F0GAxlSUN0OEmaFkMbnca2nyh81gHBssC6AV9hGe
Bookmark

Audio ke-108 Talak Bagian Kedua

Audio ke-108 Talak Bagian Kedua  - Kitabul An-Nikah Matan Abu Syuja
🌐 WAG Dirosah Islamiyah Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad
🗓 RABU | 17 Rajab 1444 H / | 08 Februari 2023 M
🎙 Oleh : Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc., M.A. حفظه الله تعالى
🔈 Audio ke-108

📖 Talak Bagian Kedua

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد الله، وصلاة وسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه اما بعد

Kaum muslimin dan muslimat, peserta grup Dirosah Islamiyah yang semoga senantiasa dirahmati Allāh Subhānahu wa ta’ālā.

Suatu hari sahabat Umar bin Khattab radhiyallāhu ta'ālā anhu, setelah Hafshah radhiyallāhu ta'alā anha mengakhiri masa iddahnya beliau berusaha mencarikan pasangan yang shaleh, mencarikan suami yang paling layak untuk menikahi putrinya (Hafshah).

Maka beliau datang menawarkan Hafshah kepada sahabat Utsman bin Affan yang menurut analisa Umar bin Khattab ini adalah lelaki yang sangat tepat untuk menjadi suami bagi putrinya.

Maka ternyata sahabat Utsman bin Affan, dia terbuka bahwa pada saat sahabat Umar datang menawarkan putrinya kepada sahabat Utsman, dia dalam kondisi belum ada niat belum ada hasrat untuk menikah lagi.

Terlebih sahabat Utsman bin Affan sudah memiliki istri yaitu putri Nabi Shalallāhu ‘alaihi wa sallam. Nampaknya sahabat Utsman tidak ingin menyakiti ataupun menjadikan putri Nabi Shalallāhu'alaihi wa sallam merasa tersinggung.

Dia berusaha menjaga perasaan istrinya apalagi ini adalah putri Nabi Shalallāhu ‘alaihi wa sallam . Beliau sangat berhati-hati untuk mengambil keputusan berpoligami di sini. Maka walaupun yang menawarkan anaknya adalah sahabat Umar, sahabat Utsman mengambil sikap bijak. Beliau dengan jelas, transparan, jujur dengan cara yang santun beliau mengatakan,

ليس يوم إلا نساء حجه
“Wahai sahabatku Umar, saat ini aku sedang tidak ingin menikah lagi.”
Maka sahabat Umar pun dengan lapang dada menerima alasan itu. Memahami kondisi yang cukup sulit yang ada pada diri Utsman bin Affan.

Maka beliau datang kepada sahabat Abu Bakar orang yang menurut analisa Umar bin Khattab sebagai seorang wali, sebagai seorang ayah adalah orang yang sangat sholeh, lelaki yang paling ideal untuk bisa menjadi pendamping putrinya. Beliau tawarkan putrinya untuk dinikahi oleh Abu Bakar.

Namun ternyata Abu Bakar diam, tidak memberikan respon, tidak memberikan jawaban. Karena sahabat Abu Bakar dalam kondisi dilematis, dia ingin menerima tetapi Nabi Shalallāhu ‘alaihi wa sallam pernah menyebut-nyebut nama Hafshah di hadapan Abu Bakar sebagai isyarat bahwa Nabi Shalallāhu ‘alaihi wa sallam punya hasrat, punya keinginan untuk menikahi Hafshah.

Beliau juga ingin menjawab mengapa beliau tidak menerima tawaran ini, tetapi beliau khawatir terjatuh dalam suatu hal yang lebih besar yaitu membocorkan rahasia Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam yang tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang mukmin.

Maka, sahabat Abu Bakar diam. Tidak memberikan tanggapan karena beliau tidak tahu harus bersikap seperti apa. Berterus terang kah? Maka ini menjadi masalah. Menerima maka menjadi masalah, maka beliau memilih untuk diam.

Keputusan sahabat Abu Bakar untuk diam ini menjadikan sahabat Umar tersinggung, sehingga beliau mengadu kepada Nabi Shalallāhu ‘alaihi wa sallam perihal sikap Abu Bakar. Dia ceritakan bagaimana beliau mengapresiasi sikap Utsman yang berterus terang.

Namun beliau kecewa dengan sikap Abu Bakar sebagai sahabat karib ternyata dalam kondisi ini beliau tidak transparan, tidak mau terbuka (mengutarakan alasan menerima ataupun tidak).

Maka Nabi Shalallāhu ‘alaihi wa sallam memahami sikap kedua sahabatnya ini. Baik sahabat Umar ataupun sahabat Abu Bakar. Maka beliau memberikan satu solusi dan ini memang menjadi kunci rahasia dari sikap Abu Bakar. Beliau mengatakan,

عما حفصة فيتزوجها هو خيرا من أبو بكر و عما عثمان فيتزوجها هي خيرا من حفصة

Beliau menyatakan, adapun Hafshah maka Hafshah akan dinikahi oleh laki-laki yang lebih mulia dibanding Abu Bakar, sedangkan Utsman akan menikahi wanita yang lebih mulia dibanding Hafshah. Yaitu salah satu Putri Nabi Shalallāhu ‘alaihi wa sallam.

Kejadian ini terjadi setelah istri Utsman yang merupakan salah satu Putri Nabi Shalallāhu ‘alaihi wa sallam meninggal dunia. Maka saat itulah Umar bin Khattab merasa lapang dada (lega), bahwa beliau berhasil menemukan pasangan untuk putrinya yang sholeh.

Ini sebagai salah satu contoh konkrit bahwa Allah Subhānahu wa ta’ālā akan memenuhi janjinya bahwa orang yang mengambil keputusan untuk berpisah (mengakhiri rumah tangganya) dengan niat yang tulus, bukan karena dendam, bukan karena emosional sesaat, tetapi karena betul-betul dalam rangka menjalankan perintah Allah, menjaga keutuhan agamanya, tidak ingin terjatuh dalam perbuatan dzalim, betul-betul karena menunaikan tuntunan Allah Subhānahu wa ta’ālā, Allah telah berjanji,

يُغْنِ ٱللَّهُ كُلًّا مِّن سَعَتِهِۦ
“Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya dari limpahan karunia-Nya." (QS An-Nisa: 130)
Allah akan memberikan kecukupan kepada masing-masing dari keduanya. Allah Subhānahu wa ta’ālā telah berjanji dan janji Allah,

أَصْدَقُ مِنَ ٱللَّهِ حَدِيثًا
“Siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah?” (QS An-Nisa: 87)
Siapakah yang lebih jujur ucapannya dibanding Allah Subhānahu wa ta’ālā? Itulah janji Allah Subhānahu wa ta’ālā.

Karena yang bila suami memang betul-betul tidak lagi mampu mempertahankan rumah tangganya, tidak lagi bisa menunaikan tanggung jawabnya sebagai suami yang bertanggung jawab menjaga istri dan keluarganya dari ancaman siksa neraka.

Maka tidak mengapa dia menceraikan istrinya. Agar dia tidak terjatuh dalam mendzalimi istrinya dan juga tidak terjatuh karena tidak mampu menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar dalam keluarganya.

Ini yang bisa kami sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Semoga Allāh Subhānahu wa ta’ālā menambahkan Taufik dan Hidayah kepada kita semuanya. Kurang dan lebihnya saya mohon maaf.

وبالله التوفيق و الهداية
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈•
Post a Comment

Post a Comment

Aturan berkomentar:
- Afwan, komentar yang mengandung link hidup dan spam akan kami remove.
- Silahkan ikuti blog ini untuk update info terbaru kami, dengan cara klik Follow+
- Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.