F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-3 dari 8: Bergembira dengan Datangnya Bulan Ramadhan

Audio ke-3 dari 8: Bergembira dengan Datangnya Bulan Ramadhan
📖 Whatsapp Grup Islam Sunnah | GiS
☛ Pertemuan ke-278
🌏 https://grupislamsunnah.com
🗓 RABU 23 Sya'ban 1444 H / 15 Maret 2023 M
👤 Oleh: Ustadz Abu Haidar As-Sundawy حفظه الله تعالى

💽 Audio ke-3 dari 8: Bergembira dengan Datangnya Bulan Ramadhan

بِسْمِ ٱللهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ ِلِله وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللّٰهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهَ. وَبَعْدُ

Ikhwati fillah, khususnya anggota Grup Islam Sunnah (disingkat GiS) yang semoga Allah 'Azza wa Jalla muliakan dunia sampai akhirat.

Bagaimana kita menyambut bulan Ramadhan?

4. Wajib bagi kita merasa gembira, suka cita, bahagia dengan Ramadhan. Jangan sebaliknya.

Banyak orang yang begitu datang Ramadhan hatinya sumpek, dadanya sempit. "Aduh.. Ramadhan lagi, enggak bebas lagi euy!"

Apalagi di setiap negara-negara yang mayoritas muslim, tempat-tempat maksiat ditutup karena aturan. Betul apa benar? Iya, betul dan benar. Enggak boleh ada diskotek yang buka di bulan Ramadhan, enggak boleh ada tempat prostitusi yang buka di bulan Ramadhan, paling ada ngumpet-ngumpet (sembunyi-sembunyi). Enggak boleh ada umpamanya hiburan-hiburan malam yang biasa dibuka, saat itu berdasarkan aturan ditutup.

Orang yang keranjingan, yang ketagihan semuanya itu, itu hari yang sangat membuat mereka bete, membuat mereka tersiksa secara batin, karena keinginan batinnya tidak bisa terpenuhi di bulan Ramadhan. Harus lapar, harus haus, enggak bisa olah raga. Biasanya olah raga minimal dua jam setiap hari dan itu menyenangkan, maka Ramadhan berhenti. Khawatir haus, khawatir lemas, khawatir batal.

Demikian juga kegiatan-kegiatan hura-hura lainnya. Semua tempat-tempat yang biasa kita datangi terkondisi dengan suasana Ramadhan. Di mal-mal yang biasa masuk itu disetel musik, lagu dan yang lain-lainnya, waktu Ramadhan mah disetelnya nyanyian, cuma beda syair. Islaminya dari mana? Dari syairnya, sebab berbahasa Arab.

Loh emang lagu dan nyanyian yang dilarang di zaman Nabi dan para sahabat itu lagu apa? Pakai bahasa apa? Bahasa Sunda?
Pakai bahasa Arab. Itu masuk dalam kategori nyanyian walaupun memasukkan ayat Al-Qur'an di dalamnya. Double dosanya.
  • Yang pertama, nyanyiannya.
  • Yang kedua, istihza (penghinaan) kepada ayat-ayat Al-Qur'an.
Ayat Al-Qur'an yang agung dimasukkan ke dalam bingkai kemaksiatan. Jangankan untuk itu, ke rukuk ke sujud juga Al-Qur'an tidak boleh dibaca ya!

Dan kata Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam,
❲ إِنِّى نُهِيتُ أَنْ أَقْرَأَ الْقُرْآنَ فِي الرُّكُوعِ وَالسُّجُودِ ❳

Kata Beliau 'Alaihis-shalatu wassalam, "Aku dilarang.."
Siapa yang melarang ya? Allah.
"Aku dilarang untuk membaca Al-Qur'an dalam keadaan rukuk dan sujud."
Kenapa? Karena rukuk dan sujud adalah momen ketika kita menghinakan diri di hadapan Allah, merendahkan diri di hadapan Allah. Saking menghinakan dirinya, kita letakkan bagian tubuh yang paling dianggap mulia di tempat yang paling bawah.

Mana bagian yang paling mulia? Wajah ini nih, diagung-agung, dihormati. Nah, kita simpan di tempat yang paling bawah di hadapan Allah. Itu menghinakan diri. Dan menghinakan diri kepada Allah sebagus-bagus perbuatan, karena memang kita hakikatnya hina, enggak punya apa-apa, enggak bernilai apa-apa di mata Allahu 'Azza wa Jalla.

Karena rukuk dan sujud adalah momen ketika kita menghinakan diri, Al-Qur'an yang agung, yang mulia, enggak boleh dibawa ke sana. Dilaranglah kita membaca Al-Qur'an ketika rukuk dan sujud. Enggak boleh dibawa Al-Qur'an ke tempat-tempat yang tidak layak walaupun bukan kemaksiatan. Rukuk dan sujud, maksiat bukan? Bukan. Tapi momen ketika menghinakan diri.

Kita masuk ke dalam wc, kita melakukan rutinitas di dalam wc, maksiat atau bukan? Bukan sama sekali. Kita dianggap dosa untuk sesuatu yang tidak bisa kita hindarkan, enggak mungkin. Di dalam wc kita tidak bermaksiat. Hanya itu tempat yang tidak layak untuk keagungan Al-Qur'an.

Apalagi kalau Al-Qur'an dibawa ke dalam (ke tempat) maksiat. Masuk ke diskotek, direbut mic yang lagi dipegang oleh vokalis. "Sebentar lima menit, saya mau membaca Al-Fatihah dulu." Itu menghinakan Al-Qur'an! Karena berada atau dibawa ke tempat yang pasti dihinakan. Begitu baru ta'awudz juga, hadirin apakah khidmat? Tungkul gitu sambil nyegruk nangis? (Nunduk gitu sambil hanya bisa nangis sesenggukan, -ed) Enggak! Pasti teriak, "Woy.. ini bukan masjid! Turun.. turun!" Kan gitu ya? Kan begitu, dihinakan. Maka tidak boleh!

Apalagi dimasukkan sebagai lirik/syair sebuah lagu diiringi dengan musik. Lalu si biduannya atau biduan wanitanya melagukan itu dengan gaya yang erotis, yang terlarang dalam Al-Qur'an dan Sunnah, maka tidak boleh!

Walhasil, kedatangan bulan Ramadhan itu sangat.. sangat.. sangat.. sangat menguntungkan lahir batin, dunia akhirat. Maka wajib kita menghilangkan rasa sumpek di dada dengan datangnya bulan Ramadhan.

Rasa sempit dalam hati kita, buang jauh-jauh. Lapangkan dada kita, gembirakan hati kita, bahagiakan jiwa kita dengan kedatangan bulan Ramadhan, karena ini bulan yang amat sangat menguntungkan.

Cukup sampai di sini.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ،وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعالَمِينَ.وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.

══════ ∴ |GiS| ∴ ══════
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.