F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-115 Beriman Kepada Al-Quran Bagian Kelima - Aqidah Ahlussunnah Waljama’ah

Audio ke-115 Beriman Kepada Al-Quran Bagian Kelima - Aqidah Ahlussunnah Waljama’ah
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 JUM’AT | 11 Sya’ban 1444 H | 03 Maret 2023 M
🎙 Oleh : Ustadz DR. Abdullah Roy M.A. حفظه الله تعالى
📕 Rukun Iman Ketiga - Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
🔈 Audio ke-115

📖 Beriman Kepada Al-Quran Bagian Kelima

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillah kembali kita bertemu, pada kesempatan kali ini untuk melanjutkan pembahasan Kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang dikarang oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu ta’ala.

Seorang nabi tidak mungkin menyuruh mereka untuk menjadikan malaikat dan juga para nabi sebagai tuhan-tuhan selain Allāh.

أَيَأْمُرُكُم بِٱلْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنتُم مُّسْلِمُونَ
"Apakah seorang nabi akan menyuruh kalian untuk melakukan kekufuran setelah kalian masuk Islam?"
Bersusah payah mereka mendakwahi manusia untuk Islam (menyerahkan diri kepada Allāh), kemudian sekarang mereka menyuruh mereka menyembah kepada nabi dan juga malaikat? Tidak mungkin, termasuk di antaranya adalah nabi kita Muhammad shallallahu alayhi wa sallam.

Dakwah beliau adalah tauhid, dan beliau sangat-sangat menjaga tentang tauhid ini, tidak ingin manusia berlebihan-lebihan kepada beliau shallallahu alayhi wa sallam. Sehingga suatu saat ada di antara sahabat yang mengatakan,

مَا شَاءَ اللَّهُ وَشِئْتَ
“Dengan kehendak Allāh dan kehendak mu.”
Segera Nabi shallallahu alayhi wa sallam mengatakan,

أجعلتني لله ندا؟ بل مَا شَاءَ اللَّهُ وَحْدَهُ.
“Apakah engkau ingin menjadikan aku sebagai sekutu bagi Allāh? Tetapi katakan, مَا شَاءَ اللَّهُ وَحْدَهُ, (dengan kehendak Allāh saja).”
Tidak ingin beliau disekutukan dengan Allāh. Dan beliau shallallahu alayhi wa sallam menyatakan:

لا تطرُوني كما أطرتِ النصارَى ابنَ مريمَ إنما أنا عبدٌ فقولوا عبدُ اللهِ ورسولُه
"Jangan kalian berlebih-lebihan di dalam memujiku sebagaimana orang-orang nasrani, mereka berlebih-lebihan kepada nabi Isa alayhisallam. Sesungguhnya aku adalah hamba Allāh maka katakanlah, عبدُ اللهِ ورسولُه (Aku ini hamba Allāh dan juga rasul-Nya).”
Kenapa beliau mengucapkan ucapan ini? Beliau mengingatkan umat ini jangan sampai mereka terperosok di dalam ghuluw (berlebih-lebihan) terhadap beliau shallallahu alayhi wa sallam, karena ghuluw inilah yang menghancurkan seseorang.

إِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ الْغُلُوُّ
"Sesungguhnya yang menghancurkan orang-orang sebelum kalian adalah ghuluw.”
Orang-orang Yahudi mereka ghuluw terhadap ulama-ulama mereka,

اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّهِ
"Mereka menjadikan pendeta-pendeta (ahli ibadah) mereka sebagai sesembahan selain Allāh.” [QS At-Taubah: 31]
Menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allāh, sebaliknya mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allāh, mengikuti apa yang dilakukan oleh ulama-ulama mereka. Ini yang menghancurkan umat-umat sebelum kita. Makanya tidak boleh kita mengikuti cara dan jalan mereka ini.

Kemudian ayat yang terakhir yang disebutkan oleh beliau:
( يَـٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَـٰبِ قَدْ جَآءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًۭا مِّمَّا كُنتُمْ تُخْفُونَ مِنَ ٱلْكِتَـٰبِ ) إلى قوله : لَّقَدْ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْمَسِيحُ ٱبْنُ مَرْيَمَ

Wahai ahlul kitab telah datang kepada kalian rasul kami. Siapa beliau? Beliau adalah nabi Muhammad shallallahu alayhi wa sallam.

يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًۭا مِّمَّا كُنتُمْ تُخْفُونَ مِنَ ٱلْكِتَـٰبِ
"Beliau datang kepada kalian menjelaskan kepada kalian, kebanyakan dari apa yang kalian sembunyikan.”
Jadi orang-orang Yahudi, mereka menyembunyikan sebagian dari Taurat, maka Nabi shallallahu alayhi wa sallam karena beliau diwahyukan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla membongkar (menjelaskan) kepada mereka apa yang mereka sembunyikan ini.

Ini menunjukkan apa? Menunjukkan bahwasanya mereka yaitu orang-orang Yahudi di antara perilaku mereka adalah menyembunyikan sebagian dari Taurat. Yaitu yang tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka.

Ada kisah di mana sempat mereka menyembunyikan ayat tentang qishash, ditutupi oleh sebagian mereka dan akhirnya dibongkar. Di situ ada Abdullah ibnu Sallam yang mengatakan, ارْفَعْ يَدَكَ (angkat tanganmu). Setelah dibuka ternyata di situ ada ayat yang di maksud.

Ini adalah keadaan orang-orang Yahudi yang Allāh Subhānahu wa Ta’āla kabarkan kepada mereka tentang perilaku mereka ini, yaitu mereka menyembunyikan dari sebagian Taurat sampai firman Allāh Azza wa Jalla,

لَّقَدْ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْمَسِيحُ ٱبْنُ مَرْيَمَ
"Sungguh telah kufur orang-orang yang mengatakan bahwasanya Allāh, Dia adalah ٱلْمَسِيحُ ٱبْنُ مَرْيَمَ”.
Yaitu orang-orang Nashara atau sebagian orang-orang Nasrani yang mereka meyakini bahwasanya Allāh, Dia adalah Isa ibnu Maryam.

Itu adalah lima ayat, yang disebutkan oleh pengarang dan dengannya beliau mengakhiri pembahasan tentang iman kepada kitab ini, yang semuanya menjelaskan kepada kita bahwasanya orang-orang Yahudi, mereka telah merubah apa yang telah diturunkan kepada mereka berupa Taurat ini.

Jadi Taurat yang sekarang yang mereka anggap dan mereka sucikan bukan Taurat yang asli yang diturunkan kepada nabi Musa alayhisallam. Itu adalah Taurat yang sudah diubah, jadi sekarang kitab yang dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla dan dia masih terjaga hanyalah Al-Quran.

Oleh karena itu tidak ada alasan bagi siapapun di zaman sekarang untuk meninggalkan Al-Quran. Siapa saja yang mendengar kedatangan Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam maka dia harus beriman. Baik dia orang Yahudi atau orang Nasrani.

Kalau dia meninggal dunia dan tidak beriman dengan Nabi Muhammad shallallahu alayhi wa sallam, tidak beriman dengan Al-Quran maka dia termasuk penduduk neraka.

Sebagaimana di dalam sebuah hadits yang dikabarkan oleh Nabi shallallahu alayhi wa sallam:

والذي نفسُ محمدٍ بيدِهِ، لا يَسْمَعُ بي أحدٌ من هذه الأمَّة يهوديٌّ ولا نصرانيٌّ، ثم يموت ولم يؤمن بالذي أُرسلت به، إلا كان من أصحابِ النار
"Tidaklah mendengar tentang kedatanganku orang Yahudi maupun orang Nasrani kemudian dia meninggal dunia dan tidak beriman dengan apa yang aku bawa kecuali dia adalah termasuk penduduk neraka.” (Hadits shahih riwayat Muslim)
Apa yang dibawa oleh Nabi shallallahu alayhi wa sallam (Al-Quran), maka semuanya harus beriman dengan Al-Quran.

Orang yang mengaku beriman dengan nabi Musa, sekarang harus beriman dengan Al-Quran.

Orang yang mengaku beriman dengan nabi Isa, maka sekarang dia harus beriman dengan Al-Quran.

Kalau tidak maka dia meninggal dalam keadaan kufur dan tempat kembalinya adalah neraka.

Itulah yang bisa kita sampaikan dan dengan demikian kita sudah menyelesaikan rukun iman yang ketiga ini yaitu beriman dengan kitab Allāh, in sya Allāh pada kesempatan yang akan datang kita akan lanjutkan dengan rukun iman yang selanjutnya yaitu beriman kepada para rasul.

Demikian yang bisa kita sampai kan. Wallahu Ta'ala A'lam.

وبالله التوفيق و الهداية
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•
0

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.