antara Kitab yang Allāh Subhānahu wa Ta’āla turunkan kepada manusia adalah Al-Quran dan sudah kita bacakan apa yang menjadi keterangan dari pengarang di sini, bahwasanya Al-Quran merupakan muhaimin. Dia (Al-Quran) adalah yang menghapus hukum-hukum yang ada di dalam kitab-kitab sebelumnya,

Kemudian disebutkan juga oleh beliau bahwasanya Al-Quran sudah dijamin oleh Allāh dan akan dijaga sehingga tidak bisa dirubah oleh siapapun. Adapun kitab-kitab sebelumnya maka sebagaimana firman Allāh:

بِمَا ٱسْتُحْفِظُوا۟ مِن كِتَـٰبِ ٱللَّهِ
"Yang diberikan amanah untuk menjaganya adalah manusia yaitu para ulama.” [QS Al-Maidah: 44]
Dan manusia dhaif (di dalam diri mereka ada kelemahan), adapun Al-Quran maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla sendirilah yang akan menjaga Al-Quran, sehingga tidak akan ada orang yang bisa merubah Al-Quran.

Dan sampai sekarang dari semenjak diturunkan Al-Quran sama, Al-Quran yang ada sekarang dengan yang ada di zaman Nabi shallallahu alayhi wa sallam. Al-Baqarah ya Al-Baqarah, An-Nas ya An-Nas, tidak ada yang berubah tidak bertambah dan tidak berkurang, beliau menukil firman Allāh Azza wa Jalla di dalam surat Al-Hijr,

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَـٰفِظُونَ
"Sesunguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesunguhnya Kami-lah yang akan menjaganya.” [QS Al-Hijr: 9]
Kemudian beliau mengatakan:

لأنه سيبقى حجة على الخلق أجمعين إلى يوم القيامة

Karena dia ini (Al-Quran) akan terus ada (يبقى), sebagai hujjah atas seluruh manusia (semua manusia) (حجة على الخلق أجمعين), berbeda dengan kitab sebelumnya.

Karena Al-Quran ini akan terus ada sebagai hujjah, akhirnya Allāh Subhānahu wa Ta’āla dengan hikmahnya menjaga Al-Quran ini dari perubahan. Tidak ada yang bisa merubah Al-Quran, sampai hari kiamat (إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَـٰمَةِ). Maksudnya adalah sampai menjelang datangnya hari kiamat.

Di dalam dalil yang lain disebutkan bahwasanya Al-Quran akan diangkat oleh Allāh, sehingga tidak ada satu ayat pun yang dihafal oleh manusia. Dan tidak ada satu huruf pun yang ada di dalam mushaf, semuanya akan diangkat oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla di akhir zaman, ketika manusia berpaling dari Al-Quran dan mereka tidak mengamalkan Al-Quran, tidak mengagungkan Al-Quran.

Dan masyarakat yang demikian, mereka tidak pantas untuk ada di antara mereka Al-Quran ini. Sehingga Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengangkat Al-Quran, menyelamatkan Al-Quran dari penghinaan manusia, إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَـٰمَةِ sampai hari kiamat, maksudnya adalah menjelang datangnya hari kiamat.

أما الكتب السابقة فإنها مؤقتة بأمد ينتهى بنزول ما ينسخها

Adapun kitab-kitab yang sebelumnya, maka ini muaqqata (مؤقتة), kata beliau. Ini adalah sementara saja, sementara dengan waktu yang akan berhenti dengan turunnya kitab yang menaskhnya (kitab yang datang setelahnya yang menghapusnya).

Jadi kitab-kitab sebelumnya tidak dijaga oleh Allāh sebagaimana Allāh menjaga Al-Quran, karena kitab-kitab yang sebelumnya sementara saja, dia akan berhenti (tidak dipakai), apabila di sana ada kitab yang yang menaskhnya, sehingga seandainya dia diubah, maka ini tidak akan mempengaruhi umat-umat yang datang setelahnya. Umat yang lain mengamalkan kitab yang lain.

Berbeda dengan Al-Quran yang terus menerus ada sampai sebelum hari kiamat. Maka Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjaga Al-Quran.

ويبين ما حصل فيها من تحريف وتغيير

Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjelaskan apa yang telah terjadi di dalam kitab-kitab sebelumnya yaitu sebelum Al-Quran, من تحريف وتغيير (berupa penyimpangan dan juga perubahan). Allāh akan menjelaskan yaitu akan dinaskh dengan kitab setelahnya. Dan kitab-kitab yang datang setelahnya akan menjelaskan tentang perubahan dan penyimpangan yang ada di dalam kitab-kitab sebelumnya.

أما الكتب السابقة فإنها مؤقتة بأمد ينتهى بنزول ما ينسخها ويبين ما حصل فيها

Jadi kitab yang datang setelahnya tadi datang, sebagai naskh yang menghapuskan dan menjelaskan penyimpangan dan perubahan yang ada kepada kitab sebelumnya.

ولهذا لم تكن مهصومة منه فقد وقع فيها التحريف و الزيادة و النقص

Oleh karena itu kitab-kitab sebelumnya tidak terjaga, sungguh telah terjadi di dalam kitab-kitab tadi, التحريف و الزيادة و النقص telah ada dan terjadi di dalam kitab-kitab tadi perubahan, mungkin tahrif lafdzi maupun tahrif maknawi dan telah terjadi ziyaadah (ditambah) oleh manusia, wan-Naqs (dan dikurangi) oleh manusia. Inilah yang terjadi pada kitab-kitab sebelum Al-Quran.

Demikian yang bisa kita sampaikan, Wallahu Ta'ala A'lam.

وبالله التوفيق و الهداية
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
0

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.